Alam Semesta Kita Berbentuk Terompet
Dan ditiuplah sangkakala. Itulah hari yang dijanjikan.
(Q.S. Qaaf 50:20)Selain dalam surat Qaaf ayat 20 yang berarti “Dan ditiuplah sangkakala. Itulah hari yang dijanjikan”, ayat tentang tiupan terompet banyak
Erdapat dalam Al-Quran. Misalnya dalam Az-Zumar(39)
ayat 68, Dan ditiuplah sangkakala, Maka
matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah.
Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi Maka tiba-tiba mereka berdiri
menunggu (putusannya masing-masing). Lalu surat Al-Kahfi (18) ayat 99 Kami biarkan mereka di hari itu[di hari
kehancuran dunia yang dijanjikan oleh Allah] bercampur aduk antara satu dengan
yang lain, Kemudian ditiup lagi[tiupan yang kedua yaitu tiupan sebagai tanda
kebangkitan dari kubur dan pengumpulan ke padang Mahsyar, sedang tiupan yang
pertama ialah tiupan kehancuran alam ini] sangkakala, lalu kami kumpulkan
mereka itu semuanya. Surat Yasin (36) ayat 51, Dan ditiuplah sangkalala[tiupan Ini adalah tiupan sangkalala yang kedua
yang sesudah nya bangkitlah orang-orang dalam kubur], Maka tiba-tiba mereka
keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka..
Ada hadits yang menarik, Abu Hurairah r.a. menyebutkan
bahwa as-shuur, terompet, dalam ayat tadi berbentuk tanduk besar, yang ditiup
tiga kali di hari kiamat. Kemudian dalam kitab Al Mufradat karangan Raghib
al-Isfahany, as-shuur bias juga berarti gambar atau mantra. Kalau kita cermati,
Al-Quran menyebutkan bahwa tiupan itu selalu “di
dalam”terompet, wanufikha fishshuuri. Mengapa terompet? Mengapa didalam?
Frank Steiner, ilmuwan University of Ulm Germany,
mengamati pola titik panasdan dingin radiasi microwave
kosmik, yang bias menggambarkan
bentuk alam semesta 380.000 tahun setelah big
bang. Projrek
Wilkinson Micro-wave Anisotropy Probe
dari NASAmemk buat peta titik-titik secara mendetail pada tahun 2003. Hasilnya
ialah pola itu cenderung memudar, yakni tidak ada titik panas dan dingin yang
tampak melebihi jarak rentang 60º. Ini menyimpulkan bahwa ketika mengembang, alam
semesta terulur panjang. Mirip bentuk terompet abad pertengahan. Subhanallah, selama ini
bentuk alam semesta di anggap seperti bola yang mengembang ke segala arah.
Akhirnya, Frank Steiner dan kelompoknya yakin bahwa
alam semesta bukanlah berbentuk bola, tetapi berbentuk terompet. Alam semesta
bukan eluas tak terbatas tetapi dibatasi oleh ujung terompet. Jadi, alam ada
awal dan akhirnya. Allahu Akbar. Hanya Allah yang tidak berwal dan berakhir. Huwal awwalu wal-akhiru.
Ketika seseorang terus menjelajah terus ke ujung alam, yakni ke bibir terompet,
dia akan membalik ke sisi sebrang dan kembali ke awal. Barang kali itu makna
firman Allah tentang hari kiamat, Kami
tiup di dalam terompet,
yakni kelak ditiupkan getaran dahsyat yang mematikan di dalam semesta
yang bentuknya terompet tadi. Maka matilah semuanya. Lalu didalam terompet tadi
ditiupkan getaran yang menghidupkan lagi. Wallahua’lam.
00.21
|
Label:
Islam
|
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Blogroll
Blogger templates
Blogger news
Labels
Pages
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar