The Value of a Smile


It cost nothing, but creates much good.

It enriches those who receive it without impoverishing
those who get away.

It happens in a flash but the memory of it can last forever.

No one is so rich he can get along without it.

No one is too poornto feel rich when receiving it.

It creares happiness in the home, fosters good will in business,
and is the countersign of friends.

It is rest to the weary, daylight to discouraged, sunshine to the sad,
and nature’s best antidote for trouble.

Yet it cannot be bought,  begged, borrowed, or stolen for
it is some thing of no earthly good to anybody until it is given away willingly.

Risk


To laugh is to risk appearing the fool
To weep is to risk appearing sentimental

To reach out is to risk involvement
To expose your feeling is risk exposing your true self
To place your ideas, your dream before the crowd is
to risk their loss

To love is to risk not being loved in return
To live is to risk dying
To hope is to risk despair
To try is to risk failure

But risks must be taken
because the greatest hazard in life
is to risk nothing

The person who risk nothing
does nothing, has nothing,
is nothing

Anyone may avoid suffering and sorrow
but  cannot learn, feel, change, grow, live-love
Chained by the cetitudes, be a slave, fortified the freedom

Only a person who risks is free.

Ta'aruf dalam Islam


“Sebenarnya, apa pengertian ta'aruf dalam Islam? Karena yang saya lihat, banyak orang mempraktikkan ta'aruf tidak berbeda dengan pacaran, bahkan terkadang lebih parah.”
M. Sidiq Al-Rasyid-XI IPA2

Ta'ruf berasal dari kata 'arafa , artinya mengetahui atau mengenal. Ta'aruf bermakna saling mengenal. Kata 'arafa terdapat di dalam Al-Qur'an Surat Al-Hujurat ayat13, “Hai manusia,sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan danmenjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal.Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang palingbertakwa di antara. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”

Ta'aruf dalam Islam harus mematuhi rambu-rambu berikut ini :


·         Menjaga pandangan mata dan hati dari hal-hal yang diharamkan.

Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya karena yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka,Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” Katakanlah kepada wanita yang beriman, ”Hendaklah mereka menahan pandangannya dan  janganlah mereka menampakkan perhiasaanya, kecuali yang (biasa) tampak daripadanya, (Q.S. An-Nuur 24:30)
 =========================================================


·         Materi pembicaraan tidak mengandung dosa dan tidak bermuatan birahi.
Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) member sedekah, atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian diantaramanusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridoan Allah, maka kelak Kami member kepadanya pahala yang besar. (Q.S. An-Nisaa 4 : 114)
 =========================================================


·         Menghindari khalwat (mojok).
“ Janganlah sekali-kali seseorang laki-laki menyendiri denagn perempuan yang tidak halal baginya, karena yang ketiganya adalah setan, kecuali ada mahramnya.” (H.R. Ahmad)
 =================================================================

·         Menghindari persentuhan fisik.
Rasululah saw. bersabda “Sesungguhnya ake tidak pernah bersentuhan denagan wanita (bukan muhrim).” (H.R. Bukhari)
==================================================================


·         Menjaga aurat masing-masing sesuai aturan syar’i/Islam.
Batasan aurat wanita adalah seluruh tubuhnya, kecuali muka, telapak dan punggung tangan, sedangkan untuk laki-laki ada dua pendapat :

1.    aurat laki-laki dari pusar sampai lutut. Ini didasarkan hadits ketika Rasullah saw. bersabda kepada Ma’mur (sedang kedua pahanya terbuka), “Wahai Ma’mur, tutuplah keduapahamu itu karena kedua paha itu aurat.”
2.    Aurat laki-laki hanyalah qubul dan dubur (kelamin dan tempat keluarnya kotoran). Ini didasari hadis dari Anas r.a. yang berkata, “Nabi saw, pada hari Khaibar menyigkapkan sarung dari pahanya hingga aku betul-betul melihat warna putih pahanya.” (H.R. Bukhari). Kalau paha termasuk aurat , yentunya Rasulullah tidak akan menyingkap sarung sampai terlihat pahanya.

