The Value of a Smile
It cost nothing, but creates much good.
It enriches those who receive it without impoverishing
those who get away.
It happens in a flash but the memory of it can last forever.
No one is so rich he can get along without it.
No one is too poornto feel rich when receiving it.
It creares happiness in the home, fosters good will in
business,
and is the countersign of friends.
It is rest to the weary, daylight to discouraged, sunshine to
the sad,
and nature’s best antidote for trouble.
Yet it cannot be bought,
begged, borrowed, or stolen for
it is some thing of no earthly good to anybody until it is
given away willingly.
23.39 | Label: Tafakur | 0 Comments
Risk
To laugh is to risk
appearing the fool
To weep is to risk
appearing sentimental
To reach out is to
risk involvement
To expose your
feeling is risk exposing your true self
To place your
ideas, your dream before the crowd is
to risk their loss
To love is to risk
not being loved in return
To live is to risk
dying
To hope is to risk
despair
To try is to risk
failure
But risks must be
taken
because the
greatest hazard in life
is to risk nothing
The person who risk
nothing
does nothing, has
nothing,
is nothing
Anyone may avoid
suffering and sorrow
but cannot learn, feel, change, grow, live-love
Chained by the
cetitudes, be a slave, fortified the freedom
Only a person who
risks is free.
23.38 | Label: Tafakur | 0 Comments
Ta'aruf dalam Islam
“Sebenarnya, apa
pengertian ta'aruf dalam Islam? Karena yang saya lihat, banyak orang
mempraktikkan ta'aruf tidak berbeda dengan pacaran, bahkan terkadang lebih
parah.”
M.
Sidiq Al-Rasyid-XI IPA2
Ta'ruf berasal dari kata 'arafa
, artinya mengetahui atau mengenal. Ta'aruf bermakna
saling mengenal. Kata 'arafa terdapat di dalam Al-Qur'an Surat Al-Hujurat ayat13, “Hai manusia,sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan danmenjadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal.Sesungguhnya orang yang paling
mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang palingbertakwa di antara.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”
Ta'aruf
dalam Islam harus mematuhi rambu-rambu berikut ini :
·
Menjaga
pandangan mata dan hati dari hal-hal yang diharamkan.
Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara
kemaluannya karena yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka,Sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” Katakanlah kepada wanita yang
beriman, ”Hendaklah mereka menahan pandangannya dan janganlah mereka menampakkan perhiasaanya, kecuali
yang (biasa) tampak daripadanya, (Q.S. An-Nuur 24:30)
=========================================================
·
Materi
pembicaraan tidak mengandung dosa dan tidak bermuatan birahi.
Tidak ada kebaikan pada
kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang
menyuruh (manusia) member sedekah, atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan
perdamaian diantaramanusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena
mencari keridoan Allah, maka kelak Kami member kepadanya pahala yang besar.
(Q.S. An-Nisaa 4 : 114)
=========================================================
·
Menghindari
khalwat (mojok).
“ Janganlah sekali-kali
seseorang laki-laki menyendiri denagn perempuan yang tidak halal baginya,
karena yang ketiganya adalah setan, kecuali ada mahramnya.” (H.R. Ahmad)
=================================================================
·
Menghindari persentuhan
fisik.
Rasululah
saw. bersabda “Sesungguhnya ake tidak pernah bersentuhan denagan wanita
(bukan muhrim).” (H.R. Bukhari)
==================================================================
·
Menjaga aurat
masing-masing sesuai aturan syar’i/Islam.
Batasan
aurat wanita adalah seluruh tubuhnya, kecuali muka, telapak dan punggung
tangan, sedangkan untuk laki-laki ada dua pendapat :
1. aurat laki-laki dari pusar
sampai lutut. Ini didasarkan hadits ketika Rasullah saw. bersabda kepada Ma’mur
(sedang kedua pahanya terbuka), “Wahai Ma’mur, tutuplah keduapahamu itu
karena kedua paha itu aurat.”
2. Aurat laki-laki hanyalah
qubul dan dubur (kelamin dan tempat keluarnya kotoran). Ini didasari hadis dari
Anas r.a. yang berkata, “Nabi saw, pada hari Khaibar menyigkapkan sarung
dari pahanya hingga aku betul-betul melihat warna putih pahanya.” (H.R.
