Inilah Tujuan Operasi Militer Perancis di Mali yang Sebenarnya
Perancis dengan kekuatan dan
keganasannya kembali datang pada salah satu negara jajahannya dulu,
ketika ia merasakan bahwa sistem Sekuler yang ia tanam disana mulai
terusik, ia tidak menerima perubahan dimana Negara tersebut ingin
kembali pada identitasnya yang Asli, yaitu Islam.
Perancis saat ini telah menyerang Mali dengan dalih yang tidak jauh beda dari dalih setiap Agresi negara-negara Barat terhadap negara Islam, seolah-olah untuk melindungi otoritas yang sah di negeri tersebut, dan membela Hak Asasi manusia….dan lain lain.
Namun Tujuan nyata di balik agresi ini sudah jelas, yang membuat Perancis mengambil langkah Internasional sepihak, yang diperkirakan akan berjalan sebulan kedepan, adapun tujuannya sebagai berikut :
Pertama: Untuk membuktikan kembali hak Perancis, dominasi, serta pengaruh Budaya, politik dan keamanan, terutama di daerah-daerah yang berada dibawah kendali Perancis selama era Kolonial.
Kedua: upaya kompensasi terhadap kegagalan militer dan politik di Afghanistan setelah pasukan Perancis keluar dari Afghanistan dengan memalukan, dan Perancis menderita kerugian dalam jumlah besar baik dari sisi Militer, ekonomi maupun Sumber daya Manusia.
Ketiga: mencegah para Mujahidin mendirikan sebuah negara Islam yang merdeka, memiliki lembaga pemerintahan, tentara, perbatasan dan legitimasi yang diakui secara Internasional, yang akan menjadi payung hukum bagi ribuan Imigran dari para Mujahidin, sehingga akan mampu membentuk entitas Islam yang lebih luas yang mengancam hegemoni barat, dan inilah yang juga menjadi alasan bagi Amerika dan sekutunya saat berusaha mencegah berkembangnya kekuatan Islam di Afghanistan, Somalia dan Irak.
Hal ini sebagaimana ditegaskan oleh menteri pertahanan Perancis, ditengah penyerangan di kota “Zhao” ibukota Mali Utara yang dikuasai oleh Mujahidin Mali, dimana ia mencatat bahwa membiarkan Islam menetap di daerah ini akan menunjukkan bahwa mereka akan membuat negara ini sebagai basis mereka.
Dan ia berkata dalam sebuah wawancara dengan televisi Perancis,” Presiden menyadari sepenuhnya pada pentingnya menghancurkan orang-orang yang mengancam keamanan Mali, negara kita dan Eropa,” lalu menteri Perancis itu tambahkan ,”Perancis akan memerangi terorisme dimana pun ditemukan.”
Keempat: keadaan ekonomi Perancis yang sedang sulit akibat krisis Ekonomi yang melanda nagara-negara eropa, sebagaimana surat kabar “Le Journal Du Dimanche” menggambarkan presiden Perancis setelah memutuskan mengirim Pasukan ke Mali sebagai “pemimpin tertinggi yang berpengalaman” setelah ia ragu-ragu dan lemah dihadapan krisis ekonomi dan sosial, yang berarti bahwa Hollande sedang “memindahkan” isu krisis yang terjadi di negaranya ke luar negeri untuk mengalihkan perhatian publik dari masalah yang sebenarnya sedang terjadi di dalam negeri, hal itu tentu saja untuk menyelamatkan popularitasnya yang sedang menurun.
Kelima: membatasi pergerakan Mujahidian di Afrika Utara, terutama setelah jatuhnya kediktatoran Qaddafi di LIbya, yang merupakan keuntungan bagi Kaum Mujahidin yang telah memiliki semua yang dibutuhkan untuk membangun pemerintahan Islam. (hr/Islam Today)
Perancis saat ini telah menyerang Mali dengan dalih yang tidak jauh beda dari dalih setiap Agresi negara-negara Barat terhadap negara Islam, seolah-olah untuk melindungi otoritas yang sah di negeri tersebut, dan membela Hak Asasi manusia….dan lain lain.
Namun Tujuan nyata di balik agresi ini sudah jelas, yang membuat Perancis mengambil langkah Internasional sepihak, yang diperkirakan akan berjalan sebulan kedepan, adapun tujuannya sebagai berikut :
Pertama: Untuk membuktikan kembali hak Perancis, dominasi, serta pengaruh Budaya, politik dan keamanan, terutama di daerah-daerah yang berada dibawah kendali Perancis selama era Kolonial.
Kedua: upaya kompensasi terhadap kegagalan militer dan politik di Afghanistan setelah pasukan Perancis keluar dari Afghanistan dengan memalukan, dan Perancis menderita kerugian dalam jumlah besar baik dari sisi Militer, ekonomi maupun Sumber daya Manusia.
Ketiga: mencegah para Mujahidin mendirikan sebuah negara Islam yang merdeka, memiliki lembaga pemerintahan, tentara, perbatasan dan legitimasi yang diakui secara Internasional, yang akan menjadi payung hukum bagi ribuan Imigran dari para Mujahidin, sehingga akan mampu membentuk entitas Islam yang lebih luas yang mengancam hegemoni barat, dan inilah yang juga menjadi alasan bagi Amerika dan sekutunya saat berusaha mencegah berkembangnya kekuatan Islam di Afghanistan, Somalia dan Irak.
Hal ini sebagaimana ditegaskan oleh menteri pertahanan Perancis, ditengah penyerangan di kota “Zhao” ibukota Mali Utara yang dikuasai oleh Mujahidin Mali, dimana ia mencatat bahwa membiarkan Islam menetap di daerah ini akan menunjukkan bahwa mereka akan membuat negara ini sebagai basis mereka.
Dan ia berkata dalam sebuah wawancara dengan televisi Perancis,” Presiden menyadari sepenuhnya pada pentingnya menghancurkan orang-orang yang mengancam keamanan Mali, negara kita dan Eropa,” lalu menteri Perancis itu tambahkan ,”Perancis akan memerangi terorisme dimana pun ditemukan.”
Keempat: keadaan ekonomi Perancis yang sedang sulit akibat krisis Ekonomi yang melanda nagara-negara eropa, sebagaimana surat kabar “Le Journal Du Dimanche” menggambarkan presiden Perancis setelah memutuskan mengirim Pasukan ke Mali sebagai “pemimpin tertinggi yang berpengalaman” setelah ia ragu-ragu dan lemah dihadapan krisis ekonomi dan sosial, yang berarti bahwa Hollande sedang “memindahkan” isu krisis yang terjadi di negaranya ke luar negeri untuk mengalihkan perhatian publik dari masalah yang sebenarnya sedang terjadi di dalam negeri, hal itu tentu saja untuk menyelamatkan popularitasnya yang sedang menurun.
Kelima: membatasi pergerakan Mujahidian di Afrika Utara, terutama setelah jatuhnya kediktatoran Qaddafi di LIbya, yang merupakan keuntungan bagi Kaum Mujahidin yang telah memiliki semua yang dibutuhkan untuk membangun pemerintahan Islam. (hr/Islam Today)
23.37 | Label: info | 0 Comments
Natal, Intoleransi dan Budaya Konyol Di Indonesia
Oleh: Ardiannur Ar Roya, Penggiat Diskusi di CIIA (The Community Of Ideological Islamic Analyst)
Kebenaran Natal
Kata Christmas (Natal) yang diartikan sebagai Mass of Christ atau disingkat dengan Christ-Mass adalah sebuah hari dimana dirayakan kelahiran dari “Yesus”. Biasanya rutin dilaksanakan setiap tanggal 25 Desember pada tiap tahunnya. Berbagai aktivitas pun dilakukan untuk memperingati hari ini seperti doa bersama, pesta, pohon natal, dan sejenisnya. Perayaan yang dilakukan oleh orang-orang kristen bahkan orang-orang non-kristen ini berasal dari ajaran Gereja Kristen Katolik Roma.
Pada dasarnya perintah untuk menyelenggarakan Natal tidak pernah ada dalam Bibel. Perayaan Natal baru masuk dalam ajaran Kristen Katolik pada abad ke-4 M. Dan peringatan inipun sebenarnya merupakan hasil dari proses Sinkretisme (Penggabungan dua agama) antara Kristen Katolik dan juga budaya Paganis Politheisme Imperium Romawi pada saat itu. Ketika Kaisar Konstantin menjadi penganut Kristen Katolik, ia tetap tidak mampu meninggalkan adat atau kepercayaannya terhadap budaya pagannya, apalagi terhadap pesta rakyat untuk memperingati hari kelahiran Dewa Matahari pada tanggal 25 Desember.
Karena itulah agar agama Katolik bisa diterima dan masuk ke tengah-tengah masyarakat Romawi maka dilakukanlah proses Sinkretisme tadi yakni dengan cara menyatukan perayaan kelahiran dari Sun of God (Dewa Matahari) dengan kelahirannya Son of God (Yesus). Kemudian pada konsili tahun 325, Kaisar Konstantin memutuskan untuk menetapkan bahwa tanggal 25 Desember sebagai hari kelahiran dari Yesus. Sesudah Kaisar Konstantin memeluk agama Katolik dan melakukan penyatuan kedua agama melalui proses Sinkretisme tadi, maka rakyat pun beramai-ramai memeluk agama Katolik. Bisa dikatakan ini adalah sebuah prestasi gemilang dari hasil proses Sinkretisme oleh Kaisar Konstantin dengan agama Paganisme Politheisme nenek moyang mereka. Pada akhirnya semenjak tahun 1100, Natal telah menjadi perayaan keagamaan terpenting di banyak negara-negara Eropa.
Budaya Latah dan Konyol ?
Sudah menjadi kebiasaan kalau tidak dikatakan budaya yang mengakar dan menyebar di rakyat Indonesia bahwa pesta atau perayaan terhadap satu momen itu sangatlah penting. Tidak hanya sampai di situ, rakyat Indonesia juga sangat terbiasa bahkan terbudayakan untuk memperingati berbagai hari-hari perayaan walau itu berasal dari asing.
Misalkan saja ketika kita masuk di pertengahan bulan Desember yakni minggu-minggu jelang 25 Desember, hari perayaan Natal. Kita bisa merasakan atmosfir yang terbentuk di sekitar kita ditujukan untuk memperingati dan menyambut datangnya perayaan Natal. Di jalan-jalan penuh dengan iklan ucapan selamat Natal, pergi ke pusat perbelanjaan maka kita disuguhi dengan suasana menyambut Natal mulai dari para karyawannya yang berpakaian seperti Santa Klaus, lagu-lagu rohani Kristen, dekorasi pohon Natal yang dihiasi dengan hiasan sedemikian rupa, dan lainnya. Bahkan media pun tidak lupa untuk mem-blow up akan perayaan Natal ini sedemikian rupa, disuguhi lah masyarakat Indonesia dengan film-film bernuansa Kristen dan Paganisme Politheisme.
Kemudian ketika di akhir tahun, jelang tanggal 1 Januari. Kita mendengar bagaimana ramainya orang membicarakan apa yang ingin ia lakukan ketika tahun baru nanti, berpesta-pora menyambut tahun baru. Tahun baru memang dikatakan sebagai sebuah hari suci bagi umat Kristen di seluruh penjuru dunia, setiap tahun baru banyak orang di seluruh penjuru dunia keluar dari rumahnya kemudian meniupkan terompet, menyalakan kembang api, berpesta pora, dan mengucapkan “Happy New Year”. Hakikatnya, budaya ini telah lama dirayakan oleh orang-orang Yahudi jauh sebelum umat Kristiani merayakannya. Dan sekali lagi, di akhir tahun Indonesia benar-benar menjadi sebuah negeri yang mayoritas muslim mendadak menjadi sangat kental ke-yahudi-annya.
Inilah fakta yang memprihatinkan dari sebuah bangsa yang ultra-latah. Bangsa yang ultra-latah ini akan sangat mengagungkan kebudayaan-kebudayaan dari asing di luar sana yang dianggapnya sebagai negeri maju dan berjaya, maka kemudian begitu mudahnya larut dengan budaya Natal, tahun baru, valentine, April mob, dan lainnya ke negeri kita. Hingga negeri ini memang pantas dikatakan sebagai sebuah negeri yang terjajah, mungkin tidak dijajah secara fisik namun tentu dijajah secara pemikiran. Benarlah jika dikatakan bahwa negeri yang terjajah akan mengikuti apapun yang dilakukan oleh negeri yang menjajahnya, termasuk kebudayaannya.
Mari kita pikirkan, apa hubungannya dengan mencontoh perayaan natal di bulan Desember, tahun baru di awal tahun pada bulan Januari, hari kasih sayang atau dikenal dengan hari Valentine pada pertengahan bulan Februari, april mob pada awal april, dan seterusnya dengan kemajuan yang mungkin bisa diperoleh oleh negeri yang mencontoh perayaan hari-hari tersebut? Tentu sama sekali tidak ada hubungannya. Lalu mengapa tetap dilakukan oleh rakyat Indonesia? Ya, inilah budaya ultra-latah dari masyarakat Indonesia, sebuah budaya konyol.
Siapa Yang Intoleransi?
Natal merupakan perayaan yang seharusnya dikhususkan hanya untuk kaum-kaum Kristen namun berbeda dengan Indonesia. Berkat budaya latah serta pemikiran-pemikiran ‘nyeleneh’ dari segelintir orang maka Natal pun diopinikan sebagai sebuah ritual bersama bagi seluruh rakyat Indonesia, tanpa melihat ia seorang yang beragama Kristen atau tidak. Termasuk walaupun ia adalah seorang muslim.
Di satu kesempatan Nafsiah Mboy, Ketua Panitia Perayaan Natal Nasional sekaligus Menteri Kesehatan Indonesia usai bertemu dengan Presiden SBY, ia menyatakan bahwa Presiden SBY dan Wapres Budiono akan turut menghadiri perayaan puncak Natal Nasional yang akan diselenggarakan pada tanggal 27 Desember nanti. Mboy juga menyatakan bahwa presiden berharap penyelenggaraan puncak perayaan Natal 2012 ini bersifat inklusif, dan dapat dirasakan semua pihak, tidak hanya umat Kristiani. (antaranews.com, 7/12)
Pada kesempatan lain, mantan wakil presiden Jusuf Kalla yang notabene juga adalah seorang muslim menyampaikan dengan jelas ucapan selamat Natalnya pada masyarakat di Nusa Tenggara Timur (NTT). Pernyataan ini diucapkan bersamaan dengan kunjungannya ke NTT, yang mayoritas penduduknya beragama Katolik. (voa-islam.com, 21/12)
Entah karena ketidak tahuan atau kesengajaan yang sengaja dilakukan dengan berbagai tujuan politisnya. Yang pasti bisa mengedukasi pendangkalan aqidah umat muslim. Bagaimana tidak ? Melihat bagaimana ritual natal ini dijadikan sebagai sebuah ritual bersama yang bahkan dianjurkan sekali untuk juga dilakukan oleh umat muslim, minimal sekedar mengucapkan selamat natal dengan dalih toleransi, pluralism dan bahasa manipulative lainnya.
Bagi pemeluk beragam Kristen sah-sah saja merayakan Hari Natal ini. Tapi mempromosikan perayaan ini sedemikian rupa kemudian memberlakukannya untuk dan agar diikuti oleh semua rakyat Indonesia baik ia beragama Kristen atau bukan. Hakikatnya ini adalah tindakan intoleransi terhadap umat muslim. Kita lihat saja fakta di super market dan mall-mall serta pusat perbelanjaan lainnya yang tentu saja mayoritas pengunjungnya adalah umat muslim kemudian disuguhkan dengan lagu-lagu rohani umat Kristen terus menerus. Bahkan karyawan-karyawan sampai satpam tempat-tempat tadi yang mayoritas bahkan kita yakin ia beragama Islam, mereka diharuskan untuk memakai atribut Natal seperti topi Santa Claus, bajunya, dan lainnya.
Umat muslim pun diseru untuk mengucapkan selamat Natal bahkan bila perlu juga ikut merayakan dan memfasilitasi perayaannya. Ya, semua itu di bungkus dengan pujian menyesatkan bahwa umat muslim adalah umat yang tingkat toleransinya tinggi serta benar-benar nyata ikut berperan penting dalam menjaga kerukunan antar umat beragama. Konyolnya lagi jika umat muslim tidak melakukannya maka cap anti non-muslim, dan intoleran pun dilekatkan dengan sangat kuat.
Islam Menjaga Aqidah Umat Islam dan Menghargai Non Muslim
Dalam sebuah dialog menarik yang tersebar di berbagai situs internet serta jejaring sosial, ada pelajaran yang sangat baik pada dialog ini. Berikut cuplikannya :
Muslim : Bagaimana Natalmu?
David : Baik, kau tidak mengucapkan Selamat Natal padaku?
…..
Muslim : Tidak, agama kami menghargai toleransi antar agama, termasuk agamamu,
tapi masalah ini, agama saya melarangnya.
David : Tapi kenapa, bukankah hanya sekedar kata-kata? Teman muslimku yang lain
mengucapkannya padaku.
Muslim : Mungkin mereka belum mengetahuinya. David, kau bisa mengucapkan “Dua
kalimat syahadat”?
David : Oh tidak, saya tidak bisa mengucapkannya. Itu akan mengganggu
kepercayaan saya.
Muslim : Kenapa? Bukankah hanya kata-kata? Ayo, ucapkanlah.
David : Sekarang, saya mengerti.
Dialog ini menggambarkan dengan sangat baik kepada kita tentang hubungan antara muslim dan non-muslim, khususnya berkaitan dengan Hari Natal ini. Logika yang sederhana namun cerdas cukup menggambarkan kepada kita bagaimana seharusnya hubungan antara kedua umat yang berbeda keyakinan ini.Sementara hari ini banyak orang yang dianggap “tokoh” masyarakat level Nasional/Lokal dari kalangan muslim karena sebab kebodohannya tampil sok humanis, pluralis, wisdom, menjadi pahlawan, pemimpin hebat kemudian mengucapkan “selamat natal” kepada umat kristiani tanpa disadari hal tersebut telah merusak akidah dirinya dan umat Islam.Tentu ini menabrak tuntunan Allah swt dan RasulNya.Sosok muslim yang kehilangan jati diri, “muslim KTP” yang eksis terlepas dari pakem dan manhaj hidup yang digariskan Rasulullah SAW.
Setidaknya ada 4 (empat) alasan mengapa aturan Islam melarang umatnya untuk mengucapkan selamat natal apalagi ikut merayakannya :
Pertama, Hari Natal bukanlah perayaan kaum Muslim. Rasulullah telah menjelaskan dengan sangat tegas bahwasanya perayaan bagi Kaum Muslim hanya ada 2, yakni ketika Idul Fitri dan juga Idul Adha. Anas bin Malik RA berkata : “Ketika Rasulullah datang ke Madinah, penduduk Madinah memiliki dua hari raya untuk bersenang-senang dan bermain-main di masa Jahiliyah. Maka beliau berkata : Aku datang kepada kalian dan kalian mempunyai dua hari raya di masa Jahiliyah yang kalian isi dengan bermain-main. Allah telah mengganti keduanya dengan yang lebih baik bagi kalian yaitu hari raya kurban (Idul Adha) dan hari raya Idul Fitri. (HR. Ahmad)
Telah jelas disampaikan oleh Rasulullah bahwa bagi umat muslim yang mengaku dirinya muslim dan beriman kepada Allah dan RasulNya maka baginya hanya ada dua hari perayaan besar disepanjang tahun. Tentu sebagai muslim yang taat, cukuplah petunjuk Nabi Muhammad Saw menjadi sebaik-baiknya petunjuk dan hanya itu yang kita jadikan panutan, dan cukuplah hanya yang berasal dari Allah dan RasulNya.
Kedua, mengucapkan Selamat Natal dan ikut merayakannya bahkan memfasilitasinya saja sama dengan menyetujui kekufuran orang-orang yang merayakan natal. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, “selamat” artinya terhindar dari bencana, aman sentosa; sejahtera tidak kurang suatu apa; sehat; tidak mendapat gangguan, kerusakan dsb; beruntung; tercapai maksudnya; tidak gagal. Dengan begitu ucapan selamat artinya adalah doa (ucapan, pernyataan, dsb) yang mengandung harapan supaya sejahtera, tidak kurang suatu apa, beruntung, tercapai maksudnya, dsb.
Natal adalah sebuah perayaan kelahiran Yesus Kristus (Nabi Isa al-Masih as) yang dalam pandangan umat Kristen saat ini ia adalah anak Tuhan dan Tuhan anak serta meyakini ajaran Trinitas. Lalu bagaimana bisa seorang muslim yang bertolak belakang dan jelas berbeda pemahamannya mengenai Nabi Isa mendoakan kaum Kristen keselamatan atas apa yang mereka pahami tadi? Padahal dengan sangat jelas Allah menyatakan mereka sebagai orang kafir (QS. Al-Maidah : 72-75) yang tentu di akhirat kelak akan dijatuhi hukuman neraka nan pedih.
Umat Islam meyakini bahwa Nabi Isa adalah utusan Allah ke dunia, bukan anak apalagi Tuhan. Karena Demi Allah, Allah SWT tidaklah diperanakkan dan tidak beranak, ia Maha Esa dan Maha Kuasa, tak ada satupun yang mampu menandinginya bahkan tiada yang pantas untuk sekedar disamakan denganNya. Mengucapkan selamat Natal dan bahkan ikut merayakannya sama saja dengan mengakui apa yang dipahami oleh umat Kristen, dan sudah tentu itu adalah sebuah tindak kekufuran yang nyata yang bisa membuat pelakunya jatuh kepada kekafiran.
Ketiga, merupakan sikap loyal (wala) yang salah dan keliru. Loyal tidaklah sama dengan berbuat baik. Wala memiliki arti loyal, menolong, atau memuliakan orang yang kita cintai, sehingga apabila kita wala terhadap seseorang, akan tumbuh rasa cinta kepada orang tersebut. Oleh karena itulah, kekasih-kekasih Allah disebut pula sebagai wali-wali Allah.
Ketika kita mengucapkan selamat Natal, hal itu tentu dapat menumbuhkan rasa cinta kita perlahan-lahan kepada mereka. Mungkin sebagian kita mengingkari, yang diucapkan hanya sekedar lisan saja. Namun, seorang muslim secara tegas diperintahkan untuk mengingkari sesembahan-sesembahan orang kafir (QS. Al-Mumtahanah : 4). Bahkan Rasulullah pun dengan jelas mencontohkan kepada kita bagaimana Rasulullah dengan tegas mengingkari patung-patung sesembahan orang-orang kafir jahiliyah dan menghina sesembahan mereka serta menyampaikan bahwa yang patut disembah hanyalah Allah SWT dan Dia tidak perlu suatu perantara apapun.
Keempat, aktivitas mengucapkan Selamat Natal dan ikut merayakannya atau sekedar memfasilitasinya adalah aktivitas menyerupai orang kafir. Tentu bukan sesuatu yang aneh lagi jika pada faktanya ada sebagian muslim yang ternyata turut berpartisipasi dalam perayaan natal. Ketika di pasar-pasar, super market, mall-mall dan pusat perbelanjaan lainnya ada sebagian kaum muslim yang berpakaian dengan pakaian khas perayaan natal. Padahal Rasulullah Saw dengan tegas telah melarang kaum muslim untuk menyerupai kaum kafir. Sabda Rasulullah Saw : “ Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
Alasan terpaksa karena pekerjaan atau takut dipecat menjadi alasan klasik yang kerap kali menjadi pembenaran untuk sebagian kaum muslim demi melakukan aktivitas menyerupai kaum kafir tadi. Padahal pekerjaan dan dipecat tidak ada hubungannya dengan rezeki yang Allah berikan, hal tersebut adalah sesuatu yang berbeda. Justru apakah demi segepok uang kita rela menggadaikan aqidah kita hingga kemudian kehilangan tempat di surga dan masuk ke neraka Allah SWT yang siksanya luar biasa pedih. Tidak adakah rasa takut terhadap hal tersebut hingga berani menggadaikan aqidah kita? Sesungguhnya Allah pasti akan mempermudah jalan hambaNya yang berusaha sekuat tenaga untuk taat pada aturanNya, termasuk mempermudah rezekinya.