       “Kesimpulannya, ta’aruf bukan untuk melegalkan praktik berdua-duaan yang selama ini menjadi menu wajib dalam pacaran.

Alam Semesta Kita Berbentuk Terompet


Dan ditiuplah sangkakala. Itulah hari yang dijanjikan. (Q.S. Qaaf 50:20)Selain dalam surat Qaaf ayat 20 yang berarti Dan ditiuplah sangkakala. Itulah hari yang dijanjikan, ayat tentang tiupan terompet banyak
Erdapat dalam Al-Quran. Misalnya dalam Az-Zumar(39) ayat 68, Dan ditiuplah sangkakala, Maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi Maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing). Lalu surat Al-Kahfi (18) ayat 99 Kami biarkan mereka di hari itu[di hari kehancuran dunia yang dijanjikan oleh Allah] bercampur aduk antara satu dengan yang lain, Kemudian ditiup lagi[tiupan yang kedua yaitu tiupan sebagai tanda kebangkitan dari kubur dan pengumpulan ke padang Mahsyar, sedang tiupan yang pertama ialah tiupan kehancuran alam ini] sangkakala, lalu kami kumpulkan mereka itu semuanya. Surat Yasin (36) ayat 51, Dan ditiuplah sangkalala[tiupan Ini adalah tiupan sangkalala yang kedua yang sesudah nya bangkitlah orang-orang dalam kubur], Maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka..
Ada hadits yang menarik, Abu Hurairah r.a. menyebutkan bahwa as-shuur, terompet, dalam ayat tadi berbentuk tanduk besar, yang ditiup tiga kali di hari kiamat. Kemudian dalam kitab Al Mufradat karangan Raghib al-Isfahany, as-shuur bias juga berarti gambar atau mantra. Kalau kita cermati, Al-Quran menyebutkan bahwa tiupan itu selalu di dalamterompet, wanufikha fishshuuri. Mengapa terompet?  Mengapa didalam?


Frank Steiner, ilmuwan University of Ulm Germany, mengamati pola titik panasdan dingin radiasi microwave kosmik, yang bias menggambarkan bentuk alam semesta 380.000 tahun setelah big bang. Projrek Wilkinson Micro-wave Anisotropy Probe dari NASAmemk buat peta titik-titik secara mendetail pada tahun 2003. Hasilnya ialah pola itu cenderung memudar, yakni tidak ada titik panas dan dingin yang tampak melebihi jarak rentang 60ยบ. Ini menyimpulkan bahwa ketika mengembang, alam semesta terulur panjang. Mirip bentuk terompet abad pertengahan. Subhanallah, selama ini bentuk alam semesta di anggap seperti bola yang mengembang ke segala arah.
Akhirnya, Frank Steiner dan kelompoknya yakin bahwa alam semesta bukanlah berbentuk bola, tetapi berbentuk terompet. Alam semesta bukan eluas tak terbatas tetapi dibatasi oleh ujung terompet. Jadi, alam ada awal dan akhirnya. Allahu Akbar. Hanya Allah yang tidak berwal dan berakhir. Huwal awwalu wal-akhiru. Ketika seseorang terus menjelajah terus ke ujung alam, yakni ke bibir terompet, dia akan membalik ke sisi sebrang dan kembali ke awal. Barang kali itu makna firman Allah tentang hari kiamat, Kami tiup di dalam terompet, yakni kelak ditiupkan getaran dahsyat yang mematikan di dalam semesta yang bentuknya terompet tadi. Maka matilah semuanya. Lalu didalam terompet tadi ditiupkan getaran yang menghidupkan lagi. Wallahua’lam.

Blogroll

Blogger templates

Blogger news

Labels

Pages

Powered By Blogger
Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut

My Profile

Visitor Counter

View My Stats