Bukhari). Kalau paha termasuk aurat , yentunya Rasulullah tidak akan
menyingkap sarung sampai terlihat pahanya.
23.11 | Label: Islam | 0 Comments
Alam Semesta Kita Berbentuk Terompet
Dan ditiuplah sangkakala. Itulah hari yang dijanjikan.
(Q.S. Qaaf 50:20)Selain dalam surat Qaaf ayat 20 yang berarti “Dan ditiuplah sangkakala. Itulah hari yang dijanjikan”, ayat tentang tiupan terompet banyak
Erdapat dalam Al-Quran. Misalnya dalam Az-Zumar(39)
ayat 68, Dan ditiuplah sangkakala, Maka
matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah.
Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi Maka tiba-tiba mereka berdiri
menunggu (putusannya masing-masing). Lalu surat Al-Kahfi (18) ayat 99 Kami biarkan mereka di hari itu[di hari
kehancuran dunia yang dijanjikan oleh Allah] bercampur aduk antara satu dengan
yang lain, Kemudian ditiup lagi[tiupan yang kedua yaitu tiupan sebagai tanda
kebangkitan dari kubur dan pengumpulan ke padang Mahsyar, sedang tiupan yang
pertama ialah tiupan kehancuran alam ini] sangkakala, lalu kami kumpulkan
mereka itu semuanya. Surat Yasin (36) ayat 51, Dan ditiuplah sangkalala[tiupan Ini adalah tiupan sangkalala yang kedua
yang sesudah nya bangkitlah orang-orang dalam kubur], Maka tiba-tiba mereka
keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka..
Ada hadits yang menarik, Abu Hurairah r.a. menyebutkan
bahwa as-shuur, terompet, dalam ayat tadi berbentuk tanduk besar, yang ditiup
tiga kali di hari kiamat. Kemudian dalam kitab Al Mufradat karangan Raghib
al-Isfahany, as-shuur bias juga berarti gambar atau mantra. Kalau kita cermati,
Al-Quran menyebutkan bahwa tiupan itu selalu “di
dalam”terompet, wanufikha fishshuuri. Mengapa terompet? Mengapa didalam?
Frank Steiner, ilmuwan University of Ulm Germany,
mengamati pola titik panasdan dingin radiasi microwave
kosmik, yang bias menggambarkan
bentuk alam semesta 380.000 tahun setelah big
bang. Projrek
Wilkinson Micro-wave Anisotropy Probe
dari NASAmemk buat peta titik-titik secara mendetail pada tahun 2003. Hasilnya
ialah pola itu cenderung memudar, yakni tidak ada titik panas dan dingin yang
tampak melebihi jarak rentang 60ยบ. Ini menyimpulkan bahwa ketika mengembang, alam
semesta terulur panjang. Mirip bentuk terompet abad pertengahan. Subhanallah, selama ini
bentuk alam semesta di anggap seperti bola yang mengembang ke segala arah.
Akhirnya, Frank Steiner dan kelompoknya yakin bahwa
alam semesta bukanlah berbentuk bola, tetapi berbentuk terompet. Alam semesta
bukan eluas tak terbatas tetapi dibatasi oleh ujung terompet. Jadi, alam ada
awal dan akhirnya. Allahu Akbar. Hanya Allah yang tidak berwal dan berakhir. Huwal awwalu wal-akhiru.
Ketika seseorang terus menjelajah terus ke ujung alam, yakni ke bibir terompet,
dia akan membalik ke sisi sebrang dan kembali ke awal. Barang kali itu makna
firman Allah tentang hari kiamat, Kami
tiup di dalam terompet,
yakni kelak ditiupkan getaran dahsyat yang mematikan di dalam semesta
yang bentuknya terompet tadi. Maka matilah semuanya. Lalu didalam terompet tadi
ditiupkan getaran yang menghidupkan lagi. Wallahua’lam.
00.21 | Label: Islam | 0 Comments
Langganan:
Postingan (Atom)
Blogroll
Blogger templates
Blogger news
Labels
Pages
Diberdayakan oleh Blogger.