Inilah alasan-alasan mengapa Natal tidak boleh ikut dirayakan oleh Kaum Muslim atau sekedar mengucapkannya. Walau begitu, bukan berarti Islam tidak toleran terhadap agama yang lain. Islam melakukan sebuah tindakan penjagaan aqidah umatnya yang memang menjadi ruh dan pondasi dari agama itu sendiri, dan kepada umat non-muslim yang lain, aturan Islam adalah aturan yang paling toleran dan tentunya menghargai perbedaan antar keyakinan beragama.
Islam tidak akan pernah memaksakan keyakinannya kepada pemeluk agama lain, bahkan sekedar mengganggunya. Karena sesungguhnya tidak ada paksaan untuk masuk pada Islam dan meyakininya. Bahkan dalam sistem negara islam yakni Khilafah Islamiyah yang menerapkan aturan Islam secara menyeluruh, mereka-mereka yang beragama selain Islam menerima perlakuan yang baik dan penghargaan yang luar biasa. Diperbolehkan bagi mereka melaksanakan keyakinan beragama mereka tanpa ada gangguan sedikitpun tentunya dengan aturan tertentu, dan sekali lagi tidak ada paksaan bagi mereka untuk masuk pada Islam bahkan walau mereka berada di tengah-tengah negeri yang menerapkan aturan Islam, Islam tidak akan pernah mengganggu mereka termasuk dalam perkara aqidah mereka. Karena itu Islam adalah agama yang toleran dan paling menghargai kepada agama selain Islam, namun tentu menolak pemahaman Pluralisme dan Sinkretisme yang merupakan satu pemahaman sesat dan tak layak diterima. Wallahu a’lam bi ash shawab.
Source
23.33 | Label: info | 0 Comments
Merenungi Esensi Kecintaan Terhadap Rasulullah Saw
Mencintai sosok seorang pemimpin adalah hal paling sederhana yang ada
dan dimiliki oleh setiap individu di dalam kelompok kecil maupun besar.
Coba kita menengok sejarah masa lampau, sejarah Raja-raja yang telah
berkuasa di setiap penjuru bumi, baik sejarah para pemimpin dan
tokoh-tokoh revolusioner, maupun sejarah berbagai kelompok yang timbul
dengan berbagai macam ideologi dan jalur perjuangan yang berbeda. Semua
massa yang mendukung dan berada dibalik punggung sang pemimpin tak lain
menempatkan diri mereka dibawah segala titah dan pemikiran seorang
pemimpin sebagai wujud penerimaan, persetujuan dan tentu saja wujud
murni kecintaan kepada para pemimpin tersebut. Kecintaan yang timbul ini
secara sadar maupun tidak menimbulkan keterikatan jiwa yang dalam
sehingga demi kehidupan orang yang dicintai tersebut, seringkali akal
sehat berada di bawah naluri-naluri emosional. Seringkali pula kecintaan
menjadikan mata buta untuk melihat realita yang terjadi sehingga
akhirnya timbul menjadi dasar pembenaran atas berbagai kejahatan maupun
kesalahan yang dilakukan.
Begitulah yang terjadi, hal yang demikian telah menjadi sunatullah dan terjadi berulang-ulang dalam roda sejarah kehidupan manusia. Begitu banyak kisah yang telah dituliskan oleh kitab-kitab tarikh, perkamen-perkamen usang, maupun berbagai literatur historiografi kuno. Tembok-tembok tua piramida, relief batu andesit hitam Borobudur, maupun tumpukan kertas usang yang telah menguning di perpustakaan Library of Congress telah menampakkan goresan kisah-kisah itu sejak ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu. Begitupula kisah para nabi dan rasul yang Allah tuliskan dalam Al Qur’an yang mulia. Hanya saja kisah mereka, cinta pengikut mereka yang timbul bukan karena kecintaan yang buta. Kecintaan itu muncul karena kemurnian dan ketulusan setelah mereka sebelumnya melihat tanda-tanda kebenaran dari ayat-ayat Rahman. Terlalu banyak kisah para nabi ini terekam oleh Al Qur’an yang mulia.
Kisah para nabi ini berbeda dengan kisah para pemimpin dunia. Urusan para nabi ini bukan hanya terpaku pada masalah dunia, namun secara mendasar telunjuk, ajaran dan petunjuk yang dibawa para nabi ini mengarah pada pengabdian terhadap Rabb pencipta semesta. Pengabdian dalam segala tindak dan perilaku yang dicontohkan kepada umat baik pada tataran filosofis hidup, mereka datang untuk mengajarkan akhlak yang baik, memberantas peribadatan kepada selain-Nya, dan menegakkan wahyu ilahi pada setiap sendi kehidupan makhluk yang berakal, manusia. Titah yang keluar dari para pemimpin ini bukan dari keahlian lisan dan hasil perpaduan berfilsafat antara otak kanan dan otak kiri hamba yang lemah sebagaimana Plato, Aristotle, dan Hegel berteorama dalam linangan pemikiran. Bukan, sama sekali bukan demikian. Hal ini tidak terjadi pada para wali Rahman melainkan titah tersebut turun dari ‘Arsy, singgasana Allah yang Maha Pengasih, menembus tujuh lapis langit sebelum akhirnya mengikat kuat dalam keyakinan, membuncah dalam dada, meneguhkan pijakan di atas shirotul haq serta menjadi penawar dari pahitnya cobaan yang kemudian di datangkan Sang Maha Pengasih dari atas langit. Dia hendak menguji apakah kecintaan itu murni atau sekedar pengakuan belaka.
Begitu juga yang terjadi pada sang penutup risalah kenabian. Seorang Quraisyi yang digelari oleh masyarakat jahiliyyah dengan sebutan Al Amin ketika sebagian besar masyarakat Arab hidup dalam kebodohan moral. Al Amin yang tetap dipercaya meski orang-orang yang ingkar terhadap petunjuk yang dibawanya, menyebut beliau dengan sebutan Majnun (gila), As Sahir (penyihir), dan sebutan yang menyakitkan telinga ketika di perdengarkan. Ini dia Rasulullah Muhammad Saw, seorang yatim yang sifat dan perilakunya terpuji sebagaimana terpujinya nama beliau Saw. Makhluk paling sempurna yang datang untuk menyempurnakan akhlak dan semua risalah para nabi terdahulu. yang kabar akan kedatangannya membuat gusar seluruh Yahudi dan Kristiani setelah sebelumnya mereka berharap akan kedatangan sosok Kamil tersebut.
Cahaya kebenaran yang dibawanya menembus ufuk hingga masuk kedalam dada-dada orang yang jujur mencari kebenaran seperti Salman RA maupun Ustman RA. Tak ayal, dunia yang sebelumnya datar berubah menjadi pilah-pilah yang terpisah antara kebenaran dan kebathilan. Jalan kebenaran itu tak selalu mudah, dengar bagaimana masyarakat Tha’if melempari Rasulullah dengan batu sampai membuat malaikat penjaga bukit Tho’if marah besar. Lihatlah bagaimana kemudian kebathilan berusaha menindas kebenaran dengan segala daya dan upaya yang bisa dilakukannya. Bilal pun lirih bersenandung “Ahad, Ahad” ketika batu besar menindihnya ditengah terik gurun yang membakar kulit. Summayah dan Yasiir bahkan harus rela ditumpahkan darahnya oleh para pendengki. Lihatlah sekali lagi, kecintaan terhadap seorang yang bernama Muhammad Saw mampu menjadikan Thalhah dengan kesadaran dirinya sendiri sebagai tameng hidup untuk menahan setiap anah panah yang melaju kepada sang terkasih. Lihat bagaimana Khubaib mengatakan dengan keyakinan kepada keluarga Ummayah bahwa ia lebih senang di penggal daripada Rasulullah tertusuk duri. Semua kecintaan ini berlanjut, dan senantiasa tersimpan dalam catatan zaman.
Seiring berjalannya waktu, kemudian kecintaan itu memudar. Sampai tibalah masa dimana kita hidup sekarang. Setiap muslim mengaku mencintai Kekasih Allah Muhammad Saw dengan sepenuh hati, sementara lisan, akhlak dan perilaku kesehariannya mengingkari pengakuan-pengakuan yang mereka lontarkan. Mustahil seorang yang mengaku mencintai mengkhianati dari apapun yang diperintahkan oleh sang terkasih. Dunia telah berulangkali menampakkan dari jauh maupun dekat bagaimana seorang pecinta rela berpeluh menumpahkan segala nafas, bahkan nyawa demi menggapai keridhaan sang tercinta sebagai perwujudan yang nyata akan kebenaran cintanya. Lembaran demi lembaran kisah menceritakan yang demikian. Kisah demi kisah kadangkala menuliskan tentang kasih Qa’is dan Layla, sementara itu ditempat tenggelamnya matahari ditebar kisah romansa Romeo dan Juliet. Bukankah demi kerelaan si tercinta, seorang pecinta rela bermandikan darah?
Tak sepantasnya menyandingkan cinta untuk makhluk paling mulia dengan cinta insani antara sepasang kekasih. Rasulullah Saw bukan sekedar kekasih, melainkan beliau adalah sosok yang didalamnya terkumpul segala kebaikan. Kebaikan yang menjadi damainya alam semesta. Kini, kecintaan umat terhadap beliau telah luntur sedikit demi sedikit hingga akhirnya tiada yang tersisa. Benar, umat ini marah ketika nama beliau yang terpuji dilecehkan oleh tangan-tangan kotor para pengingkar. Benar umat ini memperingati hari kelahiran beliau Saw dengan segenap daya dan harta. Namun apalah dikata, yang tersisa hanya sekedar kemarahan, yang tersisa hanya sekedar perayaan. Setelah hari-hari itu berlalu, umat ini kembali lupa akan hakikat kedatangan dan kecintaan pada Rasulullah Muhammad Saw. Esensi kecintaan itu telah hilang. Padahal Ibnu Hazm dalam kitabnya yang berjudul “Tauqul Hamamah” menyebutkan ciri seorang pecinta adalah ia berusaha mendekati segala sifat dan perilaku dari yang dia cintai. Sementara itu, realita kekinian berkata terbalik. Apa yang dilarang Rasulullah kembali mereka lakukan dengan tenang dan lapang dada, sementara apa yang beliau perintahkan mereka jauhi dengan seribu satu alasan beserta nada yang semakin meninggi. Tinggalah yang tersisa, yang mencintai dengan penuh ketulusan seketika itupula berubah menjadi seorang yang asing, dicela karena anehnya penampilan dan berbedanya jalan hidup yang mereka pilih. Tak perduli sunnah, tak perduli perintah, hukum tinggal hukum, dalil tinggal dalil namun tak mampu mengubah perspektif kecintaan. Kesalahan pun dilakukan dengan mengatasnamakan cinta sebagai asas pembenaran. Maka, yang tersisa tinggal titik terlemah dari rasa cinta dan pertanyaan yang hanya bisa dijawab oleh masing-masing individu, “apakah aku benar-benar mencintai?”
Begitulah yang terjadi, hal yang demikian telah menjadi sunatullah dan terjadi berulang-ulang dalam roda sejarah kehidupan manusia. Begitu banyak kisah yang telah dituliskan oleh kitab-kitab tarikh, perkamen-perkamen usang, maupun berbagai literatur historiografi kuno. Tembok-tembok tua piramida, relief batu andesit hitam Borobudur, maupun tumpukan kertas usang yang telah menguning di perpustakaan Library of Congress telah menampakkan goresan kisah-kisah itu sejak ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu. Begitupula kisah para nabi dan rasul yang Allah tuliskan dalam Al Qur’an yang mulia. Hanya saja kisah mereka, cinta pengikut mereka yang timbul bukan karena kecintaan yang buta. Kecintaan itu muncul karena kemurnian dan ketulusan setelah mereka sebelumnya melihat tanda-tanda kebenaran dari ayat-ayat Rahman. Terlalu banyak kisah para nabi ini terekam oleh Al Qur’an yang mulia.
Kisah para nabi ini berbeda dengan kisah para pemimpin dunia. Urusan para nabi ini bukan hanya terpaku pada masalah dunia, namun secara mendasar telunjuk, ajaran dan petunjuk yang dibawa para nabi ini mengarah pada pengabdian terhadap Rabb pencipta semesta. Pengabdian dalam segala tindak dan perilaku yang dicontohkan kepada umat baik pada tataran filosofis hidup, mereka datang untuk mengajarkan akhlak yang baik, memberantas peribadatan kepada selain-Nya, dan menegakkan wahyu ilahi pada setiap sendi kehidupan makhluk yang berakal, manusia. Titah yang keluar dari para pemimpin ini bukan dari keahlian lisan dan hasil perpaduan berfilsafat antara otak kanan dan otak kiri hamba yang lemah sebagaimana Plato, Aristotle, dan Hegel berteorama dalam linangan pemikiran. Bukan, sama sekali bukan demikian. Hal ini tidak terjadi pada para wali Rahman melainkan titah tersebut turun dari ‘Arsy, singgasana Allah yang Maha Pengasih, menembus tujuh lapis langit sebelum akhirnya mengikat kuat dalam keyakinan, membuncah dalam dada, meneguhkan pijakan di atas shirotul haq serta menjadi penawar dari pahitnya cobaan yang kemudian di datangkan Sang Maha Pengasih dari atas langit. Dia hendak menguji apakah kecintaan itu murni atau sekedar pengakuan belaka.
Begitu juga yang terjadi pada sang penutup risalah kenabian. Seorang Quraisyi yang digelari oleh masyarakat jahiliyyah dengan sebutan Al Amin ketika sebagian besar masyarakat Arab hidup dalam kebodohan moral. Al Amin yang tetap dipercaya meski orang-orang yang ingkar terhadap petunjuk yang dibawanya, menyebut beliau dengan sebutan Majnun (gila), As Sahir (penyihir), dan sebutan yang menyakitkan telinga ketika di perdengarkan. Ini dia Rasulullah Muhammad Saw, seorang yatim yang sifat dan perilakunya terpuji sebagaimana terpujinya nama beliau Saw. Makhluk paling sempurna yang datang untuk menyempurnakan akhlak dan semua risalah para nabi terdahulu. yang kabar akan kedatangannya membuat gusar seluruh Yahudi dan Kristiani setelah sebelumnya mereka berharap akan kedatangan sosok Kamil tersebut.
Cahaya kebenaran yang dibawanya menembus ufuk hingga masuk kedalam dada-dada orang yang jujur mencari kebenaran seperti Salman RA maupun Ustman RA. Tak ayal, dunia yang sebelumnya datar berubah menjadi pilah-pilah yang terpisah antara kebenaran dan kebathilan. Jalan kebenaran itu tak selalu mudah, dengar bagaimana masyarakat Tha’if melempari Rasulullah dengan batu sampai membuat malaikat penjaga bukit Tho’if marah besar. Lihatlah bagaimana kemudian kebathilan berusaha menindas kebenaran dengan segala daya dan upaya yang bisa dilakukannya. Bilal pun lirih bersenandung “Ahad, Ahad” ketika batu besar menindihnya ditengah terik gurun yang membakar kulit. Summayah dan Yasiir bahkan harus rela ditumpahkan darahnya oleh para pendengki. Lihatlah sekali lagi, kecintaan terhadap seorang yang bernama Muhammad Saw mampu menjadikan Thalhah dengan kesadaran dirinya sendiri sebagai tameng hidup untuk menahan setiap anah panah yang melaju kepada sang terkasih. Lihat bagaimana Khubaib mengatakan dengan keyakinan kepada keluarga Ummayah bahwa ia lebih senang di penggal daripada Rasulullah tertusuk duri. Semua kecintaan ini berlanjut, dan senantiasa tersimpan dalam catatan zaman.
Seiring berjalannya waktu, kemudian kecintaan itu memudar. Sampai tibalah masa dimana kita hidup sekarang. Setiap muslim mengaku mencintai Kekasih Allah Muhammad Saw dengan sepenuh hati, sementara lisan, akhlak dan perilaku kesehariannya mengingkari pengakuan-pengakuan yang mereka lontarkan. Mustahil seorang yang mengaku mencintai mengkhianati dari apapun yang diperintahkan oleh sang terkasih. Dunia telah berulangkali menampakkan dari jauh maupun dekat bagaimana seorang pecinta rela berpeluh menumpahkan segala nafas, bahkan nyawa demi menggapai keridhaan sang tercinta sebagai perwujudan yang nyata akan kebenaran cintanya. Lembaran demi lembaran kisah menceritakan yang demikian. Kisah demi kisah kadangkala menuliskan tentang kasih Qa’is dan Layla, sementara itu ditempat tenggelamnya matahari ditebar kisah romansa Romeo dan Juliet. Bukankah demi kerelaan si tercinta, seorang pecinta rela bermandikan darah?
Tak sepantasnya menyandingkan cinta untuk makhluk paling mulia dengan cinta insani antara sepasang kekasih. Rasulullah Saw bukan sekedar kekasih, melainkan beliau adalah sosok yang didalamnya terkumpul segala kebaikan. Kebaikan yang menjadi damainya alam semesta. Kini, kecintaan umat terhadap beliau telah luntur sedikit demi sedikit hingga akhirnya tiada yang tersisa. Benar, umat ini marah ketika nama beliau yang terpuji dilecehkan oleh tangan-tangan kotor para pengingkar. Benar umat ini memperingati hari kelahiran beliau Saw dengan segenap daya dan harta. Namun apalah dikata, yang tersisa hanya sekedar kemarahan, yang tersisa hanya sekedar perayaan. Setelah hari-hari itu berlalu, umat ini kembali lupa akan hakikat kedatangan dan kecintaan pada Rasulullah Muhammad Saw. Esensi kecintaan itu telah hilang. Padahal Ibnu Hazm dalam kitabnya yang berjudul “Tauqul Hamamah” menyebutkan ciri seorang pecinta adalah ia berusaha mendekati segala sifat dan perilaku dari yang dia cintai. Sementara itu, realita kekinian berkata terbalik. Apa yang dilarang Rasulullah kembali mereka lakukan dengan tenang dan lapang dada, sementara apa yang beliau perintahkan mereka jauhi dengan seribu satu alasan beserta nada yang semakin meninggi. Tinggalah yang tersisa, yang mencintai dengan penuh ketulusan seketika itupula berubah menjadi seorang yang asing, dicela karena anehnya penampilan dan berbedanya jalan hidup yang mereka pilih. Tak perduli sunnah, tak perduli perintah, hukum tinggal hukum, dalil tinggal dalil namun tak mampu mengubah perspektif kecintaan. Kesalahan pun dilakukan dengan mengatasnamakan cinta sebagai asas pembenaran. Maka, yang tersisa tinggal titik terlemah dari rasa cinta dan pertanyaan yang hanya bisa dijawab oleh masing-masing individu, “apakah aku benar-benar mencintai?”
23.23 | Label: info | 0 Comments
Mengapa Malaysia Memusuhi Indonesia?
Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh
saya ingin bertanya, mengapa Malaysia yang katanya negara Islam tapi sering kali melakukan hal-hal yang bisa memancing permusuhan dengan Indonesia, padahal Indonesia adalah negara berpenduduk mayoritas Islam? Saya jadi bingung, sebenarnya Islam aliran apa yang dianut Malaysia? Bukankah Islam mengajarkan kalau sesama Muslim sesungguhnya bersaudara.
Maaf kalau ternyata pertanyaan saya ada yang salah karena saya hanya orang awam yang mempunyai rasa keingintahuan yang besar.
Sekian pertanyaan saya.
Wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Wa’alaykumsalam wr. Wb. Jazakallah atas pertanyaannya. Semoga saudaraku yang tengah mendalami Islam diberikan keberkahan atas keluasan ilmu oleh Allahuta’ala/
Kasus Malaysia dengan Indonesia memang sedang hangat-hangatnya. Setelah kasus tapal batas dan klaim makanan tradisional beberapa waktu yang lalu, kedua Negara rumpun Melayu inipun saat ini kembali bersitegang.
Terakhir kini diangkat kasus ketika Malaysia mendirikan Museum Kerinci di negerinya dua hari yang lalu, 11/4/2011. Malaysia dituding akan mengambil Sistem Adat Kerinci yang menjadi basis kebudayaan Jambi. Sama dengan saat negeri jiran tersebut mengaku bahwa seni reog ponorogo, tari pendet, lagu "Rasa-sayange", dan produk-produk budaya Indonesia lainnya disebagai milik orang Malaysia.
Masyarakat pun berang. Aksi demo bertebaran dimana-mana. Bendera Malaysia dibakar. Kedutaan besar Malaysia di Indonesia pun minta ditutup. Berbagai elemen massa kemudian berbondong-bonding ingin menyerang ke Malaysia atas nama Jihad.
Padahal Hadis Rasulullah SAW sudah mengatakan dengan jelas siapa yang berperang atas nama kelompok dan bukan atas nama agama, mati mereka tidak lebih sebagai orang konyol.
“Barang siapa berperang di bawah bendera kebutaan, ia marah karena ashobiyah atau menyeru kepada ashobiyah atau menolong berdasarkan ashobiyah, maka matinya mati jahiliyah.” (HR Muslim).
Saudaraku dengan sederetan kasus ini, tanpa sadar kita sudah terjebak pada perdebatan tidak penting. Padahal dalam Islam kita tidak mengenal Nasionalisme. Nasionalisme adalah berhala ciptaan musuh-musuh Allah agar umat muslim tidak pernah bersatu kembali pasca runtuhnya Khilafaf Utsmani. Agar umat Islam lebih mendahulukan bangsa dan sektarian ketimbang tauhid dan akidah sebagai bukti bahwa tiap muslim adalah bersaudara.
Ketika masing-masing negara mengobarkan semangat kebenaran menurut kacamata negaranya masing-masing, di situlah Islam akan hancur. Karena itu, Rasulullah SAW ketika kali pertama berdakwah di Jazirah Arabia bukan menyerukan bendera bangsa, bukan pula menyeru untuk bersuku, bangsa, dan ras, tapi akidah. Akidah itulah yang menyatukan kita.
Dan kita ketahui, ketika di akhirat nanti pun Allah tidak mengkelompokkan manusia menurut negaranya. Tidak ada lapak nasionalisme ketika kita di yaumil akhir nanti. Yang ada hanyalah apakah kita bagian dari seorang mukmin atau kafir.
Tari Pendet dan Reog: Dari Budaya Porno ke Budaya Pagan
Saya hanya ingin sedikit memberi contoh betapa kita umat muslim telah keliru memahami konteks klaim kebudayaan baik itu dari Malaysia maupun Indonesia. Sebagai contoh, tari pendet misalnya, kenapa kita mesti marah? Apa untung dan ruginya bagi kita umat muslim Indonesia ketika Tari Pendet dijadikan basis budaya kita lalu “dicuri” Malaysia?
Harusnya kita marah, iya marah karena melihat saudaranya begitu bangga akan budaya tari jahiliyah dengan leher terbuka dan pamer setengah dada itu. Dimana izzah kita sebagai umat muslim yang harusnya tegas terhadap kemaksiatan ketika didepan kita ada tampilan yang tidak mengenakkan? Masih ingatkah kita ketika Rasulullah SAW menasihati Ali tentang bahayanya zina mata
“Jangan kamu ikuti pandangan pertamamu dengan pandangan kedua dan selanjutnya. Milik kamu adalah pandangan yang pertama, tapi yang kedua bukan”.
Dalam musnad Ahmad, disebutkan, Rasulullah SAW bersabda, “Pandangan adalah panah beracun dari panah-pandah Iblis. Barangsiapa yang menundukkan pandangannya dari keelokkan wanita yang cantik karena Allah, maka Allah akan mewariskan dalam hatinya manisnya iman sampai hari kiamat”.
Bahkan jika kita mau sejenak meneliti, menelusuri, sampai tingkat menyadari akan kita temukan bahwa Tari Pendet sendiri adalah kebudayaan yang kental akan ajaran Paganis. Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan di pura, tempat ibadat umat Hindu di Bali, Indonesia.
Tarian ini melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia. Lambat-laun, seiring perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah Pendet menjadi "ucapan selamat datang", meski tetap mengandung anasir yang sacral sekaligus religius. Pencipta atau koreografer bentuk modern tari ini adalah I Wayan Rindi yang wafat pada tahun 1967.
Sama pula dengan Tari Reog, mungkin dari kita tidak mengetahui atau mengenal sejarah reog itu sendiri. Padahal Reog ponorogo amat kental akan ajaran Majapahit, dan kita ketahui Majapahit adalah kerajaan Hindu-Budha yang pernah berdiri di Nusantara sekitar tahun 1293 hingga 1500 M.
Dalam sejarah Reog, salah satu cerita yang paling terkenal adalah cerita tentang pemberontakan Ki Ageng Kutu, seorang abdi kerajaan pada masa Bhre Kertabhumi, Raja Majapahit terakhir yang berkuasa pada abad ke-15. Ki Ageng Kutu murka akan pengaruh kuat dari pihak rekan Cina rajanya dalam pemerintahan dan prilaku raja yang korup, ia pun melihat bahwa kekuasaan Kerajaan Majapahit akan berakhir.
Ia lalu meninggalkan sang raja dan mendirikan perguruan dimana ia mengajar anak-anak muda seni bela diri, ilmu kekebalan diri, dan ilmu kesempurnaan dengan harapan bahwa anak-anak muda ini akan menjadi bibit dari kebangkitan lagi kerajaan Majapahit kelak. Sadar bahwa pasukannya terlalu kecil untuk melawan pasukan kerajaan maka pesan politis Ki Ageng Kutu disampaikan melalui pertunjukan seni Reog, yang merupakan "sindiran" kepada Raja Bra Kertabumi dan kerajaannya. Pagelaran Reog menjadi cara Ki Ageng Kutu membangun perlawanan masyarakat lokal menggunakan kepopuleran Reog.
Sedangkan versi lain, juga menjelaskan tentang pengaruh ajaran pagan dalam sejarah Reog. Adalah cerita tentang Raja Ponorogo yang berniat melamar putri Kediri, Dewi Ragil Kuning, namun ditengah perjalanan ia dicegat oleh Raja Singabarong dari Kediri.
Pasukan Raja Singabarong terdiri dari merak dan singa, sedangkan dari pihak Kerajaan Ponorogo Raja Kelono dan Wakilnya Bujanganom, dikawal oleh warok (pria berpakaian hitam-hitam dalam tariannya), dan warok ini memiliki ilmu hitam mematikan. Seluruh tariannya merupakan tarian perang antara Kerajaan Kediri dan Kerajaan Ponorogo, dan mengadu ilmu hitam antara keduanya, para penari dalam keadaan ‘kerasukan’ saat mementaskan tariannya.
Jadi yang harusnya membuat kita marah kenapa Malaysia mengklaim ajaran Pagan yang jelas-jelas musyrik, dan seharusnya kita sadarkan diri kita sendiri dan mereka untuk kembali ke syariat Islam, bukan kemudian justru kita rebutan mengklaim ajaran pagan sebagai warisan budaya kita. Kan aneh?
Kiprah Zionis untuk Mengadu Domba Malaysia dan Indonesia.
Nah, pada dimensi yang lebih luas. Tak dapat kita pungkiri ada peran asing dalam memanaskan polemik sesama umat muslim Melayu, khususnya antara Malaysia dengan Indonesia.
Pakar Melayu Prof. Dr. Dato’ Nik Anuar Nik Mahmud dari Institut Alam dan Tamadun Melayu, Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) setuju pada thesis ini. Beliau berujar ada intervensi pihak luar di balik perseteruan kedua Negara serumpun muslim ini.
Dalam memoar buku Thomas Raffles disebutkan, Barat harus memastikan bahwa alam Melayu ini lemah. Untuk melemahkan, Raffles mengusulkan dua buah strategi.
Pertama, imigran-imigran asing masuk ke Melayu supaya kawasan ini tidak menjadi kawasan Melayu, melainkan majemuk (dibawa orang-orang China dan India). Kedua, pastikan bahwa raja-raja Melayu yakni Semenanjung, Sumatera, Jawa dan sebagainya, tidak mengambil para ulama Arab menjadi penasehat mereka. Jadi, tujuan mereka memang untuk memisahkan Arab dengan Melayu.
Yang juga kita harus faham adalah Thomas Stamford Raffles sendiri seorang Freemason. Menurut Th Stevens dalam bukunya Tarekat Mason Bebas, Raffles pada tahun 1813 dilantik sebagai mason bebas di bantara “Virtutis et Artis Amici”. “Virtus” merupakan suatu bantara sementara di perkebunan Pondok Gede di Bogor.
Perkebunan itu dimiliki Wakil Suhu Agung Nicolaas Engelhard. Di situ Raffles dinaikkan pangkat menjadi ahli (gezel), dan hanya sebulan kemudian dinaikkan menjadi meester (suhu) di loge “De Vriendschap” di Surabaya.
Raffles pula yang mendirikan Singapura modern yang kini menjadi basis Israel di Asia Tenggara. Agen-agen zionis melalui Singapura adalah penghasut sebenarnya dalam mengeruhkan hubungan sesama muslim Melayu. Kebanyakan koruptor Indonesia pun bermukim di Singapura setelah merampok uang hasil keringat anak-anak Indonesia dan rakyat jelata.
Singapura adalah sekutu zionis. Mereka tidak mau menandatangani perjanjian extradisi dengan Indonesia semata-mata melindungi koruptor ini karena mereka bawa banyak uang ke Singapura. Untuk mengalihkan isu ini dari masyarakat Indonesia, mereka akan coba cari isu supaya masyarakat Indonesia lebih fokus pada isu yang mereka cipta.
Maka diwujudkan isu sekarang, konfrontasi Malaysia-Indonesia. Melalui media sekular di Negara ini, mereka memanas-manasi dan terus berupaya agar rumpun Melayu bangga akan identitas negara-nya masing-masing. Dan kita masih ingat kasus tukar guling bos salah satu televisi nasional di Indonesia dengan Vallar Plc yang dimiliki Dinasti Rothschild, itu juga terjadi di Singapura.
Yakinlah, jika umat muslim Melayu tidak kembali ke ajaran Islam sejati dimana tak ada ruang pada nasionaisme buta, benih permusuhan itu akan selalu muncul. Walau kedua Negara itu makmur dan memiliki budaya masing-masing. Wallahua’lam
saya ingin bertanya, mengapa Malaysia yang katanya negara Islam tapi sering kali melakukan hal-hal yang bisa memancing permusuhan dengan Indonesia, padahal Indonesia adalah negara berpenduduk mayoritas Islam? Saya jadi bingung, sebenarnya Islam aliran apa yang dianut Malaysia? Bukankah Islam mengajarkan kalau sesama Muslim sesungguhnya bersaudara.
Maaf kalau ternyata pertanyaan saya ada yang salah karena saya hanya orang awam yang mempunyai rasa keingintahuan yang besar.
Sekian pertanyaan saya.
Wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Wa’alaykumsalam wr. Wb. Jazakallah atas pertanyaannya. Semoga saudaraku yang tengah mendalami Islam diberikan keberkahan atas keluasan ilmu oleh Allahuta’ala/
Kasus Malaysia dengan Indonesia memang sedang hangat-hangatnya. Setelah kasus tapal batas dan klaim makanan tradisional beberapa waktu yang lalu, kedua Negara rumpun Melayu inipun saat ini kembali bersitegang.
Terakhir kini diangkat kasus ketika Malaysia mendirikan Museum Kerinci di negerinya dua hari yang lalu, 11/4/2011. Malaysia dituding akan mengambil Sistem Adat Kerinci yang menjadi basis kebudayaan Jambi. Sama dengan saat negeri jiran tersebut mengaku bahwa seni reog ponorogo, tari pendet, lagu "Rasa-sayange", dan produk-produk budaya Indonesia lainnya disebagai milik orang Malaysia.
Masyarakat pun berang. Aksi demo bertebaran dimana-mana. Bendera Malaysia dibakar. Kedutaan besar Malaysia di Indonesia pun minta ditutup. Berbagai elemen massa kemudian berbondong-bonding ingin menyerang ke Malaysia atas nama Jihad.
Padahal Hadis Rasulullah SAW sudah mengatakan dengan jelas siapa yang berperang atas nama kelompok dan bukan atas nama agama, mati mereka tidak lebih sebagai orang konyol.
“Barang siapa berperang di bawah bendera kebutaan, ia marah karena ashobiyah atau menyeru kepada ashobiyah atau menolong berdasarkan ashobiyah, maka matinya mati jahiliyah.” (HR Muslim).
Saudaraku dengan sederetan kasus ini, tanpa sadar kita sudah terjebak pada perdebatan tidak penting. Padahal dalam Islam kita tidak mengenal Nasionalisme. Nasionalisme adalah berhala ciptaan musuh-musuh Allah agar umat muslim tidak pernah bersatu kembali pasca runtuhnya Khilafaf Utsmani. Agar umat Islam lebih mendahulukan bangsa dan sektarian ketimbang tauhid dan akidah sebagai bukti bahwa tiap muslim adalah bersaudara.
Ketika masing-masing negara mengobarkan semangat kebenaran menurut kacamata negaranya masing-masing, di situlah Islam akan hancur. Karena itu, Rasulullah SAW ketika kali pertama berdakwah di Jazirah Arabia bukan menyerukan bendera bangsa, bukan pula menyeru untuk bersuku, bangsa, dan ras, tapi akidah. Akidah itulah yang menyatukan kita.
Dan kita ketahui, ketika di akhirat nanti pun Allah tidak mengkelompokkan manusia menurut negaranya. Tidak ada lapak nasionalisme ketika kita di yaumil akhir nanti. Yang ada hanyalah apakah kita bagian dari seorang mukmin atau kafir.
Tari Pendet dan Reog: Dari Budaya Porno ke Budaya Pagan
Saya hanya ingin sedikit memberi contoh betapa kita umat muslim telah keliru memahami konteks klaim kebudayaan baik itu dari Malaysia maupun Indonesia. Sebagai contoh, tari pendet misalnya, kenapa kita mesti marah? Apa untung dan ruginya bagi kita umat muslim Indonesia ketika Tari Pendet dijadikan basis budaya kita lalu “dicuri” Malaysia?
Harusnya kita marah, iya marah karena melihat saudaranya begitu bangga akan budaya tari jahiliyah dengan leher terbuka dan pamer setengah dada itu. Dimana izzah kita sebagai umat muslim yang harusnya tegas terhadap kemaksiatan ketika didepan kita ada tampilan yang tidak mengenakkan? Masih ingatkah kita ketika Rasulullah SAW menasihati Ali tentang bahayanya zina mata
“Jangan kamu ikuti pandangan pertamamu dengan pandangan kedua dan selanjutnya. Milik kamu adalah pandangan yang pertama, tapi yang kedua bukan”.
Dalam musnad Ahmad, disebutkan, Rasulullah SAW bersabda, “Pandangan adalah panah beracun dari panah-pandah Iblis. Barangsiapa yang menundukkan pandangannya dari keelokkan wanita yang cantik karena Allah, maka Allah akan mewariskan dalam hatinya manisnya iman sampai hari kiamat”.
Bahkan jika kita mau sejenak meneliti, menelusuri, sampai tingkat menyadari akan kita temukan bahwa Tari Pendet sendiri adalah kebudayaan yang kental akan ajaran Paganis. Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan di pura, tempat ibadat umat Hindu di Bali, Indonesia.
Tarian ini melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia. Lambat-laun, seiring perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah Pendet menjadi "ucapan selamat datang", meski tetap mengandung anasir yang sacral sekaligus religius. Pencipta atau koreografer bentuk modern tari ini adalah I Wayan Rindi yang wafat pada tahun 1967.
Sama pula dengan Tari Reog, mungkin dari kita tidak mengetahui atau mengenal sejarah reog itu sendiri. Padahal Reog ponorogo amat kental akan ajaran Majapahit, dan kita ketahui Majapahit adalah kerajaan Hindu-Budha yang pernah berdiri di Nusantara sekitar tahun 1293 hingga 1500 M.
Dalam sejarah Reog, salah satu cerita yang paling terkenal adalah cerita tentang pemberontakan Ki Ageng Kutu, seorang abdi kerajaan pada masa Bhre Kertabhumi, Raja Majapahit terakhir yang berkuasa pada abad ke-15. Ki Ageng Kutu murka akan pengaruh kuat dari pihak rekan Cina rajanya dalam pemerintahan dan prilaku raja yang korup, ia pun melihat bahwa kekuasaan Kerajaan Majapahit akan berakhir.
Ia lalu meninggalkan sang raja dan mendirikan perguruan dimana ia mengajar anak-anak muda seni bela diri, ilmu kekebalan diri, dan ilmu kesempurnaan dengan harapan bahwa anak-anak muda ini akan menjadi bibit dari kebangkitan lagi kerajaan Majapahit kelak. Sadar bahwa pasukannya terlalu kecil untuk melawan pasukan kerajaan maka pesan politis Ki Ageng Kutu disampaikan melalui pertunjukan seni Reog, yang merupakan "sindiran" kepada Raja Bra Kertabumi dan kerajaannya. Pagelaran Reog menjadi cara Ki Ageng Kutu membangun perlawanan masyarakat lokal menggunakan kepopuleran Reog.
Sedangkan versi lain, juga menjelaskan tentang pengaruh ajaran pagan dalam sejarah Reog. Adalah cerita tentang Raja Ponorogo yang berniat melamar putri Kediri, Dewi Ragil Kuning, namun ditengah perjalanan ia dicegat oleh Raja Singabarong dari Kediri.
Pasukan Raja Singabarong terdiri dari merak dan singa, sedangkan dari pihak Kerajaan Ponorogo Raja Kelono dan Wakilnya Bujanganom, dikawal oleh warok (pria berpakaian hitam-hitam dalam tariannya), dan warok ini memiliki ilmu hitam mematikan. Seluruh tariannya merupakan tarian perang antara Kerajaan Kediri dan Kerajaan Ponorogo, dan mengadu ilmu hitam antara keduanya, para penari dalam keadaan ‘kerasukan’ saat mementaskan tariannya.
Jadi yang harusnya membuat kita marah kenapa Malaysia mengklaim ajaran Pagan yang jelas-jelas musyrik, dan seharusnya kita sadarkan diri kita sendiri dan mereka untuk kembali ke syariat Islam, bukan kemudian justru kita rebutan mengklaim ajaran pagan sebagai warisan budaya kita. Kan aneh?
Kiprah Zionis untuk Mengadu Domba Malaysia dan Indonesia.
Nah, pada dimensi yang lebih luas. Tak dapat kita pungkiri ada peran asing dalam memanaskan polemik sesama umat muslim Melayu, khususnya antara Malaysia dengan Indonesia.
Pakar Melayu Prof. Dr. Dato’ Nik Anuar Nik Mahmud dari Institut Alam dan Tamadun Melayu, Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) setuju pada thesis ini. Beliau berujar ada intervensi pihak luar di balik perseteruan kedua Negara serumpun muslim ini.
Dalam memoar buku Thomas Raffles disebutkan, Barat harus memastikan bahwa alam Melayu ini lemah. Untuk melemahkan, Raffles mengusulkan dua buah strategi.
Pertama, imigran-imigran asing masuk ke Melayu supaya kawasan ini tidak menjadi kawasan Melayu, melainkan majemuk (dibawa orang-orang China dan India). Kedua, pastikan bahwa raja-raja Melayu yakni Semenanjung, Sumatera, Jawa dan sebagainya, tidak mengambil para ulama Arab menjadi penasehat mereka. Jadi, tujuan mereka memang untuk memisahkan Arab dengan Melayu.
Yang juga kita harus faham adalah Thomas Stamford Raffles sendiri seorang Freemason. Menurut Th Stevens dalam bukunya Tarekat Mason Bebas, Raffles pada tahun 1813 dilantik sebagai mason bebas di bantara “Virtutis et Artis Amici”. “Virtus” merupakan suatu bantara sementara di perkebunan Pondok Gede di Bogor.
Perkebunan itu dimiliki Wakil Suhu Agung Nicolaas Engelhard. Di situ Raffles dinaikkan pangkat menjadi ahli (gezel), dan hanya sebulan kemudian dinaikkan menjadi meester (suhu) di loge “De Vriendschap” di Surabaya.
Raffles pula yang mendirikan Singapura modern yang kini menjadi basis Israel di Asia Tenggara. Agen-agen zionis melalui Singapura adalah penghasut sebenarnya dalam mengeruhkan hubungan sesama muslim Melayu. Kebanyakan koruptor Indonesia pun bermukim di Singapura setelah merampok uang hasil keringat anak-anak Indonesia dan rakyat jelata.
Singapura adalah sekutu zionis. Mereka tidak mau menandatangani perjanjian extradisi dengan Indonesia semata-mata melindungi koruptor ini karena mereka bawa banyak uang ke Singapura. Untuk mengalihkan isu ini dari masyarakat Indonesia, mereka akan coba cari isu supaya masyarakat Indonesia lebih fokus pada isu yang mereka cipta.
Maka diwujudkan isu sekarang, konfrontasi Malaysia-Indonesia. Melalui media sekular di Negara ini, mereka memanas-manasi dan terus berupaya agar rumpun Melayu bangga akan identitas negara-nya masing-masing. Dan kita masih ingat kasus tukar guling bos salah satu televisi nasional di Indonesia dengan Vallar Plc yang dimiliki Dinasti Rothschild, itu juga terjadi di Singapura.
Yakinlah, jika umat muslim Melayu tidak kembali ke ajaran Islam sejati dimana tak ada ruang pada nasionaisme buta, benih permusuhan itu akan selalu muncul. Walau kedua Negara itu makmur dan memiliki budaya masing-masing. Wallahua’lam
source : eramuslim.com
02.34 | Label: info | 0 Comments
Blog Perusak
Assalamualikum. wr wb.
disini saya sekedar memberitahukan sebuah blog yang berisikan hinaan dan hujatan terhadap kaum muslimin.. sekedar memberi informasi akan bahayanya
http://beritam####m.wordpress.com/
blog yang berasal dai indonesia ini berisikan fitnah-fitnah dan kebohongan mengenai ajaran islam
smoga nantinya ini bisa ditindaklanjuti. mohon tanggapannya?
Wa’alaykumsalam, wr.wb
Saudara Ari yang senantiasa dirahmati Allah, kalau kita lihat blog beritamuslim.wordpress memang didirkan untuk melakukan fitanh kejam terhadap Islam. Isi dari blog jelas tidak sama sekali mewakili syiar Islam. Beritam####m.wordpress juga tidak menawarkan konsep untuk memberikan informasi tentang cahaya kebenaran Islam. Kita bisa melihat kutipan yang sengaja mereka taruh di kolom about yang notabene bercerita tentang visi dan misi blog mereka. Saya kutip langsung dari blog mereka,
“Blog ini adalah jembatan menuju kesadaran para Muslim/Muslimah untuk sadar akan ketidakbenaran ajaran Islam, dan segera murtad. Muhammad adalah seorang penipu, penjahat, maniak seks, pedophil, pembunuh, perusak. Sosok Muhammad sangat-sangat tidak pantas ditiru. Blog ini mengajak anda-anda sekalian untuk merenung sejenak, dan membuka diri terhadap agama yang anda anut yaitu Islam.”
Dari sini jelas memperlihatkan bahwa nama tidak sesuai tampilan. Bahwa identitas tidak sesuai dengan kenyataan. Tampaknya saya melihat blog ini memang sebuah jaringan terpadu untuk menjelek-jelekkan dan memprovokasi Islam. Di link blog tersebut kita melihat ada sederetan situs terkait yang memiliki misi serupa dengan isi hampir sama, katakanlah faithfreedomIndonesia, idiotIslamicheadhunter, swara non muslim dan masih banyak lagi.
Menurut saya kita tidak usah terlalu sibuk menganggapi mereka, semakin kita terlena hanya mengurusi mereka, semakin kita akan merasa letih sendiri dan menjadi tidak produktif. Padahal banyak lini dakwah yang belum tergarap.
Selain itu, semakin kita terprovokasi atas lontaran-lontaran mereka, semakin mereka akan ikut berdecak gembira. Maka-makar kaum kafir memang selalu mencari sensasi di tengah ketidakberdayaan menggoyahkan ajaran agama Islam dari tapalnya. Bahkan saya lebih melihat ini adalah bentuk frustasi mereka untuk menghancurkan Islam. Sebab mereka sudah tidak lagi memakai akal ketika ingin menghantam Islam lewat ayat Al Qur’an. Sebagai contoh ketika situs beritam####m.wordpress menjelaskan Surat Al An’am ayat 101:
“Dia Pencipta langit dan bumi. Bagaimana Dia mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai isteri. Dia menciptakan segala sesuatu; dan Dia mengetahui segala sesuatu.”
Ayat “Bagaimana Dia mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai isteri” mereka beri garis tebal untuk kemudian memberitahu kepada para pembaca bahwa ayat itu menjadi bukti bahwa Allah sudah tak ubahnya bagai makhluk biologis.
“Penjelasan: Ayat itu mengisyaratkan kepada kita bahwa awloh seperti manusia, dia butuh istri untuk bisa mempunyai anak.” Tulis mereka.
Disinilah bukti bahwa pemiliki situs ini bukanlah intelektual yang perlu kita takuti melihat minimnya wawasan mereka dalam Islam. Padahal kalau saja pemilik situs tersebut mau memahami Al Qur’an mereka akan menyadari kekeliruannya selama ini.
Surat Al An’am ayat 101 ingin menjelaskan bahwa dalam penciptaan jagat raya dan segala isinya, Allah tidaklah meniru dari ciptaan-ciptaan sebelumnya. Allah tidak juga memerlukan bantuan tenaga ataupun benda-benda lainnya. Oleh sebab itu, bagaimana mungkin Allah mempunyai anak seperti persangkaan orang-orang musyrikin. Padahal Dia tidak memerlukan istri yang dapat melahirkan anak.
Konteks ayat ini menjelaskan ketika Allah swt. menyalahkan persangkaan orang-orang musyrikin dengan memberikan alasan-alasan yang rasional dengan maksud agar supaya mereka dapat menerima kebenaran. Penjelasan ini merupakan penjelasan dari ayat sebelumnya (sepertinya agak disengaja beritam####m.wordpress tidak mengutip ayat 100 surat Al An’am) bahwa dalam hal ini Allah swt. membersihkan diri Nya dari tuduhan-tuduhan orang-orang musyrikin.
100. Dan mereka (orang-orang musyrik) menjadikan jin itu sekutu bagi Allah, padahal Allah-lah yang menciptakan jin-jin itu, dan mereka membohong (dengan mengatakan): "Bahwasanya Allah mempunyai anak laki-laki dan perempuan", tanpa (berdasar) ilmu pengetahuan. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari sifat-sifat yang mereka berikan. Mereka mengatakan bahwa Allah mempunyai anak seperti orang Yahudi mengatakan "Uzair putera Allah" dan orang musyrikin mengatakan malaikat putra-putra Allah. Mereka mengatakan demikian karena kebodohannya.
Pada akhir surat Al An’am ayat 101kemudian Allah swt. juga menegaskan bahwa Dia lah yang Maha Mengetahui segala sesuatu. Ilmu Nya tiada dibatasi oleh ruang dan waktu. Ilmu Nya azali dan abadi. Hal ini merupakan ketetapan Allah untuk menguatkan alasan-alasan yang dikemukakan sebelumnya serta membatalkan tuduhan orang musyrikin yang tidak pada tempatnya itu.
Jadi, ini sedikit saja satu kasus dari bagaimana mudahnya tuduhan-tuduhan dari beritam####m.wordpress dapat dipatahkan. Saya berharap agar kita selalu memperdalam ilmu di tengah akhir zaman seperti ini mengingat semakin derasnya fitnah-fitnah terhadap umat muslim. Semoga Allah senantiasa melindungi kita semua dari badai dan terpaan fitnah dan semoga kita selalu diberi kekuatan oleh Allah untuk tidak mundur selangkah membela panji-panji Agama ini. Allahuma amin.
Wallahua’alam.
disini saya sekedar memberitahukan sebuah blog yang berisikan hinaan dan hujatan terhadap kaum muslimin.. sekedar memberi informasi akan bahayanya
http://beritam####m.wordpress.com/
blog yang berasal dai indonesia ini berisikan fitnah-fitnah dan kebohongan mengenai ajaran islam
smoga nantinya ini bisa ditindaklanjuti. mohon tanggapannya?
Wa’alaykumsalam, wr.wb
Saudara Ari yang senantiasa dirahmati Allah, kalau kita lihat blog beritamuslim.wordpress memang didirkan untuk melakukan fitanh kejam terhadap Islam. Isi dari blog jelas tidak sama sekali mewakili syiar Islam. Beritam####m.wordpress juga tidak menawarkan konsep untuk memberikan informasi tentang cahaya kebenaran Islam. Kita bisa melihat kutipan yang sengaja mereka taruh di kolom about yang notabene bercerita tentang visi dan misi blog mereka. Saya kutip langsung dari blog mereka,
“Blog ini adalah jembatan menuju kesadaran para Muslim/Muslimah untuk sadar akan ketidakbenaran ajaran Islam, dan segera murtad. Muhammad adalah seorang penipu, penjahat, maniak seks, pedophil, pembunuh, perusak. Sosok Muhammad sangat-sangat tidak pantas ditiru. Blog ini mengajak anda-anda sekalian untuk merenung sejenak, dan membuka diri terhadap agama yang anda anut yaitu Islam.”
Dari sini jelas memperlihatkan bahwa nama tidak sesuai tampilan. Bahwa identitas tidak sesuai dengan kenyataan. Tampaknya saya melihat blog ini memang sebuah jaringan terpadu untuk menjelek-jelekkan dan memprovokasi Islam. Di link blog tersebut kita melihat ada sederetan situs terkait yang memiliki misi serupa dengan isi hampir sama, katakanlah faithfreedomIndonesia, idiotIslamicheadhunter, swara non muslim dan masih banyak lagi.
Menurut saya kita tidak usah terlalu sibuk menganggapi mereka, semakin kita terlena hanya mengurusi mereka, semakin kita akan merasa letih sendiri dan menjadi tidak produktif. Padahal banyak lini dakwah yang belum tergarap.
Selain itu, semakin kita terprovokasi atas lontaran-lontaran mereka, semakin mereka akan ikut berdecak gembira. Maka-makar kaum kafir memang selalu mencari sensasi di tengah ketidakberdayaan menggoyahkan ajaran agama Islam dari tapalnya. Bahkan saya lebih melihat ini adalah bentuk frustasi mereka untuk menghancurkan Islam. Sebab mereka sudah tidak lagi memakai akal ketika ingin menghantam Islam lewat ayat Al Qur’an. Sebagai contoh ketika situs beritam####m.wordpress menjelaskan Surat Al An’am ayat 101:
“Dia Pencipta langit dan bumi. Bagaimana Dia mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai isteri. Dia menciptakan segala sesuatu; dan Dia mengetahui segala sesuatu.”
Ayat “Bagaimana Dia mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai isteri” mereka beri garis tebal untuk kemudian memberitahu kepada para pembaca bahwa ayat itu menjadi bukti bahwa Allah sudah tak ubahnya bagai makhluk biologis.
“Penjelasan: Ayat itu mengisyaratkan kepada kita bahwa awloh seperti manusia, dia butuh istri untuk bisa mempunyai anak.” Tulis mereka.
Disinilah bukti bahwa pemiliki situs ini bukanlah intelektual yang perlu kita takuti melihat minimnya wawasan mereka dalam Islam. Padahal kalau saja pemilik situs tersebut mau memahami Al Qur’an mereka akan menyadari kekeliruannya selama ini.
Surat Al An’am ayat 101 ingin menjelaskan bahwa dalam penciptaan jagat raya dan segala isinya, Allah tidaklah meniru dari ciptaan-ciptaan sebelumnya. Allah tidak juga memerlukan bantuan tenaga ataupun benda-benda lainnya. Oleh sebab itu, bagaimana mungkin Allah mempunyai anak seperti persangkaan orang-orang musyrikin. Padahal Dia tidak memerlukan istri yang dapat melahirkan anak.
Konteks ayat ini menjelaskan ketika Allah swt. menyalahkan persangkaan orang-orang musyrikin dengan memberikan alasan-alasan yang rasional dengan maksud agar supaya mereka dapat menerima kebenaran. Penjelasan ini merupakan penjelasan dari ayat sebelumnya (sepertinya agak disengaja beritam####m.wordpress tidak mengutip ayat 100 surat Al An’am) bahwa dalam hal ini Allah swt. membersihkan diri Nya dari tuduhan-tuduhan orang-orang musyrikin.
100. Dan mereka (orang-orang musyrik) menjadikan jin itu sekutu bagi Allah, padahal Allah-lah yang menciptakan jin-jin itu, dan mereka membohong (dengan mengatakan): "Bahwasanya Allah mempunyai anak laki-laki dan perempuan", tanpa (berdasar) ilmu pengetahuan. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari sifat-sifat yang mereka berikan. Mereka mengatakan bahwa Allah mempunyai anak seperti orang Yahudi mengatakan "Uzair putera Allah" dan orang musyrikin mengatakan malaikat putra-putra Allah. Mereka mengatakan demikian karena kebodohannya.
Pada akhir surat Al An’am ayat 101kemudian Allah swt. juga menegaskan bahwa Dia lah yang Maha Mengetahui segala sesuatu. Ilmu Nya tiada dibatasi oleh ruang dan waktu. Ilmu Nya azali dan abadi. Hal ini merupakan ketetapan Allah untuk menguatkan alasan-alasan yang dikemukakan sebelumnya serta membatalkan tuduhan orang musyrikin yang tidak pada tempatnya itu.
Jadi, ini sedikit saja satu kasus dari bagaimana mudahnya tuduhan-tuduhan dari beritam####m.wordpress dapat dipatahkan. Saya berharap agar kita selalu memperdalam ilmu di tengah akhir zaman seperti ini mengingat semakin derasnya fitnah-fitnah terhadap umat muslim. Semoga Allah senantiasa melindungi kita semua dari badai dan terpaan fitnah dan semoga kita selalu diberi kekuatan oleh Allah untuk tidak mundur selangkah membela panji-panji Agama ini. Allahuma amin.
Wallahua’alam.
Source : eramuslim.com
nama dan motonya sih bagus tapi ketika saya mengnjungi Blog itu pada tanggal 25-01 pukul 10.21 GMT+00, dari top thread nya, sang author memang mengakui sudah bukan m. dari situ saja sudah nilai kemunduran. "janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama islam".
Wallahua’alam.
02.26 | Label: info | 0 Comments
Bagaimana Cara Membantu di Saudara-Saudara di Palestina, Afghan, dan Irak?
Assalamualaikum…
Semenjak saya megikuti perkembangan dunia islam di website eramuslim saya jadi tahu bagaimana penderitaan saudara-saudara sesama muslim di luar negeri , terutama di Palestina, Irak, Afganistan, dan di negara-negara yang mana umat muslimnya merupakan minoritas. Bersyukur sekali tinggal di Indonesia..saya diberikan kebebasan beragama sepenuhnya dan juga damai.
Yang saya ingin tanyakan adalah adakah lembaga -lembaga sosial di Indonesia yang memberikan bantuan langsung ke Palestina, jika ada bantuan dalam bentuk seperti apa?. atau mungkin lembaga bantuan internasional dan bantuan dalam bentuk apa? atau apa saja hal-hal yang bisa dilakukan untuk membantu Palestina, Irak dan Afganistan?
Terima kasih.
wa’alaykumsalam wr.wb. Alhamdulillah jika selama ini berita-berita di eramuslim, membuat saudara Titi menjadi tahu perkembangan saudara seakidah kita di belahan Negara lainnya. Semoga eramuslim.com senantiasa istioqmah mengabarkan perkembangan saudara-saudara kita yang tengah mengalami kezaliman di negeri lain.
Saudaraku, yang harus kita ketahui adalah, pertama kita sekarang hidup di Akhir zaman pada fase tergelap dari sekian fase yang pernah diemban oleh umat Islam. Dan ini sudah menjadi keniscayaan yang digariskan
Dalam sebuah Hadits Nabi bersabda setidak-tidaknya ada 5 fase yang akan dilalui oleh umat Islam selama hidup didunia, fase pertama yaitu fase kenabian (manhaj Nubuwwah), Fase kedua kekhalifahan (manhaj Nubuwwah), Fase Raja-raja yang menggigit / Mulkan aa’dzon (sistem kesultanan), Fase keempat yaitu Pemimpin yang dzholim / Mulkan jabariyan (sekuler, kapitalis)dan fase Kekhalifahan Islam (Manhaj kenabian).
Dalam berbagai kajian dan analisa, saat ini umat manusia sedang berada pada fase keempat (mulkan jabariyan) hal ini dapat dilihat dari kondisi umat Islam dunia yang secara jujur dapat dikatakan berada dalam posisi terdzolimi, tertindas, dan hidup dalam kondisi mencekam akibat otoritarianisme pemimpin, baik itu pemimpin muslim maupun kafir.
Masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran)…..(Al Imran : 140)
Banyak hal yang bisa dilakukan untuk membantu saudara muslim kita di palestina. Dari mulai memberikan sumbangan harta (Anda bisa baca Dahsyatnya Jihad Harta karangan Dr. Nawwaf Takruri), mendoakannya, sampai turun berjihad bersama kaum muslimin disana.
Untuk masalah sumbangan terhadap lembaga apa, anda bisa men-search di internet terkait nama-nama lembaga itu yang dikelola oleh umat muslim. Dari situ anda bisa menilai dimana anda mau mempercayakan bantuan anda.
Hal praktis lainnya yang bisa kita laksanakan adalah melakukan boikot terhadap kantong-kantong ekonomi di Indonesia. Jika anda anda melaksanakn rapat, jangan memakai hotel Yahudi atau yang terkait jaringan zionisme.
Begitu juga saat anda melaksakan Munas organisasi. Sebisa mungkin jauhi produk Zionis yang memang bisa anda jauhi. Saya jadi teringat perkataan Yusuf Qaradhawi yang pernah menyatakan "Siapa yang menganggap enteng masalah pemboikotan produk AS, dan membayar walaupun satu pound untuk membeli produk tersebut, maka sama dengan memberi mereka (baca: orang Amerika dan Israel) satu peluru yang akan bersarang di dada saudaranya di Palestina".
Selain itu yang terpenting yang bisa kita laksanakan adalah, mendorong HAMAS untuk meninggalkan demokrasi. Hal iti bisa kita lakukan saat bertemu perwakilan mereka misalnyua. Saya pernah mencoba melakukannya, saat Dr. Muhammad Asy Syaikh Mahmud Siyam, Mantan Imam dan Khatib Masjidil Aqsa dan juga mantan Rektor Pensyarah Universiti Islamiyah Ghaza.
Tahun lalu ketika saya bertemu beliau, saya mencoba sampaikan itu. Bahwa pada dasarnya selain melakukan perlawanan dengan jihad, alangkah lebih baik jika HAMAS juga meninggalkan demokrasi dan menegakkan hukum Allah merata di seluruh Gaza. Karena selama ini jalan parlemen yang dilakukan terbukti tidak dianggap oleh Amerika. Toh Amerika dan Israel juga tidak mengakui hasil pemilu di Palestina, lalu buat apa ikut pemilu?
Saya yakin, di negara-negara lain juga seperti itu, baik Irak maupun Afghan. Irak kini di pimpin oleh Perdana Menteri dari Syiah, yakni Nouri Al Maliki. Saat ini Syiah memakai Aliansi Nasional Irak dan mempunyai 70 kursi di parlemen. Al Maliki juga tidak lain adalah boneka Barat hasil dari boneka bernama demokrasi pula.
Dan anehnya, Nouri al-Maliki justru baru mengatakan kepada Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Robert Gates, 8 April lalu, tentang penolakan pemerintah Irak terhadap keberadaan pasukan Amerika Serikat atau pasukan asing lain di wilayah Iraq. Al Maliki beralasan karena keberadaan tentara Amerika Serikat telah menyebabkan masalah di dalam negeri dan Timur Tengah bagi Iraq.
Ucapan ini tentu bisa kita tafsirkan menjadi dua: Pertama Al Maliki sadar telah ditipu A,erika, atau ini hanya basa-basi dia untuk menaikkan citranya yang kian waktu merosot di mata publik sebagai kaki tangan asing. Karena memang naiknya Al Maliki pasca kejatuhan Saddam juga karena bantuan Amerika.
Tidak terkecuali Afghan. Bayangkan jika anda mengupdate berita-berita di Afghan, Negara ini bisa dikatakan fail state atau Negara gagal. Imbas dari demokrasi masuk ke Afghan tampaknya menjadi cara ampuh Barat untuk menjauhkan masyarakat dari Islam.
Bayangkan Afghanistan mempunyai banyak siaran televisi, 13 diantara siaran televisi swasta Afganistan menyajikan musik dan film barat. Hal ini pernah mengundang kritik masyarakat yang menganggap acara-acara yang ditayangkan tidak Islami. Sebagian televisi kabel bahkan sudah dilarang oleh pemerintah setelah banyak keluhan dari Dewan Ulama yang menyatakan bahwa program televisi sangat tidak sopan dan tidak bermoral.
Dan itu tidak lain dari buah delapan tahun setelah invasi AS yang menjanjikan kemajuan dan kebebasan bagi rakyat muslim disana. Demokrasi di Afghanistan tidak lain hanya melahirkan kejahiliyahan dalam kehidupan. Afghanistan sendiri mengenal demokrasi pada tahun 1960an dan 1970an dengan menyelenggarakan pemilihan terbatas anggota parlemen, akan tetapi percobaan itu dihentikan oleh invasi Soviet pada tahun 1979 yang menciptakan perang sipil selama beberapa dekade dan intervensi asing.
Oleh karena itu, mari kita bersama-sama untuk kembali ke hukum Allah dan mengajak saudara kita yang masih terombang-ambil oleh sistem buatan dunia untuk kembali ke jalan Allahuta’ala. Karena hanya dengan itu kemenagan sejati akan kita raih. Dan ini sudah janji Allah,
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi tetapi mereka mendustakan itu maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatan mereka sendiri.” (QS 7:96)
(Tidak demikian) dan bahkan barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Tuhan-nya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (QS. 2:112)
Pertanyaannya, maukah pemimpin-pemimpin muslim, umat muslim, dan kita mendengarkannya?
Allahua’alam
Semenjak saya megikuti perkembangan dunia islam di website eramuslim saya jadi tahu bagaimana penderitaan saudara-saudara sesama muslim di luar negeri , terutama di Palestina, Irak, Afganistan, dan di negara-negara yang mana umat muslimnya merupakan minoritas. Bersyukur sekali tinggal di Indonesia..saya diberikan kebebasan beragama sepenuhnya dan juga damai.
Yang saya ingin tanyakan adalah adakah lembaga -lembaga sosial di Indonesia yang memberikan bantuan langsung ke Palestina, jika ada bantuan dalam bentuk seperti apa?. atau mungkin lembaga bantuan internasional dan bantuan dalam bentuk apa? atau apa saja hal-hal yang bisa dilakukan untuk membantu Palestina, Irak dan Afganistan?
Terima kasih.
wa’alaykumsalam wr.wb. Alhamdulillah jika selama ini berita-berita di eramuslim, membuat saudara Titi menjadi tahu perkembangan saudara seakidah kita di belahan Negara lainnya. Semoga eramuslim.com senantiasa istioqmah mengabarkan perkembangan saudara-saudara kita yang tengah mengalami kezaliman di negeri lain.
Saudaraku, yang harus kita ketahui adalah, pertama kita sekarang hidup di Akhir zaman pada fase tergelap dari sekian fase yang pernah diemban oleh umat Islam. Dan ini sudah menjadi keniscayaan yang digariskan
Dalam sebuah Hadits Nabi bersabda setidak-tidaknya ada 5 fase yang akan dilalui oleh umat Islam selama hidup didunia, fase pertama yaitu fase kenabian (manhaj Nubuwwah), Fase kedua kekhalifahan (manhaj Nubuwwah), Fase Raja-raja yang menggigit / Mulkan aa’dzon (sistem kesultanan), Fase keempat yaitu Pemimpin yang dzholim / Mulkan jabariyan (sekuler, kapitalis)dan fase Kekhalifahan Islam (Manhaj kenabian).
Dalam berbagai kajian dan analisa, saat ini umat manusia sedang berada pada fase keempat (mulkan jabariyan) hal ini dapat dilihat dari kondisi umat Islam dunia yang secara jujur dapat dikatakan berada dalam posisi terdzolimi, tertindas, dan hidup dalam kondisi mencekam akibat otoritarianisme pemimpin, baik itu pemimpin muslim maupun kafir.
Masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran)…..(Al Imran : 140)
Banyak hal yang bisa dilakukan untuk membantu saudara muslim kita di palestina. Dari mulai memberikan sumbangan harta (Anda bisa baca Dahsyatnya Jihad Harta karangan Dr. Nawwaf Takruri), mendoakannya, sampai turun berjihad bersama kaum muslimin disana.
Untuk masalah sumbangan terhadap lembaga apa, anda bisa men-search di internet terkait nama-nama lembaga itu yang dikelola oleh umat muslim. Dari situ anda bisa menilai dimana anda mau mempercayakan bantuan anda.
Hal praktis lainnya yang bisa kita laksanakan adalah melakukan boikot terhadap kantong-kantong ekonomi di Indonesia. Jika anda anda melaksanakn rapat, jangan memakai hotel Yahudi atau yang terkait jaringan zionisme.
Begitu juga saat anda melaksakan Munas organisasi. Sebisa mungkin jauhi produk Zionis yang memang bisa anda jauhi. Saya jadi teringat perkataan Yusuf Qaradhawi yang pernah menyatakan "Siapa yang menganggap enteng masalah pemboikotan produk AS, dan membayar walaupun satu pound untuk membeli produk tersebut, maka sama dengan memberi mereka (baca: orang Amerika dan Israel) satu peluru yang akan bersarang di dada saudaranya di Palestina".
Selain itu yang terpenting yang bisa kita laksanakan adalah, mendorong HAMAS untuk meninggalkan demokrasi. Hal iti bisa kita lakukan saat bertemu perwakilan mereka misalnyua. Saya pernah mencoba melakukannya, saat Dr. Muhammad Asy Syaikh Mahmud Siyam, Mantan Imam dan Khatib Masjidil Aqsa dan juga mantan Rektor Pensyarah Universiti Islamiyah Ghaza.
Tahun lalu ketika saya bertemu beliau, saya mencoba sampaikan itu. Bahwa pada dasarnya selain melakukan perlawanan dengan jihad, alangkah lebih baik jika HAMAS juga meninggalkan demokrasi dan menegakkan hukum Allah merata di seluruh Gaza. Karena selama ini jalan parlemen yang dilakukan terbukti tidak dianggap oleh Amerika. Toh Amerika dan Israel juga tidak mengakui hasil pemilu di Palestina, lalu buat apa ikut pemilu?
Saya yakin, di negara-negara lain juga seperti itu, baik Irak maupun Afghan. Irak kini di pimpin oleh Perdana Menteri dari Syiah, yakni Nouri Al Maliki. Saat ini Syiah memakai Aliansi Nasional Irak dan mempunyai 70 kursi di parlemen. Al Maliki juga tidak lain adalah boneka Barat hasil dari boneka bernama demokrasi pula.
Dan anehnya, Nouri al-Maliki justru baru mengatakan kepada Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Robert Gates, 8 April lalu, tentang penolakan pemerintah Irak terhadap keberadaan pasukan Amerika Serikat atau pasukan asing lain di wilayah Iraq. Al Maliki beralasan karena keberadaan tentara Amerika Serikat telah menyebabkan masalah di dalam negeri dan Timur Tengah bagi Iraq.
Ucapan ini tentu bisa kita tafsirkan menjadi dua: Pertama Al Maliki sadar telah ditipu A,erika, atau ini hanya basa-basi dia untuk menaikkan citranya yang kian waktu merosot di mata publik sebagai kaki tangan asing. Karena memang naiknya Al Maliki pasca kejatuhan Saddam juga karena bantuan Amerika.
Tidak terkecuali Afghan. Bayangkan jika anda mengupdate berita-berita di Afghan, Negara ini bisa dikatakan fail state atau Negara gagal. Imbas dari demokrasi masuk ke Afghan tampaknya menjadi cara ampuh Barat untuk menjauhkan masyarakat dari Islam.
Bayangkan Afghanistan mempunyai banyak siaran televisi, 13 diantara siaran televisi swasta Afganistan menyajikan musik dan film barat. Hal ini pernah mengundang kritik masyarakat yang menganggap acara-acara yang ditayangkan tidak Islami. Sebagian televisi kabel bahkan sudah dilarang oleh pemerintah setelah banyak keluhan dari Dewan Ulama yang menyatakan bahwa program televisi sangat tidak sopan dan tidak bermoral.
Dan itu tidak lain dari buah delapan tahun setelah invasi AS yang menjanjikan kemajuan dan kebebasan bagi rakyat muslim disana. Demokrasi di Afghanistan tidak lain hanya melahirkan kejahiliyahan dalam kehidupan. Afghanistan sendiri mengenal demokrasi pada tahun 1960an dan 1970an dengan menyelenggarakan pemilihan terbatas anggota parlemen, akan tetapi percobaan itu dihentikan oleh invasi Soviet pada tahun 1979 yang menciptakan perang sipil selama beberapa dekade dan intervensi asing.
Oleh karena itu, mari kita bersama-sama untuk kembali ke hukum Allah dan mengajak saudara kita yang masih terombang-ambil oleh sistem buatan dunia untuk kembali ke jalan Allahuta’ala. Karena hanya dengan itu kemenagan sejati akan kita raih. Dan ini sudah janji Allah,
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi tetapi mereka mendustakan itu maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatan mereka sendiri.” (QS 7:96)
(Tidak demikian) dan bahkan barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Tuhan-nya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (QS. 2:112)
Pertanyaannya, maukah pemimpin-pemimpin muslim, umat muslim, dan kita mendengarkannya?
Allahua’alam
02.10 | Label: info | 0 Comments
Hipnotis Bagian Dari Konspirasi?
Assalamu’alaikum wr wb
Saat ini sedang marak pelatihan-pelatihan hipnotis untuk terapi penyakit, untuk pendidikan anak dan yang lain-lain. Saya pun pernah mengikuti pelatihan itu dimana mentornya adalah ahli hipnoterapi. Awalnya saya sangat percaya bahwa hipnotis murni science. yang menggunakan sugesti yang dimasukkan pada pikiran bawah sadar.
Saya masih percaya itu hingga saya menonton vidio "Arrival" karya noreagaa dan archenar. saya lupa pada episode berapa, tapi disitu jelas disebut hipnotis memang dikembangkan dan diupayakan agar diterima oleh masyarakat dunia sebagai murni science. sehingga masyarakat buta akan unsur syirik yang sebenarnya ada didalamnya.
yang membuat saya sedih lagi, banyak ustad dan pengajar muslim yang memakai ilmu ini, karena mereka yakin hipnotis sama sekali bebas dari syirik dan tidak ada unsur bantuan jin. Sebagaimana doktrin yang memang di sampaikan pada semua pelatihan hipnotis.
Dalam rubrik tanya jawab ustad menjawab sendiri telah ada jawaban bahwa hipnotis ada campur tangan mahluk halus/ jin. /ustadz-menjawab/hipnotis-menurut-islam.htm . Tetapi itu dibantah oleh orang yang merasa yakin hipnotis itu bukan syirik di /suara-kita/suara-pembaca/tanggapan-tentang-jawaban-ustadz-menjawab-soal-hipnotis.htm. Saya kembali mencari rujukan lain dan saya menemukan web seorang sarjana psikolog yang memang percaya hipnotis itu masih ada unsyur syirik.
Wa’alaykumsalam wr.wb. Terimakasih atas pertanyaan anda. Semoga anda selalu diberikan keberkahan oleh Allah Subhana wa ta’ala. Saya mendapat pertanyaan serupa seperti saudara untuk menjelaskan bagaimana posisi Hipnosis sebagai bentuk konspirasi kabbalis dan iluminasi. Oleh karena itu, saya coba akan jelaskan terlebih dahulu kaitan antara Hipnosis dan New Age.
Hipnosis dan Konspirasi New Age
Jadi, yang anda katakan tersebut memang tidak salah, sejarah hipnotis memang terkait akan misi Zionis yang saya sederhanakan disini menjadi New Age Movement.
Paradigma New Age sendiri lahir dari ketidak percayaan Barat terhadap agama. Agama, dalam termin Barat, memang bermasalah. Ia gagal memberi pencerahan bagi masyarakat dalam dua hal, yakni rasionalitas dan spiritualitas.
Hal inilah yang membuat masyarakat Barat mencari spiritualitas model baru yang tidak terlalu formil layaknya Kristen. Anda mungkin tahu kasus ucapan bahwa “Tuhan Sudah Mati” ala Frederich Nietsczhe? Itu mungkin contoh kecilnya.
Namun, yang ingin saya garis bawahi adalah bahwa spiritualitas dalam termin New Age bukan berarti sama dengan religiusitas dalam konteks Islam yang tidak memberi ruang terhadap dunia mistik dan musyrik. New Age sendiri lebih kepada spiritual mistis dan penyatuan agama-agama dimana tidak ada lagi sekat teologis di dalamnya.
Nah dimana hubungan hipnotis dengan New Age? Hipnotis hampir tidak mengenal unsur keagamaan yang sejalan dengan misi New Age. Akidah menjadi tidak terlalu penting dalam hipnotis. Ya mungkin para ahli hipnotis bisa bergeming dengan menyatakan ajaran kami bebas dari musyrik.
Ya itu tidak masalah. Saya sendiri tidak menyalahkan para praktisi hipnosis yang bisa jadi juga masih awam dengan NAM, karena itu tadi sifat sejati Hipnosis yang sebenarnya membawa misi Kabbalah menjadi tertutup pada awalnya ketika diperkenalkan.
Dan ini diamini oleh Sherry Shriner penulis buku-buku konspirasi dan pengkaji Bible yang menyatakan bahwa karakter New Age memang seperti itu. Para pengusung New Age yang sejatinya adalah kabalis tahu betul bahwa orang Kristen tidak bisa menerima serangan frontal doktrin okultism, sehingga mereka mengubah kata-kata sihir ke dalam istilah Kristen seperti "iman," "Tuhan," "Kristus," dan "kelahiran kembali" dan banyak gereja terkecoh. Termasuk dengan menggunakan hipnosis, spiritual intelligence, emotional intelligence, dan sebagainya.
Makanya ketika kita ikut training hipnosis tanpa banyak kita ketahui adalah bahwa konteks alam bawah sadar yang dikenalkan dalam Hipnosis tidak lain adalah ajaran Sigmund Freud, seorang Yahudi atheis yang sudah dikenal sebagai pengusung psikoanalisis yang sangat bermasalah dalam Islam.
Kealpaan para praktisi hipnosis itu juga terlihat jelas ketika mereka tidak menjelaskan apakah yang dimaksud alam bawah sadar dalam versi Freud yang tidak lebih sebagai manifesto terpendam dari seksualitas manusia.
Lalu kenapa ini menjadi samar? Kita kembali lagi ke perkataan Shery Shinner tadi, karena para pengusung New Age tahu betul bahwa mereka tidak bisa menjelaskan ajaran sejati mereka (baca: kabbalis) jika bertindak terlalu frontal.
Oleh karena itu Nancy Percy, seorang pengkaji worldview dari Philadhelphia Biblical University, dalam tulisannya, “Modern Islam And The New Age Movement”, menyatakan bahwa gerakan NAM seperti Hypnosis hanyalah ekspresi yang lebih baru dari kecenderungan lama untuk mengimpor panteisme Timur ke dalam budaya Barat, yang dimulai dengan doktrinasi Plotinus dan neo-Platonisme.
Hipnosis: Tidak Efektif Bagi Umat Islam
Oke baiklah itu kaitan antara NAM dan Hipnosis dalam kajian konspiratif. Sekarang kita bisa menjajal keampuhan hipnosis, jika hipnosis memang dikatakan bukan pseudo sains. Ada dua hal yang bermasalah dari statement itu. Pertama, bukan berarti bahwa karena hipnosis adalah sains murni, dia tidak cacat dari segi keilmuan. Kedua, kita bisa membuktikan apakah betul hipnosis adalah metode yang ampuh dalam menterapi masalah manusia.
Saya ingin bercerita pengalaman saya ketika mengikuti training hipnosis dan mempraktekannya saat menjadi guru. Kami, para guru kala itu, dikumpulkan dalam satu ruangan oleh trainer. Trainer tersebut mensugesti kami agar kedua telapak tangan masing-masing diantara kami saling mencengkeram hingga jari jemari kami seakan-akan lengket dilumuri lem.
Saat proses tersebut kami diajarkan untuk mendengarkan sugesti trainer saja (baca: taqlid), jangan banyak berfikir (baca: tidak boleh kritis) dan jangan melawan sugesti. Bagi saya, orang yang dominan dan sangat rasionalis terhadap apa-apa yang datang dalam diri saya, akan mudah sekali melawan sugesti itu.
Akan tetapi, apa yang dilakukan trainer saat itu, melihat kami-kami yang mencoba kritis atas sugestinya? Ia mulai mengeluarkan jurus sakti, yakni mensugesti buta peserta bahwa peserta yang mau mengikuti segala perkataan trainer tanpa menggubris sedikit pun adalah calon guru yang baik. Nah disinilah gaya-gaya undermind control ala zionis. Mirip sekali. Karena itu pikiran diarahkan hanya pada satu instrument hingga kita tidak sadar telah mengikutinya.
Itu kan seakan-akan bermakna bahwa orang yang tidak mau mengikuti perkataan sugestor bukanlah orang yang baik. Padahal Allah mengajarkan kita untuk kritis setiap kali datang sebuah permintaan. Apalagi sugesti yang bisa jadi bertentangan dengan Islam. (Bayangkan jika anda perempuan yang dihipnotis, lalu anda tertidur di pelukan trainer pria, bukankah itu menyalahi konsep hijab dalam Islam?)
Selain itu kelemahan hypnosis bahwa sugesti itu mudah sekali dipatahkan. Anda boleh mencoba. Makanya, ketika saya menerapkannya di sekolah, hipnosis menjadi tidak efektif. Karena memang murid-murid saya memang sudah kritis sejak awal.
Terlebih orang-orang yang dominan pada otak kiri. Kekuatan mereka dalam logika akan serta merta meruntuhkan sugesti hipnosis. Hampir pasti saya katakan bahwa mereka amat tidak cocok dihipnotis.
Skenario Menghancurkan Islam: Hanya Berfikir Yang Praktis
Ketika umat Islam memandang praktis urusan “makna hidup”, disitulah zionis akan bermain. Umat Islam akhirnya jauh dari ilmu, mereka sudah terpesona pada paket-paket pelatihan praktis dan paket kilat dalam mencapai kesempurnaan.
Oleh karena itu menurut saya, ketimbang kita habiskan uang untuk megikuti pelatihan yang relative cukup mahal. Lebih baik kita belanjakan uang itu untuk membeli buku-buku Islam dari ulama yang luas ilmunya.
Kita bisa mengenalkan anak-anak kita akan kitab-kitab ulama seperti Ibn Taimiyyah, Ibn Qayyim, Al Ghazali, Ibnu Katsir. Kita isi rumah kita dengan buku biografi para ulama. Didik diri kita dan anak kita lewat Al Qur’an dan Hadis.
Menurut saya itu lebih efektif membentuk kepribadian muslim sejati. Selain karena berpahala, membelanjakan uang bagi keilmuan Islam mendekatkan diri kita kepada Allah. wallahu’alam
Saat ini sedang marak pelatihan-pelatihan hipnotis untuk terapi penyakit, untuk pendidikan anak dan yang lain-lain. Saya pun pernah mengikuti pelatihan itu dimana mentornya adalah ahli hipnoterapi. Awalnya saya sangat percaya bahwa hipnotis murni science. yang menggunakan sugesti yang dimasukkan pada pikiran bawah sadar.
Saya masih percaya itu hingga saya menonton vidio "Arrival" karya noreagaa dan archenar. saya lupa pada episode berapa, tapi disitu jelas disebut hipnotis memang dikembangkan dan diupayakan agar diterima oleh masyarakat dunia sebagai murni science. sehingga masyarakat buta akan unsur syirik yang sebenarnya ada didalamnya.
yang membuat saya sedih lagi, banyak ustad dan pengajar muslim yang memakai ilmu ini, karena mereka yakin hipnotis sama sekali bebas dari syirik dan tidak ada unsur bantuan jin. Sebagaimana doktrin yang memang di sampaikan pada semua pelatihan hipnotis.
Dalam rubrik tanya jawab ustad menjawab sendiri telah ada jawaban bahwa hipnotis ada campur tangan mahluk halus/ jin. /ustadz-menjawab/hipnotis-menurut-islam.htm . Tetapi itu dibantah oleh orang yang merasa yakin hipnotis itu bukan syirik di /suara-kita/suara-pembaca/tanggapan-tentang-jawaban-ustadz-menjawab-soal-hipnotis.htm. Saya kembali mencari rujukan lain dan saya menemukan web seorang sarjana psikolog yang memang percaya hipnotis itu masih ada unsyur syirik.
Wa’alaykumsalam wr.wb. Terimakasih atas pertanyaan anda. Semoga anda selalu diberikan keberkahan oleh Allah Subhana wa ta’ala. Saya mendapat pertanyaan serupa seperti saudara untuk menjelaskan bagaimana posisi Hipnosis sebagai bentuk konspirasi kabbalis dan iluminasi. Oleh karena itu, saya coba akan jelaskan terlebih dahulu kaitan antara Hipnosis dan New Age.
Hipnosis dan Konspirasi New Age
Jadi, yang anda katakan tersebut memang tidak salah, sejarah hipnotis memang terkait akan misi Zionis yang saya sederhanakan disini menjadi New Age Movement.
Paradigma New Age sendiri lahir dari ketidak percayaan Barat terhadap agama. Agama, dalam termin Barat, memang bermasalah. Ia gagal memberi pencerahan bagi masyarakat dalam dua hal, yakni rasionalitas dan spiritualitas.
Hal inilah yang membuat masyarakat Barat mencari spiritualitas model baru yang tidak terlalu formil layaknya Kristen. Anda mungkin tahu kasus ucapan bahwa “Tuhan Sudah Mati” ala Frederich Nietsczhe? Itu mungkin contoh kecilnya.
Namun, yang ingin saya garis bawahi adalah bahwa spiritualitas dalam termin New Age bukan berarti sama dengan religiusitas dalam konteks Islam yang tidak memberi ruang terhadap dunia mistik dan musyrik. New Age sendiri lebih kepada spiritual mistis dan penyatuan agama-agama dimana tidak ada lagi sekat teologis di dalamnya.
Nah dimana hubungan hipnotis dengan New Age? Hipnotis hampir tidak mengenal unsur keagamaan yang sejalan dengan misi New Age. Akidah menjadi tidak terlalu penting dalam hipnotis. Ya mungkin para ahli hipnotis bisa bergeming dengan menyatakan ajaran kami bebas dari musyrik.
Ya itu tidak masalah. Saya sendiri tidak menyalahkan para praktisi hipnosis yang bisa jadi juga masih awam dengan NAM, karena itu tadi sifat sejati Hipnosis yang sebenarnya membawa misi Kabbalah menjadi tertutup pada awalnya ketika diperkenalkan.
Dan ini diamini oleh Sherry Shriner penulis buku-buku konspirasi dan pengkaji Bible yang menyatakan bahwa karakter New Age memang seperti itu. Para pengusung New Age yang sejatinya adalah kabalis tahu betul bahwa orang Kristen tidak bisa menerima serangan frontal doktrin okultism, sehingga mereka mengubah kata-kata sihir ke dalam istilah Kristen seperti "iman," "Tuhan," "Kristus," dan "kelahiran kembali" dan banyak gereja terkecoh. Termasuk dengan menggunakan hipnosis, spiritual intelligence, emotional intelligence, dan sebagainya.
Makanya ketika kita ikut training hipnosis tanpa banyak kita ketahui adalah bahwa konteks alam bawah sadar yang dikenalkan dalam Hipnosis tidak lain adalah ajaran Sigmund Freud, seorang Yahudi atheis yang sudah dikenal sebagai pengusung psikoanalisis yang sangat bermasalah dalam Islam.
Kealpaan para praktisi hipnosis itu juga terlihat jelas ketika mereka tidak menjelaskan apakah yang dimaksud alam bawah sadar dalam versi Freud yang tidak lebih sebagai manifesto terpendam dari seksualitas manusia.
Lalu kenapa ini menjadi samar? Kita kembali lagi ke perkataan Shery Shinner tadi, karena para pengusung New Age tahu betul bahwa mereka tidak bisa menjelaskan ajaran sejati mereka (baca: kabbalis) jika bertindak terlalu frontal.
Oleh karena itu Nancy Percy, seorang pengkaji worldview dari Philadhelphia Biblical University, dalam tulisannya, “Modern Islam And The New Age Movement”, menyatakan bahwa gerakan NAM seperti Hypnosis hanyalah ekspresi yang lebih baru dari kecenderungan lama untuk mengimpor panteisme Timur ke dalam budaya Barat, yang dimulai dengan doktrinasi Plotinus dan neo-Platonisme.
Hipnosis: Tidak Efektif Bagi Umat Islam
Oke baiklah itu kaitan antara NAM dan Hipnosis dalam kajian konspiratif. Sekarang kita bisa menjajal keampuhan hipnosis, jika hipnosis memang dikatakan bukan pseudo sains. Ada dua hal yang bermasalah dari statement itu. Pertama, bukan berarti bahwa karena hipnosis adalah sains murni, dia tidak cacat dari segi keilmuan. Kedua, kita bisa membuktikan apakah betul hipnosis adalah metode yang ampuh dalam menterapi masalah manusia.
Saya ingin bercerita pengalaman saya ketika mengikuti training hipnosis dan mempraktekannya saat menjadi guru. Kami, para guru kala itu, dikumpulkan dalam satu ruangan oleh trainer. Trainer tersebut mensugesti kami agar kedua telapak tangan masing-masing diantara kami saling mencengkeram hingga jari jemari kami seakan-akan lengket dilumuri lem.
Saat proses tersebut kami diajarkan untuk mendengarkan sugesti trainer saja (baca: taqlid), jangan banyak berfikir (baca: tidak boleh kritis) dan jangan melawan sugesti. Bagi saya, orang yang dominan dan sangat rasionalis terhadap apa-apa yang datang dalam diri saya, akan mudah sekali melawan sugesti itu.
Akan tetapi, apa yang dilakukan trainer saat itu, melihat kami-kami yang mencoba kritis atas sugestinya? Ia mulai mengeluarkan jurus sakti, yakni mensugesti buta peserta bahwa peserta yang mau mengikuti segala perkataan trainer tanpa menggubris sedikit pun adalah calon guru yang baik. Nah disinilah gaya-gaya undermind control ala zionis. Mirip sekali. Karena itu pikiran diarahkan hanya pada satu instrument hingga kita tidak sadar telah mengikutinya.
Itu kan seakan-akan bermakna bahwa orang yang tidak mau mengikuti perkataan sugestor bukanlah orang yang baik. Padahal Allah mengajarkan kita untuk kritis setiap kali datang sebuah permintaan. Apalagi sugesti yang bisa jadi bertentangan dengan Islam. (Bayangkan jika anda perempuan yang dihipnotis, lalu anda tertidur di pelukan trainer pria, bukankah itu menyalahi konsep hijab dalam Islam?)
Selain itu kelemahan hypnosis bahwa sugesti itu mudah sekali dipatahkan. Anda boleh mencoba. Makanya, ketika saya menerapkannya di sekolah, hipnosis menjadi tidak efektif. Karena memang murid-murid saya memang sudah kritis sejak awal.
Terlebih orang-orang yang dominan pada otak kiri. Kekuatan mereka dalam logika akan serta merta meruntuhkan sugesti hipnosis. Hampir pasti saya katakan bahwa mereka amat tidak cocok dihipnotis.
Skenario Menghancurkan Islam: Hanya Berfikir Yang Praktis
Ketika umat Islam memandang praktis urusan “makna hidup”, disitulah zionis akan bermain. Umat Islam akhirnya jauh dari ilmu, mereka sudah terpesona pada paket-paket pelatihan praktis dan paket kilat dalam mencapai kesempurnaan.
Oleh karena itu menurut saya, ketimbang kita habiskan uang untuk megikuti pelatihan yang relative cukup mahal. Lebih baik kita belanjakan uang itu untuk membeli buku-buku Islam dari ulama yang luas ilmunya.
Kita bisa mengenalkan anak-anak kita akan kitab-kitab ulama seperti Ibn Taimiyyah, Ibn Qayyim, Al Ghazali, Ibnu Katsir. Kita isi rumah kita dengan buku biografi para ulama. Didik diri kita dan anak kita lewat Al Qur’an dan Hadis.
Menurut saya itu lebih efektif membentuk kepribadian muslim sejati. Selain karena berpahala, membelanjakan uang bagi keilmuan Islam mendekatkan diri kita kepada Allah. wallahu’alam
02.07 | Label: info | 0 Comments
Ajaran Musyrik Dalam Tari Pendet dan Reog
Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh…
Tari Pendet dan Reog: Dari Budaya Porno ke Budaya Pagan
Itu salah satu topik yang membuat saya mengernyitkan dahi. Dewasa ini pengakuan kepada dua bentuk warisan kebudayaan itu amatlah tinggi. Namun ketika dalam salah satu bahasan di web ini menyebut reog dan pendet merupakan bentuk budaya paganisme, saya jadi bingung.
Apa yang harus kita lakukan sebagai umat Muslim menyikapi hal tersebut ketika dibenturkan dengan kebanggan pada budaya nasional?
Semoga Allah Swt selalu merahmati kita semua. Aminn…
Wasalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh
Alaykumsalam.wr.wb. Jazakallah untuk pertanyaannya, saudaraku Ari. Semoga Allah menjauhi kita dari bahaya Murtad tanpa sadar yang semakin beraneka ragam caranya di akhir zaman seperti sekarang ini. Allahuma Amin.
Saudaraku, Tari Pendet adalah sebuah tarian yang terkenal sekali di Indonesia. Tarian ini diciptakan oleh seniman tari Bali, I Nyoman Kaler, pada tahun 1970-an. Ia termasuk dalam jenis tarian wali, yaitu tarian Bali yang dipentaskan khusus untuk keperluan upacara keagamaan. Ingat, sekali lagi, ia dipentaskan dalam acara keagamaan. Lantas agama apa yang kemudian dipersembahkan dalam tarian ini? Tidak lain adalah ajaran agama musyrik yang menyembah dewa-dewa yakni Hindu.
Hal ini ikut diamini oleh Guru Besar Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Wayan Dibia. Ia menegaskan bahwa menarikan tari Pendet sudah sejak lama menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan spiritual masyarakat Hindu Bali.
Namun jangan heran, ketika Tarian ini justru dilestarikan oleh pemerintah kita. Karena kita juga sadari kita hidup disebuah Negara dimana batasan musyrik yang menejerumuskan bangsanya kepada kekafiran, tidak begitu diperhatikan. Tari ini saja ketika diklaim oleh tetangga kita, Malaysia, justru pemerintah Indonesia yang marah. Warga Nusantara berbondong-bondong ingin menyerang Malaysia karena ajaran musyrik dari Negara Indonesia diklaim sama Malaysia. Harusnya kita marah, tapi bukan dalam perspektif nasionalisme, tapi Islam. Kita harus marah, karena jangan sampai saudara semuslim kita di Malaysia, bisa batal keimanannya hanya karena ikut mengagungkan tarian musyrik ini.
Dari Abu Hurairah Ra berkata:“Rasulullah SAW bersabda: “Seorang muslim adalah saudara sesama muslim, tidak boleh menganiaya sesamanya, tidak boleh membiarkannya teraniaya dan tidak boleh merendahkannya. Taqwa (kepatuhan kepada Allah) itu letaknya disini….” Dan beliau mengisyaratkan ke dadanya. Perkataan ini diulanginya sampai tiga kali. ”Cukup besar kesalahan seseorang, apabila dia menghinakan (merendahkan) saudaranya sesama muslim. Setiap muslim terhadap sesame muslim, terlarang menumpahkan darahnya (membunuh atau melukai), merampas hartanya dan merusak kehormatannya (nama baiknya).”
Tari-tari wali yang tercipta di Bali memang sangat kental akan inflitrasi tarian-tarian ritual di India. Menurut mitologi, tarian-tarian wali itu diciptakan oleh Dewa Brahma dan Dewa Siwa yang terkenal dengan tarian kosmisnya, yaitu Siwa Nata Raja. Di mana Dewa Siwa memutar dunia dengan gerakan mudranya yang berkekuatan ghaib. Setiap sikap tangan dengan gerakan tubuh memiliki makna dan kekuatan tertentu sehingga tarian ini tidak hanya menampilkan keindahan rupa atau pakaian, tetapi mempunyai kekuatan sekala dan niskala. Di Bali tidak sembarang digunakan. Hanya para Sulinggih (Brahmana atau orang suci) saja yang menggunakan gerakan tangan mudra ini, karena sangat sakral.
Selanjutnya, di Bali untuk menambah kekuatan sekala dan niskala pada tarian, sering kali tarian disertai dengan sesajian Pasupati untuk penari atau perlengkapan tari tertentu. Untuk pertunjukkan tari wali tertentu, diawali dengan sesajian dan tetabuhan agar tidak diganggu bhuta kala giraha dan bhuta kala kapiragan. Tak jarang persembahan tari dalam ritual tertentu dilakukan prosesi Pasupati, baik secara sederhana dengan menggunakan banten Pasupati atau dilakukan dengan lebih khusus, lebih besar atau istimewa untuk memohon agar si penari dibimbing sesuai dengan kehendak Ida Betara.
Maka itu kultur pagan yang menyembah Dewa-dewa sangat mengalir deras ke dalam tari pendet. Tari pendet ini memiliki makna untuk menyambut dewata yang turun ke bumi. Ia seakan sebuah simbol yang diberikan warga Hindu untuk menyambut Tuhannya ke muka bumi.
Dalam literatur Hindu, dewata bermakna "Para Dewa" atau dewa dalam bentuk jamak. Dewata dapat berjenis kelamin laki-laki atau perempuan. Terdapat banyak jenis dewata sepeti:wanadewata (roh penjaga hutan), gramadewata (dewa desa), dewata penjaga penyeberangan sungai, gua, gunung, dan tempat-tempat keramat lainnya. Dewata penjaga penjuru mata angin disebut Dewata Lokapala atau Dewata Nawa Sanga. Masing-masing kasta Hindu memiliki dewata pelindung, dan setiap aktivitas manusia memiliki dewata perwujudannya dalam ranah spiritual atau aspek rohani.
Maka bagaimana mungkin kita mengapresiasi ajaran kafir seperti ini bersamaan dengan status kita sebagai seorang mukmin. Padahal Allah jelas sekali memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk menjauhi thaghut atau tuhan-tuhan Palsu yang akan melunturkan tauhid kita.
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus seorang Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan ): “Sembahlah Allah (saja) dan jauhilah Thaghut itu,” (QS An-Nahl 36)
“Sungguh, bila kamu berbuat syirik, niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.” (QS Az Zumar 65)
Sama pula dengan Tari Reog, mungkin dari kita tidak mengetahui atau mengenal sejarah reog itu sendiri. Padahal Reog ponorogo amat kental akan ajaran Majapahit, dan kita ketahui Majapahit adalah kerajaan Hindu-Budha yang pernah berdiri di Nusantara sekitar tahun 1293 hingga 1500 M.
Dalam sejarah Reog, salah satu cerita yang paling terkenal adalah cerita tentang pemberontakan Ki Ageng Kutu, seorang abdi kerajaan pada masa Bhre Kertabhumi, Raja Majapahit terakhir yang berkuasa pada abad ke-15. Ki Ageng Kutu murka akan pengaruh kuat dari pihak rekan Cina rajanya dalam pemerintahan dan prilaku raja yang korup, ia pun melihat bahwa kekuasaan Kerajaan Majapahit akan berakhir.
Ia lalu meninggalkan sang raja dan mendirikan perguruan dimana ia mengajar anak-anak muda seni bela diri, ilmu kekebalan diri, dan ilmu kesempurnaan dengan harapan bahwa anak-anak muda ini akan menjadi bibit dari kebangkitan lagi kerajaan Majapahit kelak. Sadar bahwa pasukannya terlalu kecil untuk melawan pasukan kerajaan maka pesan politis Ki Ageng Kutu disampaikan melalui pertunjukan seni Reog, yang merupakan "sindiran" kepada Raja Bra Kertabumi dan kerajaannya. Pagelaran Reog menjadi cara Ki Ageng Kutu membangun perlawanan masyarakat lokal menggunakan kepopuleran Reog.
Sedangkan versi lain, juga menjelaskan tentang pengaruh ajaran pagan dalam sejarah Reog. Adalah cerita tentang Raja Ponorogo yang berniat melamar putri Kediri, Dewi Ragil Kuning, namun ditengah perjalanan ia dicegat oleh Raja Singabarong dari Kediri.
Pasukan Raja Singabarong terdiri dari merak dan singa, sedangkan dari pihak Kerajaan Ponorogo Raja Kelono dan Wakilnya Bujanganom, dikawal oleh warok (pria berpakaian hitam-hitam dalam tariannya), dan warok ini memiliki ilmu hitam mematikan. Seluruh tariannya merupakan tarian perang antara Kerajaan Kediri dan Kerajaan Ponorogo, dan mengadu ilmu hitam antara keduanya, para penari dalam keadaan ‘kerasukan’ saat mementaskan tariannya.
Jadi saudaraku, mengetahui bagaimana ihwal dua tarian ini sudah seharusnya kita mengambil sikap. Jelas skeali sikap kita adalah menjauhi kedua tarian ini dan selamatkan keluarga kita, kerabat kita, masyarakat kita untuk tidak terjebak kepada fitnah dua tarian yang dapat membatalkan keimanan kita ini.
Selain itu, sebaiknya kita jangan pernah terlibat dan sibuk pada perdebatan klaim Indonesia-Malaysia tentang tarian ini. Pembicaraan mengenai klaim kemusyrikan sama sekali tidak membawa dampak positif bagi iman kita. Lebih baik isi hari kita kepada hal yang lebih bermanfaat lagi demi masa depan tauhid umat yang kian hari kian luntur. Allahua’lam
“Dan apabila mereka mendengar perkataan yang tidak bermanfaat, mereka berpaling darinya dan mereka berkata, ‘Bagi kami amal-amal kami dan bagimu amal-amalmu, kesejahteraan atas dirimu, kami tidak ingin bergaul dengan orang-orang jahil.’” (al-Qashash:55). (Muhammad Pizaro Novelan Tauhidi)
Source : eramuslim.com
Tari Pendet dan Reog: Dari Budaya Porno ke Budaya Pagan
Itu salah satu topik yang membuat saya mengernyitkan dahi. Dewasa ini pengakuan kepada dua bentuk warisan kebudayaan itu amatlah tinggi. Namun ketika dalam salah satu bahasan di web ini menyebut reog dan pendet merupakan bentuk budaya paganisme, saya jadi bingung.
Apa yang harus kita lakukan sebagai umat Muslim menyikapi hal tersebut ketika dibenturkan dengan kebanggan pada budaya nasional?
Semoga Allah Swt selalu merahmati kita semua. Aminn…
Wasalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh
Alaykumsalam.wr.wb. Jazakallah untuk pertanyaannya, saudaraku Ari. Semoga Allah menjauhi kita dari bahaya Murtad tanpa sadar yang semakin beraneka ragam caranya di akhir zaman seperti sekarang ini. Allahuma Amin.
Saudaraku, Tari Pendet adalah sebuah tarian yang terkenal sekali di Indonesia. Tarian ini diciptakan oleh seniman tari Bali, I Nyoman Kaler, pada tahun 1970-an. Ia termasuk dalam jenis tarian wali, yaitu tarian Bali yang dipentaskan khusus untuk keperluan upacara keagamaan. Ingat, sekali lagi, ia dipentaskan dalam acara keagamaan. Lantas agama apa yang kemudian dipersembahkan dalam tarian ini? Tidak lain adalah ajaran agama musyrik yang menyembah dewa-dewa yakni Hindu.
Hal ini ikut diamini oleh Guru Besar Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Wayan Dibia. Ia menegaskan bahwa menarikan tari Pendet sudah sejak lama menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan spiritual masyarakat Hindu Bali.
Namun jangan heran, ketika Tarian ini justru dilestarikan oleh pemerintah kita. Karena kita juga sadari kita hidup disebuah Negara dimana batasan musyrik yang menejerumuskan bangsanya kepada kekafiran, tidak begitu diperhatikan. Tari ini saja ketika diklaim oleh tetangga kita, Malaysia, justru pemerintah Indonesia yang marah. Warga Nusantara berbondong-bondong ingin menyerang Malaysia karena ajaran musyrik dari Negara Indonesia diklaim sama Malaysia. Harusnya kita marah, tapi bukan dalam perspektif nasionalisme, tapi Islam. Kita harus marah, karena jangan sampai saudara semuslim kita di Malaysia, bisa batal keimanannya hanya karena ikut mengagungkan tarian musyrik ini.
Dari Abu Hurairah Ra berkata:“Rasulullah SAW bersabda: “Seorang muslim adalah saudara sesama muslim, tidak boleh menganiaya sesamanya, tidak boleh membiarkannya teraniaya dan tidak boleh merendahkannya. Taqwa (kepatuhan kepada Allah) itu letaknya disini….” Dan beliau mengisyaratkan ke dadanya. Perkataan ini diulanginya sampai tiga kali. ”Cukup besar kesalahan seseorang, apabila dia menghinakan (merendahkan) saudaranya sesama muslim. Setiap muslim terhadap sesame muslim, terlarang menumpahkan darahnya (membunuh atau melukai), merampas hartanya dan merusak kehormatannya (nama baiknya).”
Tari-tari wali yang tercipta di Bali memang sangat kental akan inflitrasi tarian-tarian ritual di India. Menurut mitologi, tarian-tarian wali itu diciptakan oleh Dewa Brahma dan Dewa Siwa yang terkenal dengan tarian kosmisnya, yaitu Siwa Nata Raja. Di mana Dewa Siwa memutar dunia dengan gerakan mudranya yang berkekuatan ghaib. Setiap sikap tangan dengan gerakan tubuh memiliki makna dan kekuatan tertentu sehingga tarian ini tidak hanya menampilkan keindahan rupa atau pakaian, tetapi mempunyai kekuatan sekala dan niskala. Di Bali tidak sembarang digunakan. Hanya para Sulinggih (Brahmana atau orang suci) saja yang menggunakan gerakan tangan mudra ini, karena sangat sakral.
Selanjutnya, di Bali untuk menambah kekuatan sekala dan niskala pada tarian, sering kali tarian disertai dengan sesajian Pasupati untuk penari atau perlengkapan tari tertentu. Untuk pertunjukkan tari wali tertentu, diawali dengan sesajian dan tetabuhan agar tidak diganggu bhuta kala giraha dan bhuta kala kapiragan. Tak jarang persembahan tari dalam ritual tertentu dilakukan prosesi Pasupati, baik secara sederhana dengan menggunakan banten Pasupati atau dilakukan dengan lebih khusus, lebih besar atau istimewa untuk memohon agar si penari dibimbing sesuai dengan kehendak Ida Betara.
Maka itu kultur pagan yang menyembah Dewa-dewa sangat mengalir deras ke dalam tari pendet. Tari pendet ini memiliki makna untuk menyambut dewata yang turun ke bumi. Ia seakan sebuah simbol yang diberikan warga Hindu untuk menyambut Tuhannya ke muka bumi.
Dalam literatur Hindu, dewata bermakna "Para Dewa" atau dewa dalam bentuk jamak. Dewata dapat berjenis kelamin laki-laki atau perempuan. Terdapat banyak jenis dewata sepeti:wanadewata (roh penjaga hutan), gramadewata (dewa desa), dewata penjaga penyeberangan sungai, gua, gunung, dan tempat-tempat keramat lainnya. Dewata penjaga penjuru mata angin disebut Dewata Lokapala atau Dewata Nawa Sanga. Masing-masing kasta Hindu memiliki dewata pelindung, dan setiap aktivitas manusia memiliki dewata perwujudannya dalam ranah spiritual atau aspek rohani.
Maka bagaimana mungkin kita mengapresiasi ajaran kafir seperti ini bersamaan dengan status kita sebagai seorang mukmin. Padahal Allah jelas sekali memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk menjauhi thaghut atau tuhan-tuhan Palsu yang akan melunturkan tauhid kita.
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus seorang Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan ): “Sembahlah Allah (saja) dan jauhilah Thaghut itu,” (QS An-Nahl 36)
“Sungguh, bila kamu berbuat syirik, niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.” (QS Az Zumar 65)
Sama pula dengan Tari Reog, mungkin dari kita tidak mengetahui atau mengenal sejarah reog itu sendiri. Padahal Reog ponorogo amat kental akan ajaran Majapahit, dan kita ketahui Majapahit adalah kerajaan Hindu-Budha yang pernah berdiri di Nusantara sekitar tahun 1293 hingga 1500 M.
Dalam sejarah Reog, salah satu cerita yang paling terkenal adalah cerita tentang pemberontakan Ki Ageng Kutu, seorang abdi kerajaan pada masa Bhre Kertabhumi, Raja Majapahit terakhir yang berkuasa pada abad ke-15. Ki Ageng Kutu murka akan pengaruh kuat dari pihak rekan Cina rajanya dalam pemerintahan dan prilaku raja yang korup, ia pun melihat bahwa kekuasaan Kerajaan Majapahit akan berakhir.
Ia lalu meninggalkan sang raja dan mendirikan perguruan dimana ia mengajar anak-anak muda seni bela diri, ilmu kekebalan diri, dan ilmu kesempurnaan dengan harapan bahwa anak-anak muda ini akan menjadi bibit dari kebangkitan lagi kerajaan Majapahit kelak. Sadar bahwa pasukannya terlalu kecil untuk melawan pasukan kerajaan maka pesan politis Ki Ageng Kutu disampaikan melalui pertunjukan seni Reog, yang merupakan "sindiran" kepada Raja Bra Kertabumi dan kerajaannya. Pagelaran Reog menjadi cara Ki Ageng Kutu membangun perlawanan masyarakat lokal menggunakan kepopuleran Reog.
Sedangkan versi lain, juga menjelaskan tentang pengaruh ajaran pagan dalam sejarah Reog. Adalah cerita tentang Raja Ponorogo yang berniat melamar putri Kediri, Dewi Ragil Kuning, namun ditengah perjalanan ia dicegat oleh Raja Singabarong dari Kediri.
Pasukan Raja Singabarong terdiri dari merak dan singa, sedangkan dari pihak Kerajaan Ponorogo Raja Kelono dan Wakilnya Bujanganom, dikawal oleh warok (pria berpakaian hitam-hitam dalam tariannya), dan warok ini memiliki ilmu hitam mematikan. Seluruh tariannya merupakan tarian perang antara Kerajaan Kediri dan Kerajaan Ponorogo, dan mengadu ilmu hitam antara keduanya, para penari dalam keadaan ‘kerasukan’ saat mementaskan tariannya.
Jadi saudaraku, mengetahui bagaimana ihwal dua tarian ini sudah seharusnya kita mengambil sikap. Jelas skeali sikap kita adalah menjauhi kedua tarian ini dan selamatkan keluarga kita, kerabat kita, masyarakat kita untuk tidak terjebak kepada fitnah dua tarian yang dapat membatalkan keimanan kita ini.
Selain itu, sebaiknya kita jangan pernah terlibat dan sibuk pada perdebatan klaim Indonesia-Malaysia tentang tarian ini. Pembicaraan mengenai klaim kemusyrikan sama sekali tidak membawa dampak positif bagi iman kita. Lebih baik isi hari kita kepada hal yang lebih bermanfaat lagi demi masa depan tauhid umat yang kian hari kian luntur. Allahua’lam
“Dan apabila mereka mendengar perkataan yang tidak bermanfaat, mereka berpaling darinya dan mereka berkata, ‘Bagi kami amal-amal kami dan bagimu amal-amalmu, kesejahteraan atas dirimu, kami tidak ingin bergaul dengan orang-orang jahil.’” (al-Qashash:55). (Muhammad Pizaro Novelan Tauhidi)
Source : eramuslim.com
01.56 | Label: info | 0 Comments
Natal 25 Desember
Assalamualaikum wrwb,
Saya penasaran dengan cerita teman saya yang mengatakan bahwa sebenarnya pada tanggal 25 desember diperingati untuk menyembah dewa matahari, pada hari itu rakyat yunani kuno melakukan upacara dengan pesta mabuk-mabukan dan melakukan ( maaf ) pesta seks. Untuk membujuk rakyat yunani agar mau memeluk agama kristen, sang raja harus tetap mengizinkan rakyatnya melakukan pesta pada tanggal 25 desember seperti biasanya. singkat cerita dipilihlah tanggal 25 desember menjadi hari natal umat kristen karena alasan tersebut. Terus terang saya masih belum jelas tentang hal tersebut, karena itu saya mohon penjelasan detailnya. Sebelumnya saya ucapkan terima kasih.
Saya sangat senang denagan cerita-cerita tentang sejarah kejayaan Islam. saya tertarik denagan artikel mengenai suku indian yang telah memeluk agama Islam, kira-kira dimana saya dapat mengetahui artikel atau buku tentang hal itu, mohon petunjuknya. Terima kasih Pak.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Saudara Richi yang dirahmati Allah Swt, pertama kali yang ingin saya tekankan jika perayaan 25 Desember itu berasal dari perayaan kaum pagan Roma Kuno (Romana), bukan Yunani (Greek). Jerusalem dan sekitarnya di masa sebelum dan setelah Nabi Isa a.s lahir berada di bawah kekuasaan kerajaan Romawi.
Bangsa Romawi ketika itu memeluk agama pagan dengan memuja dewa-dewi yang jumlahnya sangat banyak dan terkenal sangat mengumbar kesenangan ragawi. Mereka menganggap raga yang sempurna, kecantikan lahiriah, sangat penting dan kenikmatan ragawi merupakan kenikmatan yang harus dikejar selama-lamanya. Sebab itu, lelaki Roma sangat gandrung pada olahraga yang bisa membentuk kekuatan fisik, memperbesar otot-otot badannya, dan juga merawat seluruh tubuhnya. Sekarang, kebiasaan lelaki Roma ini diwarisi oleh apa yang disebut sebagai Pria Metroseksual.
Sedangkan perempuan Roma, juga sangat memelihara tubuhnya dan sisi sensualitasnya. Mereka akan sangat bangga jika dikejar-kejar banyak pria. Bahkan bukan rahasia lagi jika perempuan Roma saat itu belomba-lomba untuk dijadikan “piala bergilir” para lelaki Roma. Tanggal 14 Februari selalu ditunggu-tunggu oleh mereka untuk memuaskan hasrat rendahnya dengan menggelar pesta syahwat di seluruh kota. Inilah yang sekarang dirayakan banyak orang sebagai Hari Valentine, yang sesungguhnya berasal dari Hari Perayaan Perzinahan.
Keyakinan inti pagan Roma itu berasal dari dua sumber, yakni tradisi Osirian Mesir kuno dan ilmu-ilmu sihir Babylonia. Keduanya bergabung dan sekarang dikenal sebagai Kabbalah. Mereka memiliki hari-hari istimewa yang dirayakan setiap tahun, termasuk tanggal 25 Desember yang dirayakan sebagai Hari Kelahiran anak Dewa Matahari atau Sol Invictus. Sebagian ahli menganggap istilah “Anak Dewa Matahari” itu dinisbatkan pula kepada Namrudz, Raja Babylonia, yang mengejar-ngejar Nabi Ibrahim a.s.
Mereka percaya, anak Dewa Matahari ini lahir di hari Minggu. Sebab itu mereka menamakan hari Mingu sebagai Sun Day, Hari Matahari. Mereka juga beribadat di hari tersebut. Semua ini diadopsi kekristenan sampai sekarang.
Hari Natal memiliki arti sebagai Hari Kelahiran. Hanya Gereja Barat yang merayakan Natal pada tanggal 25 Desember, sedangkan Gereja Timur tidak mengakui Natal pada 25 Desember tersebut. Lucunya, di tahun 1994, Paus Yohanes Paulus II sendiri telah mengumumkan kepada umatnya jika Yesus sebenarnya tidak dilahirkan pada 25 Desember. Tanggal itu dipilih karena merupakan perayaan tengah-musim dingin kaum pagan. Saat itu umat Katolik gempar, padahal banyak sejarawan telah menyatakan jika 25 Desember tersebut sebenarnya merupakan tanggal kelahiran banyak dewa pagan seperti Osiris, Attis, Tammuz, Adonis, Dionisius, dan lain-lain.
Kisah yang sesungguhnya tentang hari Natal bisa kita cari di internet, antaa lain tulisan yang dibuat oleh Pastor Herbert W. Amstrong, sejarawan Kristen yang menentang banyak hal tentang Natal pada tanggal 25 Desember. Yang banyak orang tidak mengetahui, keseluruhan dasar bangunan kekristenan sekarang ini sesungguhnya dibangun atas kerangka dasar ritus pembaharuan Osirian di Mesir kuno. Beberapa di antaranya adalah:
Pertama, Yesus dianggap anak Allah, ini sama dengan keyakinan kultus Dionisius yang sudah ada berabad sebelum Yesus lahir.
Kedua, Yesus dilahirkan di kandang, ini sama seperti kisah Horus yang lahir di kuil-kandang Dewi Isis.
Ketiga, Yesus mengubah air menjadi anggur dalam perkawinan di Qana, ini sama seperti apa yang dilakukan Dionisius.
Keempat, Yesus membangkitkan orang dari kematian dan menyembuhkan si buta, ini sama seperti Dewa Aesculapius;
Kelima, Yesus diyakini bangkit dari kematian di makam batu, sama seperti Mithra.
Keenam, Yesus mengadakan perjamuan terakhir dengan roti dan anggur di mana sampai sekarang ritual ini masih tetap berjalan di gereja-gereja, padahal ritual roti dan anggur merupakan simbolisasi penting dalam tradisi Osirian, dan juga hampir semua ritual pagan yang memuja Dewa Yang Mati seperti halnya pemuja Dionisius dan Tammuz;
Ketujuh, Yesus menyebut dirinya penggembala yang baik, ini meniru peran Tammuz, yang berabad sebelumnya telah dikenal sebagai Dewa Penggembala;
Kedelapan, Istilah ‘The Christ’ pada awal kekristenan tertulis ‘Christos’, sering tertukar dengan kata lain dalam bahasa Yunani, Chrestos, yang berarti baik hati atau lembut. Sejumlah manuskrip Injil berbahasa Yunani dari masa awal malah menggunakan kata Chrestos di tempat yang seharusnya ditulis dengan Christos. Orang-orang di masa itu sudah lazim mengenal Chrestos sebagai salah satu julukan Isis. Sebuah inskripsi di Delos bertuliskan Chreste Isis.
Kesembilan, dalam Injil Yohanes 12: 24, Yesus mengatakan, “Seandainya biji gandum tidak jatuh ke tanah dan mati, ia tetap satu biji saja, tetapi jika dia mati ia akan menghasilkan banyak buah”. Perumpamaan dan konsep ini jelas berasal dari konsep ritual Osirian;
Kesepuluh, dalam Injil Yohanes 14:2 Yesus mengatakan, “Di rumah bapakku banyak tempat tinggal.” Ini benar-benar berasal dari Osiris dan dicopy-paste dari Book of the Dead, Kitab Orang Mati Mesir Kuno yang dipercaya disimpan di kota kematian, Hamunaptra. Ini baru sebagian contoh.
Simbol Salib yang dipergunakan oleh kekristenan dahulu hingga sekarang (juga Katolik) jelas-jelas merupakan simbol Osirian kuno. Bahkan Kristen Koptik di Mesir mengambil simbol Ankh, salib Osiris dalam bentuk asli, sebagai simbol gerakannya. Masih banyak lagi kesamaan konsep kekristenan dengan agama-agama pagan Mesir Kuno, seperti dalam kebangkitan Yesus dari kematiannya, sosok Maria Magdalena dan perannya bersama Yesus, ritus pembaptisan oleh Yohanes, dan sebagainya.
Nah, sekarang merupakan fakta jika dunia kekristenan telah menghegemoni kebudayaan dunia, termasuk di Indonesia, diakui atau tidak. Sesungguhnya, yang menghegemoni dunia saat ini adalah kebudayaan yang berangkat dari keyakinan Kabbalah.
Mengenai suku Indian yang sudah masuk Islam sebelum Colombus datang ke Amerika, silakan Googling saja dengan kata “They Came Before Colombus”.
Wallahu’alam bishawab. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
source: eramuslim.com
Saya penasaran dengan cerita teman saya yang mengatakan bahwa sebenarnya pada tanggal 25 desember diperingati untuk menyembah dewa matahari, pada hari itu rakyat yunani kuno melakukan upacara dengan pesta mabuk-mabukan dan melakukan ( maaf ) pesta seks. Untuk membujuk rakyat yunani agar mau memeluk agama kristen, sang raja harus tetap mengizinkan rakyatnya melakukan pesta pada tanggal 25 desember seperti biasanya. singkat cerita dipilihlah tanggal 25 desember menjadi hari natal umat kristen karena alasan tersebut. Terus terang saya masih belum jelas tentang hal tersebut, karena itu saya mohon penjelasan detailnya. Sebelumnya saya ucapkan terima kasih.
Saya sangat senang denagan cerita-cerita tentang sejarah kejayaan Islam. saya tertarik denagan artikel mengenai suku indian yang telah memeluk agama Islam, kira-kira dimana saya dapat mengetahui artikel atau buku tentang hal itu, mohon petunjuknya. Terima kasih Pak.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Saudara Richi yang dirahmati Allah Swt, pertama kali yang ingin saya tekankan jika perayaan 25 Desember itu berasal dari perayaan kaum pagan Roma Kuno (Romana), bukan Yunani (Greek). Jerusalem dan sekitarnya di masa sebelum dan setelah Nabi Isa a.s lahir berada di bawah kekuasaan kerajaan Romawi.
Bangsa Romawi ketika itu memeluk agama pagan dengan memuja dewa-dewi yang jumlahnya sangat banyak dan terkenal sangat mengumbar kesenangan ragawi. Mereka menganggap raga yang sempurna, kecantikan lahiriah, sangat penting dan kenikmatan ragawi merupakan kenikmatan yang harus dikejar selama-lamanya. Sebab itu, lelaki Roma sangat gandrung pada olahraga yang bisa membentuk kekuatan fisik, memperbesar otot-otot badannya, dan juga merawat seluruh tubuhnya. Sekarang, kebiasaan lelaki Roma ini diwarisi oleh apa yang disebut sebagai Pria Metroseksual.
Sedangkan perempuan Roma, juga sangat memelihara tubuhnya dan sisi sensualitasnya. Mereka akan sangat bangga jika dikejar-kejar banyak pria. Bahkan bukan rahasia lagi jika perempuan Roma saat itu belomba-lomba untuk dijadikan “piala bergilir” para lelaki Roma. Tanggal 14 Februari selalu ditunggu-tunggu oleh mereka untuk memuaskan hasrat rendahnya dengan menggelar pesta syahwat di seluruh kota. Inilah yang sekarang dirayakan banyak orang sebagai Hari Valentine, yang sesungguhnya berasal dari Hari Perayaan Perzinahan.
Keyakinan inti pagan Roma itu berasal dari dua sumber, yakni tradisi Osirian Mesir kuno dan ilmu-ilmu sihir Babylonia. Keduanya bergabung dan sekarang dikenal sebagai Kabbalah. Mereka memiliki hari-hari istimewa yang dirayakan setiap tahun, termasuk tanggal 25 Desember yang dirayakan sebagai Hari Kelahiran anak Dewa Matahari atau Sol Invictus. Sebagian ahli menganggap istilah “Anak Dewa Matahari” itu dinisbatkan pula kepada Namrudz, Raja Babylonia, yang mengejar-ngejar Nabi Ibrahim a.s.
Mereka percaya, anak Dewa Matahari ini lahir di hari Minggu. Sebab itu mereka menamakan hari Mingu sebagai Sun Day, Hari Matahari. Mereka juga beribadat di hari tersebut. Semua ini diadopsi kekristenan sampai sekarang.
Hari Natal memiliki arti sebagai Hari Kelahiran. Hanya Gereja Barat yang merayakan Natal pada tanggal 25 Desember, sedangkan Gereja Timur tidak mengakui Natal pada 25 Desember tersebut. Lucunya, di tahun 1994, Paus Yohanes Paulus II sendiri telah mengumumkan kepada umatnya jika Yesus sebenarnya tidak dilahirkan pada 25 Desember. Tanggal itu dipilih karena merupakan perayaan tengah-musim dingin kaum pagan. Saat itu umat Katolik gempar, padahal banyak sejarawan telah menyatakan jika 25 Desember tersebut sebenarnya merupakan tanggal kelahiran banyak dewa pagan seperti Osiris, Attis, Tammuz, Adonis, Dionisius, dan lain-lain.
Kisah yang sesungguhnya tentang hari Natal bisa kita cari di internet, antaa lain tulisan yang dibuat oleh Pastor Herbert W. Amstrong, sejarawan Kristen yang menentang banyak hal tentang Natal pada tanggal 25 Desember. Yang banyak orang tidak mengetahui, keseluruhan dasar bangunan kekristenan sekarang ini sesungguhnya dibangun atas kerangka dasar ritus pembaharuan Osirian di Mesir kuno. Beberapa di antaranya adalah:
Pertama, Yesus dianggap anak Allah, ini sama dengan keyakinan kultus Dionisius yang sudah ada berabad sebelum Yesus lahir.
Kedua, Yesus dilahirkan di kandang, ini sama seperti kisah Horus yang lahir di kuil-kandang Dewi Isis.
Ketiga, Yesus mengubah air menjadi anggur dalam perkawinan di Qana, ini sama seperti apa yang dilakukan Dionisius.
Keempat, Yesus membangkitkan orang dari kematian dan menyembuhkan si buta, ini sama seperti Dewa Aesculapius;
Kelima, Yesus diyakini bangkit dari kematian di makam batu, sama seperti Mithra.
Keenam, Yesus mengadakan perjamuan terakhir dengan roti dan anggur di mana sampai sekarang ritual ini masih tetap berjalan di gereja-gereja, padahal ritual roti dan anggur merupakan simbolisasi penting dalam tradisi Osirian, dan juga hampir semua ritual pagan yang memuja Dewa Yang Mati seperti halnya pemuja Dionisius dan Tammuz;
Ketujuh, Yesus menyebut dirinya penggembala yang baik, ini meniru peran Tammuz, yang berabad sebelumnya telah dikenal sebagai Dewa Penggembala;
Kedelapan, Istilah ‘The Christ’ pada awal kekristenan tertulis ‘Christos’, sering tertukar dengan kata lain dalam bahasa Yunani, Chrestos, yang berarti baik hati atau lembut. Sejumlah manuskrip Injil berbahasa Yunani dari masa awal malah menggunakan kata Chrestos di tempat yang seharusnya ditulis dengan Christos. Orang-orang di masa itu sudah lazim mengenal Chrestos sebagai salah satu julukan Isis. Sebuah inskripsi di Delos bertuliskan Chreste Isis.
Kesembilan, dalam Injil Yohanes 12: 24, Yesus mengatakan, “Seandainya biji gandum tidak jatuh ke tanah dan mati, ia tetap satu biji saja, tetapi jika dia mati ia akan menghasilkan banyak buah”. Perumpamaan dan konsep ini jelas berasal dari konsep ritual Osirian;
Kesepuluh, dalam Injil Yohanes 14:2 Yesus mengatakan, “Di rumah bapakku banyak tempat tinggal.” Ini benar-benar berasal dari Osiris dan dicopy-paste dari Book of the Dead, Kitab Orang Mati Mesir Kuno yang dipercaya disimpan di kota kematian, Hamunaptra. Ini baru sebagian contoh.
Simbol Salib yang dipergunakan oleh kekristenan dahulu hingga sekarang (juga Katolik) jelas-jelas merupakan simbol Osirian kuno. Bahkan Kristen Koptik di Mesir mengambil simbol Ankh, salib Osiris dalam bentuk asli, sebagai simbol gerakannya. Masih banyak lagi kesamaan konsep kekristenan dengan agama-agama pagan Mesir Kuno, seperti dalam kebangkitan Yesus dari kematiannya, sosok Maria Magdalena dan perannya bersama Yesus, ritus pembaptisan oleh Yohanes, dan sebagainya.
Nah, sekarang merupakan fakta jika dunia kekristenan telah menghegemoni kebudayaan dunia, termasuk di Indonesia, diakui atau tidak. Sesungguhnya, yang menghegemoni dunia saat ini adalah kebudayaan yang berangkat dari keyakinan Kabbalah.
Mengenai suku Indian yang sudah masuk Islam sebelum Colombus datang ke Amerika, silakan Googling saja dengan kata “They Came Before Colombus”.
Wallahu’alam bishawab. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
source: eramuslim.com
01.53 | Label: info | 0 Comments
Hubungan Kristen dan Yahudi
Assalamualaikum Pak,
Pak, saya ada pertanyaan yang mengganjal nih,
Sebenarnya apa hubungan antara agama kristen dengan yahudi? karena ada beberapa family maupun teman2 saya yg beragama kristen/katolik, sangat2 membangga2kan yahudi (israel), padahal setahu saya yang membunuh Tuhan mereka kan kaum Israel (maaf kalo saya salah). Dan mereka sangat mendukung apapun yg dilakukan Yahudi (termasuk menyerang Palestina) malahan dalam doa mereka, selalu memuliakan Yahudi? Saya jadi bingung, sebenarnya agama mereka apa, kristen ato yahudi?. Mohon penjelasan ya Pak, krn saya sering berdebat soal ini dengan mereka.
Wa’alaykumusalam warahmatullahi wabarakatuh,
Saudari Wulan yang dirahmati Allah SWT, kita hendaknya jangan kesal atau marah karena saudara-saudara kita yang mengaku sebagai pengikut ajaran Nabi Isa a.s. ternyata menjadi pendukung setia segala tingkah-laku Zionis-Yahudi. Kita malah harusnya kasihan terhadap mereka, karena cahaya kebenaran masih saja belum masuk ke dalam relung hati mereka. Jika mereka dengan bangga mengatakan sebagai orang Kristen yang mendukung atau memuliakan Yahudi, coba Anda suruh mereka membuka kitab suci Zionis-Yahudi sendiri yakni Talmud. Dan bacalah apa kata Talmud tentang Yesus? Inilah beberapa ayat Talmud mengenai Yesus:
“Pada malam kematiannya, Yesus digantung dan empatpuluh hari sebelumnya diumumkan bahwa Yesus akan dirajam (dilempari batu) hingga mati karena ia telah melakukan sihir dan telah membujuk orang untuk melakukan kemusyrikan (pemujaan terhadap berhala)… Dia adalah seorang pemikat, dan oleh karena itu janganlah kalian mengasihaninya atau pun memaafkan kelakuannya” (Sanhedrin 43a)
“Yesus ada di dalam neraka, direbus dalam kotoran (tinja) panas” (Gittin 57a)
“Ummat Kristiani (yang disebut ‘minnim’) dan siapa pun yang menolak Talmud akan dimasukkan ke dalam neraka dan akan dihukum di sana bersama seluruh keturunannya” (Rosh Hashanah 17a).
“Barangsiapa yang membaca Perjanjian Baru tidak akan mendapatkan bagian ‘hari kemudian’ (akhirat), dan Yahudi harus menghancurkan kitab suci umat Kristiani yaitu Perjanjian Baru “ (Shabbath 116a)
Inilah ungkapan hati Talmud yang sesungguhnya tentang Yesus dan umat Kristen. Siapa pun yang mengaku sebagai seorang Kristen, setelah mengetahui ayat-ayat pelecehan dari Talmud kepada Yesus dan agamanya, tetapi masih saja mendukung Zionis-Yahudi, masih saja membantu Israel, masih saja setuju dengan sikap politik Zionis-Israel, maka ia sebenarnya telah ikut-ikutan melecehkan agamanya sendiri, telah ikut-ikutan menghina Yesus sendiri. Jika tidak percaya, silakan ambil Talmud dan baca sendiri.
Allah SWT telah banyak berfirman dalam ayat-ayat Qur’an betapa Yahudi merupakan kaum yang sombong, angkuh, memusuhi kaum beriman, dan sebagainya. Bahkan fakta sejarah memaparkan jika kaum Yahudi dikenal sebagai kaum pembunuh para nabi utusan Allah SWT. Nabi Isa a.s. pun dibunuh oleh kaum Yahudi. Seorang sutradara Hollywood dengan jujur telah membuat film tentang ini dalam karyanya “The Passion of Christ”. Di dalam film tersebut kita bisa melihat bagaimana iblis selalu berada di tengah-tengah para pendeta Yahudi yang melaknati Yesus.
Ajaran Yesus atau Nabi Isa a.s. sesungguhnya hanya diperuntukan bagi kaumnya sendiri, bukan untuk disebarkan keseluruh dunia. Namun Yahudi menyusupkan seorang agennya bernama Paulus—seorang Yahudi dari Tarsus—ke dalam ajaran Nabi Isa a.s. dan mengubah agama yang tadinya hanya untuk kaumnya sendiri menjadi agama yang ekspansif. Siapa sebenarnya Paulus dari Tarsus itu? Inilah data dari Injil sendiri:
BIODATA PAULUS
Nama : Paulus/Saulus (Gal.5: 2; Kis.13: 9)
Tempat lahir : Tarsus, Kilikia (Kis.22: 3)
Pekerjaan : Tuna Karya (Rm.15: 23)
Jabatan : Mengaku Rasul buat bangsa bukan Yahudi (Rm. 11: 13; Ef. 3: 8; I Tim. 2: 7; Gal. 2: 7), Allah Bapa bagi umat Kristen (I Kor. 4: 15), Pendiri agama Kristen (Kis. 11: 26; I Kor. 9: 1-2).
Disunat : pada hari kedelapan (Flp. 3: 5)
Asal : Yahudi dari Tarsus (Kis. 21: 39; Kls. 22: 3)
Keturunan : Orang Israel (Rm. 11: 1), Ibrani asli (Flp. 3: 5)
Suku bangsa : Benjamin (Flp. 3: 5; Rm. 11: 1)
Kewarganegaraan : Romawi (Kis. 22: 25-29).
Dididik oleh : Gamalael (Kis. 22: 3)
Agama : Yahudi tidak bercacat (Flp. 3: 6; Kis. 24: 14)
Status : Tidak beristeri (I Kor. 7: 8)
Pendirian : Orang Farisi (Flp. 3: 5)
Kegiatan : Penganiaya pengikut Jalan Tuhan sampai mati, ganas tanpa batas dan penghujat (Flp. 3: 6; Kls. 8: 1-3; 22: 4-5; 26: 10-11; Gal. 1: 13; I Tim. 1: 13; I Kor. 15: 8-9; Kis. 9: 1-2).
Ciri khusus : Bersifat bunglon (I Kor. 9: 20-22; Kis. 23: 6), Punya kelainan (Rm. 7:15-26), Munafik (Kis. 21: 20-26; Flp. 3; 8-9; Gal. 5: 18; Rm. 6: 14; 7: 6; I Kor. 15: 55-56), Memberitakan kebenaran Allah dengan dusta (Rm. 3: 5-7), bergembira memberitakan Yesus walau dengan kabar palsu (Fil. 1: 18).
Mengalami : Berbicara dengan Tuhan (I Kor.12: 8-9), kemaluan (Paulus) ditinju dan ditendang oleh Yesus (Kis. 9: 5).
Akhir hayat : Mulutnya ditampar atas perintah Imam Besar (Kis. 23: 2), dijatuhi hukuman pancung oleh penguasa Romawi (Martyrs Mirror).
Kekristenan yang bersekutu dengan Zionisme dikenal sebagai Judeo-Christianity. Injilnya adalah Injil Scofield (Dibuat oleh Cyrrus Ingerson Scofield, lahir 19 Agustus 1843). Dia veteran perang saudara Amerika dan sama sekali bukan ahli agama, pastor, atau pun sarjana. Scofield tak lebih dari seorang petualang yang pintar berbicara dan mudah meyakinkan orang. Tipikal orang seperti inilah yang kemudian dirasa cocok oleh Konspirasi Zionis untuk menjalankan misinya mengubah penafsiran umat Kristen terhadap Alkitab, yang akan membuat dunia Kristen menjadi domba-domba yang patuh terhadap apa pun yang dilakukan Zionis-Israel. Latar belakang Scofield sendiri berasal dari keluarga yang berantakan, punya catatan kejahatan, dan sering menipu orang.
Dalam Injilnya, Scofield sebenarnya meneruskan pandangan John N. Darby yang secara umum telah diterima oleh evangelikalisme arus utama dan fundamentalisme Protestan Amerika. Scofield Reference Bible kemudian menjadi Alkitab kaum fundamentalis Kristen di AS dan dunia. Seorang murid Scofield yang paling berpengaruh, Lewis Sperry Chafer, di tahun 1924 mendirikan Dallas Theological Seminary, Sekolah Theologi Amerika yang begitu bersemangat membela pandangan dispensasionalisme pra-millenialis Darby dan Injil Scofield, dan yang jelas juga, mereka membela habis-habisan kepentingan Zionisme. Penafsiran Injil jenis inilah yang diproduksi di AS, yang sekarang menyebar ke seluruh dunia, termasuk ke Indonesia, sehingga menjadikan orang Kristen menjadi pendukung Israel.
Apakah kita perlu mendebat mereka? Saya pikir tidak perlu. Kita hanya perlu mendoakan mereka agar Allah SWT menurunkan hidayah kepada mereka. Kecuali jika kualitas kita sudah menyamai kualitas seorang Ahmed Deedad yang mampu menundukkan para pendeta mereka dengan Injil itu sendiri.Walahu’alam bishawab.
Wassalamu’alaykum warahmatullahi wabarakatuh
Source : eramuslim.com
01.50 | Label: info | 0 Comments
Trik Zionis Menguasai Palestina
Oleh Ustadz Fahmi Suwaidi
Setelah memasuki kota, Allenby menyempatkan berdiri di pemakaman para syuhada perang pembebasan Al-Quds sejak era sahabat radhiallahu’anhum hingga Perang Salib. Dengan congkak ia menyombongkan kemenangan pasukannya dan berujar, “Hari ini Perang Salib telah berakhir dengan kemenangan kami.”
Sembilanpuluh lima tahun silam, tepatnya tahun 1917, tanah Palestina terpaksa diserahkan oleh Khilafah Turki Utsmani kepada Jenderal Allenby dari Inggris. Turki yang menjadi sekutu Jerman dalam Perang Dunia I menderita kekalahan memalukan. Sebagai pecundang dalam perang, imperium itu harus merelakan beberapa wilayahnya kepada pihak Sekutu sebagai pemenang.
Bumi Syam yang dibebaskan oleh Khilafah Islamiyah di bawah Umar bin Khaththab pun mulai terbelah. Setahun sebelumnya, diam-diam Inggris dan Perancis telah menandatangani Perjanjian Sykes-Picott. Bumi Khilafah dibagi-bagi. Irak dan Yordan jatuh ke tangan Inggris, sementara Lebanon dan Palestina diserahkan pada Perancis. Namun belakangan Palestina diserahkan kepada Inggris.
Sebelumnya, Inggris telah berjanji pada Emir Faisal dari Hijaz, bahwa ia akan diangkat menjadi Raja Arab yang berkuasa di Damaskus dan memimpin Jazirah Arab. Syaratnya, ia mengerahkan pasukannya membantu Inggris memerangi tentara Turki. Perang pun bergejolak di antara sesama Muslim. Damaskus dikuasai pasukan Faisal sementara Allenby memasuki kota suci Al-Quds.
Setelah memasuki kota, Allenby menyempatkan berdiri di pemakaman para syuhada perang pembebasan Al-Quds sejak era sahabat radhiallahu’anhum hingga Perang Salib. Dengan congkak ia menyombongkan kemenangan pasukannya dan berujar, “Hari ini Perang Salib telah berakhir dengan kemenangan kami.”
Kemenangan ini melalui proses panjang. Inggris melalui tim intelijen militernya menggarap serius pencaplokan wilayah Utsmani. Melalui Letkol T.E. Lawrence, intel legendarisnya, Inggris meyakinkan para pemimpin Arab bahwa mereka harus memberontak kepada kekuasaan Turki.
Lalu bagaimana janji Inggris pada Faisal? Janji tinggal janji. Ia urung jadi raja Arab sebagaimana impiannya. Dunia Barat pun mentertawakannya dan justru menobatkan Lawrence, intel homoseks yang membina Faisal, sebagai Lawrence the Arabian -sang “Raja Arab tanpa mahkota.” Faisal hanya dipajang menjadi boneka Inggris di Irak dan menemui ajal, diduga karena diracun arsenik.
Surat Balfour
Sukses merebut Palestina dan mengakali Emir Faisal pada tahun 1917, Inggris punya agenda lain. Tanggal 2 November tahun itu juga, Menteri Luar Negeri Arthur Balfour menuliskan sebuah janji bagi kaum Yahudi. Janji itu ditulis dalam surat Balfour yang ditujukan pada Lord Walter Rothschild, tokoh Zionis Inggris terkemuka. Surat yang kelak dikenal sebagai Deklarasi Balfour itu menjanjikan bahwa pemerintah Ratu Inggris menyukai “berdirinya sebuah tanah air bagi kaum Yahudi di Palestina dan akan berusaha sebaik-baiknya memfasilitasi tujuan itu.”
Jelas bahwa Balfour tak peduli nasib bangsa Palestina, pemilik tanah yang dijanjikan pada kaum Yahudi itu. Dalam surat lainnya tahun 1919, Balfour mengatakan, “Di Palestina kami tak merencanakan atau bahkan mempertimbangkan pendapat penduduk negeri itu, meskipun komisi dari Amerika mempertanyakannya. Keempat negara besar memiliki komitmen pada Zionisme. Dan Zionisme; benar ataupun salah, baik ataupun buruk, adalah tradisi yang berakar panjang dalam kebutuhan masa kini, harapan masa depan, dari makna yang jauh lebih penting daripada keinginan dan prasangka 700 ribu orang Arab yang kini menghuni tanah kuno itu.”
Lalu, ide negara zionis di tanah Palestina pun menggelinding bak bola salju. Peran Inggris sebagai pemimpin dunia Barat melancarkan ide Yahudi itu. Inilah kelihaian Yahudi yang diwarisi sejak era Perang Ahzab. Jika dahulu mereka bisa menghasut Quraisy dan Ghathafan untuk mengepung Muslim di Madinah dengan puluhan ribu pasukan, kini mereka menggalang dukungan politik negara-negara besar untuk kepentingannya. Kelicikan politik, inilah trik pertama kaum Zionis.
Riba dan Mesiu
Bagaimana kaum Zionis bisa mempengaruhi pemerintah Inggris agar menjalankan agenda mereka? Lewat jeratan hutang. Rothschild adalah bankir Yahudi ternama di Inggris dan Eropa. Ia memutar uangnya, dengan riba tentu saja, hingga mampu menghutangi negara-negara yang terlibat perang dan butuh biaya besar.
Ketika leher Inggris sudah terjerat hutang dan ribanya, Rothschild meminta tanah untuk bangsanya. Inilah trik kedua yang diwarisi Yahudi sejak para Nabi Bani Israel didustakan dan dibunuh oleh kaumnya sendiri, mereka tak pernah mau meninggalkan bisnis riba yang dilaknat Allah Ta’ala.
Ada juga trik lain. Balfour mendapat pengaruh, agar Inggris mendukung Zionisme, dari Chaim Weizman. Dosen di Universitas Manchester itu adalah ahli kimia Yahudi kelahiran Rusia. Ia dihormati Barat karena perannya dalam proses penemuan acetone, bahan penting dalam pembuatan mesiu baru yang tak berasap. Penemuan ini sangat bermanfaat bagi dunia militer Barat. Inilah warisan Yahudi dari Bani Nadir yang diusir Rasulullah saw dari Madinah, keahlian membuat persenjataan yang menjadi kebutuhan militer berbagai bangsa.
Maka, kelicikan politik, harta riba dan inovasi senjata dipadukan oleh Yahudi untuk memaksakan cita-citanya kepada dunia. Sebuah negara haram bernama Israel pun berdiri, pada tahun 1948, di atas tanah bangsa Palestina yang menjaganya sebagai wakaf kaum Muslimin sejak era Khalifah Umar bin Khaththab. Penjajahan terhadap bumi kaum Muslimin pun terus merajalela, menunggu mereka menyadari kewajiban jihad untuk merebutnya kembali.
Setelah memasuki kota, Allenby menyempatkan berdiri di pemakaman para syuhada perang pembebasan Al-Quds sejak era sahabat radhiallahu’anhum hingga Perang Salib. Dengan congkak ia menyombongkan kemenangan pasukannya dan berujar, “Hari ini Perang Salib telah berakhir dengan kemenangan kami.”
Sembilanpuluh lima tahun silam, tepatnya tahun 1917, tanah Palestina terpaksa diserahkan oleh Khilafah Turki Utsmani kepada Jenderal Allenby dari Inggris. Turki yang menjadi sekutu Jerman dalam Perang Dunia I menderita kekalahan memalukan. Sebagai pecundang dalam perang, imperium itu harus merelakan beberapa wilayahnya kepada pihak Sekutu sebagai pemenang.
Bumi Syam yang dibebaskan oleh Khilafah Islamiyah di bawah Umar bin Khaththab pun mulai terbelah. Setahun sebelumnya, diam-diam Inggris dan Perancis telah menandatangani Perjanjian Sykes-Picott. Bumi Khilafah dibagi-bagi. Irak dan Yordan jatuh ke tangan Inggris, sementara Lebanon dan Palestina diserahkan pada Perancis. Namun belakangan Palestina diserahkan kepada Inggris.
Sebelumnya, Inggris telah berjanji pada Emir Faisal dari Hijaz, bahwa ia akan diangkat menjadi Raja Arab yang berkuasa di Damaskus dan memimpin Jazirah Arab. Syaratnya, ia mengerahkan pasukannya membantu Inggris memerangi tentara Turki. Perang pun bergejolak di antara sesama Muslim. Damaskus dikuasai pasukan Faisal sementara Allenby memasuki kota suci Al-Quds.
Setelah memasuki kota, Allenby menyempatkan berdiri di pemakaman para syuhada perang pembebasan Al-Quds sejak era sahabat radhiallahu’anhum hingga Perang Salib. Dengan congkak ia menyombongkan kemenangan pasukannya dan berujar, “Hari ini Perang Salib telah berakhir dengan kemenangan kami.”
Kemenangan ini melalui proses panjang. Inggris melalui tim intelijen militernya menggarap serius pencaplokan wilayah Utsmani. Melalui Letkol T.E. Lawrence, intel legendarisnya, Inggris meyakinkan para pemimpin Arab bahwa mereka harus memberontak kepada kekuasaan Turki.
Lalu bagaimana janji Inggris pada Faisal? Janji tinggal janji. Ia urung jadi raja Arab sebagaimana impiannya. Dunia Barat pun mentertawakannya dan justru menobatkan Lawrence, intel homoseks yang membina Faisal, sebagai Lawrence the Arabian -sang “Raja Arab tanpa mahkota.” Faisal hanya dipajang menjadi boneka Inggris di Irak dan menemui ajal, diduga karena diracun arsenik.
Surat Balfour
Sukses merebut Palestina dan mengakali Emir Faisal pada tahun 1917, Inggris punya agenda lain. Tanggal 2 November tahun itu juga, Menteri Luar Negeri Arthur Balfour menuliskan sebuah janji bagi kaum Yahudi. Janji itu ditulis dalam surat Balfour yang ditujukan pada Lord Walter Rothschild, tokoh Zionis Inggris terkemuka. Surat yang kelak dikenal sebagai Deklarasi Balfour itu menjanjikan bahwa pemerintah Ratu Inggris menyukai “berdirinya sebuah tanah air bagi kaum Yahudi di Palestina dan akan berusaha sebaik-baiknya memfasilitasi tujuan itu.”
Jelas bahwa Balfour tak peduli nasib bangsa Palestina, pemilik tanah yang dijanjikan pada kaum Yahudi itu. Dalam surat lainnya tahun 1919, Balfour mengatakan, “Di Palestina kami tak merencanakan atau bahkan mempertimbangkan pendapat penduduk negeri itu, meskipun komisi dari Amerika mempertanyakannya. Keempat negara besar memiliki komitmen pada Zionisme. Dan Zionisme; benar ataupun salah, baik ataupun buruk, adalah tradisi yang berakar panjang dalam kebutuhan masa kini, harapan masa depan, dari makna yang jauh lebih penting daripada keinginan dan prasangka 700 ribu orang Arab yang kini menghuni tanah kuno itu.”
Lalu, ide negara zionis di tanah Palestina pun menggelinding bak bola salju. Peran Inggris sebagai pemimpin dunia Barat melancarkan ide Yahudi itu. Inilah kelihaian Yahudi yang diwarisi sejak era Perang Ahzab. Jika dahulu mereka bisa menghasut Quraisy dan Ghathafan untuk mengepung Muslim di Madinah dengan puluhan ribu pasukan, kini mereka menggalang dukungan politik negara-negara besar untuk kepentingannya. Kelicikan politik, inilah trik pertama kaum Zionis.
Riba dan Mesiu
Bagaimana kaum Zionis bisa mempengaruhi pemerintah Inggris agar menjalankan agenda mereka? Lewat jeratan hutang. Rothschild adalah bankir Yahudi ternama di Inggris dan Eropa. Ia memutar uangnya, dengan riba tentu saja, hingga mampu menghutangi negara-negara yang terlibat perang dan butuh biaya besar.
Ketika leher Inggris sudah terjerat hutang dan ribanya, Rothschild meminta tanah untuk bangsanya. Inilah trik kedua yang diwarisi Yahudi sejak para Nabi Bani Israel didustakan dan dibunuh oleh kaumnya sendiri, mereka tak pernah mau meninggalkan bisnis riba yang dilaknat Allah Ta’ala.
Ada juga trik lain. Balfour mendapat pengaruh, agar Inggris mendukung Zionisme, dari Chaim Weizman. Dosen di Universitas Manchester itu adalah ahli kimia Yahudi kelahiran Rusia. Ia dihormati Barat karena perannya dalam proses penemuan acetone, bahan penting dalam pembuatan mesiu baru yang tak berasap. Penemuan ini sangat bermanfaat bagi dunia militer Barat. Inilah warisan Yahudi dari Bani Nadir yang diusir Rasulullah saw dari Madinah, keahlian membuat persenjataan yang menjadi kebutuhan militer berbagai bangsa.
Maka, kelicikan politik, harta riba dan inovasi senjata dipadukan oleh Yahudi untuk memaksakan cita-citanya kepada dunia. Sebuah negara haram bernama Israel pun berdiri, pada tahun 1948, di atas tanah bangsa Palestina yang menjaganya sebagai wakaf kaum Muslimin sejak era Khalifah Umar bin Khaththab. Penjajahan terhadap bumi kaum Muslimin pun terus merajalela, menunggu mereka menyadari kewajiban jihad untuk merebutnya kembali.
01.47 | Label: info | 0 Comments
Kuas Dari Bulu Babi Beredar di Indonesia
Assalamualaikum Ustadz.
Beberapa hari lalu saya baca tulisan yang bilang kalau kuas yang beredar di Indonesia terbuat dari bulu babi. Terus terang ini bikin saya terkejut. Pertama, karena kerja saya adalah tukang cat, lalu, yang saya cat macam-macam bangunan Ustad, mulai rumah tnggal sampai masjid dan musolla.
Saya sedikit shock, jangn-jangan yang saya pakai selama ini kuas yang berasal dari bulu babi, terus masjid-masjid juga dicat pake kuas bulu babi. Jangan-jangan masjid-masjid di banyak tempat di Indonesia juga dicat menggunakan kuas bulu babi.
Afwan, kiranya dengan posisi Ustadz yang berpengaruh bisa membantu.Syukron.
Alaykum salam warahmatullahi wabarakatuh. Jazakallah atas pertanyaannya saudaraku, Muhtadi Rosid. Semoga Allah memberikan kita petunjuk dalam melihat sebuah persoalan yang sangat penting bagi umat. Allhuma Amin.
Pemanfaatan babi hukumnya haram, baik atas daging, lemak, maupun bagian-bagian lainnya. Firman Allah SWT dalam QS.5:3 mengharamkan konsumsi bangkai, darah, dan daging babi. Demikian juga dengan firman-Nya dalam QS.6:145 dan QS.16.115, mengharamkan konsumsi bangkai, darah, dan daging babi. Dalil-dalil pada beberapa ayat ini merupakan nash yang jelas, yang menegaskan tentang keharaman, antara lain mengkonsumsi babi.
Al-Qur’an menggunakan kata lahma (daging) karena sebagian besar pengambilan manfaat dari babi adalah daging. Selain itu, dalam daging babi selalu terdapat lemak. Kendati Al-Qur’an menggunakan kata lahma, pengharaman babi bukan hanya dagingnya. Tetapi seluruh tubuh hewan babi. Pandangan ini sesuai dengan kaidah ushul fiqh:min dzikri’l-juz I wa iradati’l kulli. Artinya yang disebutkan sebagian dan dikehendaki seluruhnya.
Fenomena Kuas dari Bulu/Rambut Babi
Saudraku, sejujurnya berita ini memang belum banyak dikonfirmasi oleh pengambil kebijakan, padahal kasus temuan bulu babi sebagai bahan dasar pemakaian kuas bukan baru-baru ini terjadi, tidak saja di cat namun juga beberapa alat lainnya. Setidaknya fakta ini menjadi polemik hangat setelah Harian Republikamenurunkan berita pada tanggal 9 Agustus 2002 mengenai temuan Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika (LPPOM) Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Berdasarkan hasil temuan salah seorang anggota LPPOM MUI ketika melakukan audit halal ke sebuah perusahaan kue dan roti di Jakarta, ia menemukan satu hal mencurigakan dimana ia menemukan ada kata ‘Bristle’ pada gagang kuas.
Dalam kamus Webster, kata itu berarti bulu babi. Kekhwatiran petugas dari LPPOM MUI ini memang beralasan. Mengingat, kuas atau alat penyaput selama ini tidak hanya dipergunakan sebagai alat pemoles adonan penganan saja. Tetapi, barang tersebut juga sering dipergunakan sebagai piranti kosmetik, untuk bedakan dan memoles eye shadow. Selain itu kuas juga dipergunakan untuk alat melukis atau menggambar. Bukti teranyar mengenai hal ini bisa kita lihat di situs kecantikan ULTA Beauty yang menyatakan berbagai alat kosmetik dari bahan dasar bulu babi.Disitusnya mereka mencantumkan Boar Bristles yang berarti ‘Babi Jantan’ dalam beberapa produknya.
Melihat fenomena seperti ini, Tim Jurnal Halal segera melakukan survei terhadap kuas kue, kosmetika, dan gambar di pasaran. Hasil survei yang dilakukan secara sederhana menunjukkan bahwa hampir semua kuas yang beredar berasal dari bahan baku bulu/rambut babi. Sayangnya, survei itu tidak menyebutkan lebih lanjut dari mana kuas tersebut berasal.
Tetapi informasi sementara menyebutkan, kuas bulu babi berasal dari perusahaan di China (Anping Bristle dan Tail Hair Group). Perusahaan ini memakai bahan baku bulu ekor kuda, bulu kambing, dan juga bristle (bulu babi) serta berbagai bulu yang dikelompokkan sebagai bulu halus.
Sebagai informasi, Anping adalah perusahaan yang memiliki sejarah 400 tahun dalam memproses bristle dan bulu ekor hewan. Perusahaan ini merupakan pusat distribusi terbesar bulu ekor hewan di utara Cina. Disebutkan, sekitar 50.000 orang lebih yang bergabung dalam proses produksinya dan memiliki lebih dari 1.000 workshop yang menyebar di berbagai negara.
Perusahaan ini memiliki tujuh unit pabrik untuk memproduksi barang yang terbuat dari bulu. Hasil produknya, khususnya yang terbuat dari bahan bulu ekor kuda dan hewan lainnya, diekspor ke Amerika Serikat, Italy, Korea Selatan dan negara-negara lainnya, termasuk Indonesia. ”Namun masih ada kuas yang bebas dari bulu/rambut babi,” ungkap Tim Jurnal Halal.
Tips Menghindari Kuas Dari Bulu Babi
Nah ini menjadi penting bagai saudara dan kita semua untuk mengetahui bagaimana cara membedakan mana kuas yang memakai bulu babi atau tidak? Sesuai hasil survei Tim Jurnal Halal, untuk menentukan apakah kuas yang saudara gunakan berasal dari bulu/ rambut babi, bisa menempuh langkah yang sangat mudah dan sederhana. Rambut atau bulu adalah suatu protein yang bernama keratin. Keratin merupakan salah satu kelompok protein yang dikenal sebagai protein serat.
Protein serat memiliki struktur panjang. Setiap hewan memiliki protein keratin pada bagian dermis (permukaan) dari kulit, kuku, paruh, sisi ikan, tanduk, dan kuku binatang. Sebagai halnya protein, maka rambut/bulu yang mengandung keratin saat dibakar akan menimbulkan bau yang khas. Bau khas tersebut sama ketika kita mencium aroma daging yang dipanggang.
Sementara bila kuas itu terbuat dari ijuk atau sabut ketika dibakar pasti akan langsung terbakar, dan tidak mengeluarkan aroma spesifik selain bau abu pembakaran. Ketika dibandingkan dengan sapu ijuk dibakar jelas sekali terdapat perbedaan bau yang sangat kentara.
Selain ciri-ciri tadi, kuas yang terbuat dari bulu/rambut babi masih memiliki perbedaan pada warna. Kuas yang terbuat dari bulu/rambut babi biasanya berwarna putih. Biasanya kuas yang berwarna putih nan lembut itu harganya lebih tinggi dibanding barang serupa. Kuas berwarna putih itu di pasaran biasa disebut kuas bristle.
Perlu Kebijakan Yang Tegas
Namun memang kita berharap beberapa lembaga muslim bisa kemudian mengidentifikasi lebih komperhensif kembali terkait bulu babi agar kasus ini tidak kembali terjadi. Sebab menurut saya ini menjadi penting. Pasca temuan LPPOM MUI tahun 2002, perusahaan yang memakai bulu babi tidak juga jera. Pada tahun 2008, misalnya, LPPOM MUI Kaltim mengungkapkan bahwa hampir semua perusahaan pembuat roti di provinsi itu masih menggunakan kuas untuk mengoles mentega terbuat dari bulu babi.
"Kami menemukan hampir semua perusahaan pembuat roti di Kaltim, menggunakan kuas yang terbuat dari bulu babi," ujar Sekretaris Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika (LP POM) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kaltim, Drh. Gina Septiani Gina saat dikonfirmasi melalui telepon selularnya, Kamis.
Temuan itu terungkap, kata Sekretaris BP POM Kaltim, saat perusahaan pembuat roti mengurus izin sertifikasi ke LP POM MUI Kaltim. "Tapi, umumnya mereka (perusahaan pembuat roti) sangat kooperatif dan berjanji akan menggunakan kuas yang halal," katanya.
Dokter Hewan dosen di Universitas Mulawarman Samarinda itu mengaku, LP POM MUI tidak memiliki kewenangan menindak pengusaha yang kedapatan menggunakan kuas berbahan bulu babi itu. Namun hanya sebatas memberikan himbauan.
"Kami tidak berhak memberikan sanksi dan hanya menghimbau agar perusahaan pembuat roti itu mengganti bahan kuasnya," ujar Gina septiani.
Bersama tim LP POM MUI, Gina Septiani mengaku tengah melakukan sertifikasi di beberapa kabupaten/kota di Kaltim.
"Kami juga menemukan beberapa perusahaan pembuat roti di Kabupaten Bulungan yang menggunakan kuas bulu babi. Saat ini, kami tengah berada di Kabupaten Berau dan juga menemukan empat perusahaan roti menggunakan kuas bulu babi. Kami akan melakukan sertifikasi di sejumlah perusahaan di kabupaten Nunukan dan Tarakan hingga tanggal 11 Agustus 2008," katanya kala itu.
Sebelumnya lanjut Sekretaris LP POM MUI itu, juga menemukan 10 dari 19 perusahaan pembuat roti yang mengurus izin sertifikasi menggunakan kuas bulu babi di Kota Balikpapan.
"Jika diprosentasekan, 90 persen perusahaan pembuat roti menggunakan kuas berbahan bulu babi. Alasan mereka, bahannya lembut sehingga mudah digunakan," ujar Gina Septiani.
Walhasil menurut saya, kita tidak perlu menunggu kebijakan dari pihak terkait mengenai kuas dari bulu babi. Karena dari dulu pun tidak ada langkah konkret yang dilakukan pemerintah terkait usulan LPPOM MUI.
Minimal menurut saya, kita bisa menghindari kata Bristle dalam membeli sebuah kuas. Terlebih kuas ini akan kita pakai untuk tujuan mencat mesjid sebagai sebuah tempat suci yang tidak boleh disusupi najis seperti bulu babi. Sekalipun masih ragu, kita bisa menjalankan serangkaian tes seperti tips yang sudah dihantarkan dimuka. Allahua’lam
“ Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan..” (QS. 5:3). Allhua’lam. (Muhammad Pizaro Novelan Tauhidi)
source: eramuslim.com
Beberapa hari lalu saya baca tulisan yang bilang kalau kuas yang beredar di Indonesia terbuat dari bulu babi. Terus terang ini bikin saya terkejut. Pertama, karena kerja saya adalah tukang cat, lalu, yang saya cat macam-macam bangunan Ustad, mulai rumah tnggal sampai masjid dan musolla.
Saya sedikit shock, jangn-jangan yang saya pakai selama ini kuas yang berasal dari bulu babi, terus masjid-masjid juga dicat pake kuas bulu babi. Jangan-jangan masjid-masjid di banyak tempat di Indonesia juga dicat menggunakan kuas bulu babi.
Afwan, kiranya dengan posisi Ustadz yang berpengaruh bisa membantu.Syukron.
Alaykum salam warahmatullahi wabarakatuh. Jazakallah atas pertanyaannya saudaraku, Muhtadi Rosid. Semoga Allah memberikan kita petunjuk dalam melihat sebuah persoalan yang sangat penting bagi umat. Allhuma Amin.
Pemanfaatan babi hukumnya haram, baik atas daging, lemak, maupun bagian-bagian lainnya. Firman Allah SWT dalam QS.5:3 mengharamkan konsumsi bangkai, darah, dan daging babi. Demikian juga dengan firman-Nya dalam QS.6:145 dan QS.16.115, mengharamkan konsumsi bangkai, darah, dan daging babi. Dalil-dalil pada beberapa ayat ini merupakan nash yang jelas, yang menegaskan tentang keharaman, antara lain mengkonsumsi babi.
Al-Qur’an menggunakan kata lahma (daging) karena sebagian besar pengambilan manfaat dari babi adalah daging. Selain itu, dalam daging babi selalu terdapat lemak. Kendati Al-Qur’an menggunakan kata lahma, pengharaman babi bukan hanya dagingnya. Tetapi seluruh tubuh hewan babi. Pandangan ini sesuai dengan kaidah ushul fiqh:min dzikri’l-juz I wa iradati’l kulli. Artinya yang disebutkan sebagian dan dikehendaki seluruhnya.
Fenomena Kuas dari Bulu/Rambut Babi
Saudraku, sejujurnya berita ini memang belum banyak dikonfirmasi oleh pengambil kebijakan, padahal kasus temuan bulu babi sebagai bahan dasar pemakaian kuas bukan baru-baru ini terjadi, tidak saja di cat namun juga beberapa alat lainnya. Setidaknya fakta ini menjadi polemik hangat setelah Harian Republikamenurunkan berita pada tanggal 9 Agustus 2002 mengenai temuan Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika (LPPOM) Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Berdasarkan hasil temuan salah seorang anggota LPPOM MUI ketika melakukan audit halal ke sebuah perusahaan kue dan roti di Jakarta, ia menemukan satu hal mencurigakan dimana ia menemukan ada kata ‘Bristle’ pada gagang kuas.
Dalam kamus Webster, kata itu berarti bulu babi. Kekhwatiran petugas dari LPPOM MUI ini memang beralasan. Mengingat, kuas atau alat penyaput selama ini tidak hanya dipergunakan sebagai alat pemoles adonan penganan saja. Tetapi, barang tersebut juga sering dipergunakan sebagai piranti kosmetik, untuk bedakan dan memoles eye shadow. Selain itu kuas juga dipergunakan untuk alat melukis atau menggambar. Bukti teranyar mengenai hal ini bisa kita lihat di situs kecantikan ULTA Beauty yang menyatakan berbagai alat kosmetik dari bahan dasar bulu babi.Disitusnya mereka mencantumkan Boar Bristles yang berarti ‘Babi Jantan’ dalam beberapa produknya.
Melihat fenomena seperti ini, Tim Jurnal Halal segera melakukan survei terhadap kuas kue, kosmetika, dan gambar di pasaran. Hasil survei yang dilakukan secara sederhana menunjukkan bahwa hampir semua kuas yang beredar berasal dari bahan baku bulu/rambut babi. Sayangnya, survei itu tidak menyebutkan lebih lanjut dari mana kuas tersebut berasal.
Tetapi informasi sementara menyebutkan, kuas bulu babi berasal dari perusahaan di China (Anping Bristle dan Tail Hair Group). Perusahaan ini memakai bahan baku bulu ekor kuda, bulu kambing, dan juga bristle (bulu babi) serta berbagai bulu yang dikelompokkan sebagai bulu halus.
Sebagai informasi, Anping adalah perusahaan yang memiliki sejarah 400 tahun dalam memproses bristle dan bulu ekor hewan. Perusahaan ini merupakan pusat distribusi terbesar bulu ekor hewan di utara Cina. Disebutkan, sekitar 50.000 orang lebih yang bergabung dalam proses produksinya dan memiliki lebih dari 1.000 workshop yang menyebar di berbagai negara.
Perusahaan ini memiliki tujuh unit pabrik untuk memproduksi barang yang terbuat dari bulu. Hasil produknya, khususnya yang terbuat dari bahan bulu ekor kuda dan hewan lainnya, diekspor ke Amerika Serikat, Italy, Korea Selatan dan negara-negara lainnya, termasuk Indonesia. ”Namun masih ada kuas yang bebas dari bulu/rambut babi,” ungkap Tim Jurnal Halal.
Tips Menghindari Kuas Dari Bulu Babi
Nah ini menjadi penting bagai saudara dan kita semua untuk mengetahui bagaimana cara membedakan mana kuas yang memakai bulu babi atau tidak? Sesuai hasil survei Tim Jurnal Halal, untuk menentukan apakah kuas yang saudara gunakan berasal dari bulu/ rambut babi, bisa menempuh langkah yang sangat mudah dan sederhana. Rambut atau bulu adalah suatu protein yang bernama keratin. Keratin merupakan salah satu kelompok protein yang dikenal sebagai protein serat.
Protein serat memiliki struktur panjang. Setiap hewan memiliki protein keratin pada bagian dermis (permukaan) dari kulit, kuku, paruh, sisi ikan, tanduk, dan kuku binatang. Sebagai halnya protein, maka rambut/bulu yang mengandung keratin saat dibakar akan menimbulkan bau yang khas. Bau khas tersebut sama ketika kita mencium aroma daging yang dipanggang.
Sementara bila kuas itu terbuat dari ijuk atau sabut ketika dibakar pasti akan langsung terbakar, dan tidak mengeluarkan aroma spesifik selain bau abu pembakaran. Ketika dibandingkan dengan sapu ijuk dibakar jelas sekali terdapat perbedaan bau yang sangat kentara.
Selain ciri-ciri tadi, kuas yang terbuat dari bulu/rambut babi masih memiliki perbedaan pada warna. Kuas yang terbuat dari bulu/rambut babi biasanya berwarna putih. Biasanya kuas yang berwarna putih nan lembut itu harganya lebih tinggi dibanding barang serupa. Kuas berwarna putih itu di pasaran biasa disebut kuas bristle.
Perlu Kebijakan Yang Tegas
Namun memang kita berharap beberapa lembaga muslim bisa kemudian mengidentifikasi lebih komperhensif kembali terkait bulu babi agar kasus ini tidak kembali terjadi. Sebab menurut saya ini menjadi penting. Pasca temuan LPPOM MUI tahun 2002, perusahaan yang memakai bulu babi tidak juga jera. Pada tahun 2008, misalnya, LPPOM MUI Kaltim mengungkapkan bahwa hampir semua perusahaan pembuat roti di provinsi itu masih menggunakan kuas untuk mengoles mentega terbuat dari bulu babi.
"Kami menemukan hampir semua perusahaan pembuat roti di Kaltim, menggunakan kuas yang terbuat dari bulu babi," ujar Sekretaris Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika (LP POM) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kaltim, Drh. Gina Septiani Gina saat dikonfirmasi melalui telepon selularnya, Kamis.
Temuan itu terungkap, kata Sekretaris BP POM Kaltim, saat perusahaan pembuat roti mengurus izin sertifikasi ke LP POM MUI Kaltim. "Tapi, umumnya mereka (perusahaan pembuat roti) sangat kooperatif dan berjanji akan menggunakan kuas yang halal," katanya.
Dokter Hewan dosen di Universitas Mulawarman Samarinda itu mengaku, LP POM MUI tidak memiliki kewenangan menindak pengusaha yang kedapatan menggunakan kuas berbahan bulu babi itu. Namun hanya sebatas memberikan himbauan.
"Kami tidak berhak memberikan sanksi dan hanya menghimbau agar perusahaan pembuat roti itu mengganti bahan kuasnya," ujar Gina septiani.
Bersama tim LP POM MUI, Gina Septiani mengaku tengah melakukan sertifikasi di beberapa kabupaten/kota di Kaltim.
"Kami juga menemukan beberapa perusahaan pembuat roti di Kabupaten Bulungan yang menggunakan kuas bulu babi. Saat ini, kami tengah berada di Kabupaten Berau dan juga menemukan empat perusahaan roti menggunakan kuas bulu babi. Kami akan melakukan sertifikasi di sejumlah perusahaan di kabupaten Nunukan dan Tarakan hingga tanggal 11 Agustus 2008," katanya kala itu.
Sebelumnya lanjut Sekretaris LP POM MUI itu, juga menemukan 10 dari 19 perusahaan pembuat roti yang mengurus izin sertifikasi menggunakan kuas bulu babi di Kota Balikpapan.
"Jika diprosentasekan, 90 persen perusahaan pembuat roti menggunakan kuas berbahan bulu babi. Alasan mereka, bahannya lembut sehingga mudah digunakan," ujar Gina Septiani.
Walhasil menurut saya, kita tidak perlu menunggu kebijakan dari pihak terkait mengenai kuas dari bulu babi. Karena dari dulu pun tidak ada langkah konkret yang dilakukan pemerintah terkait usulan LPPOM MUI.
Minimal menurut saya, kita bisa menghindari kata Bristle dalam membeli sebuah kuas. Terlebih kuas ini akan kita pakai untuk tujuan mencat mesjid sebagai sebuah tempat suci yang tidak boleh disusupi najis seperti bulu babi. Sekalipun masih ragu, kita bisa menjalankan serangkaian tes seperti tips yang sudah dihantarkan dimuka. Allahua’lam
“ Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan..” (QS. 5:3). Allhua’lam. (Muhammad Pizaro Novelan Tauhidi)
source: eramuslim.com
01.43 | Label: info | 0 Comments
Langganan:
Postingan (Atom)
Blogroll
Blogger templates
Blogger news
Labels
Pages
Diberdayakan oleh Blogger.
Pengikut
Popular posts
Archive
-
▼
2013
(31)
-
▼
Januari
(26)
- Inilah Tujuan Operasi Militer Perancis di Mali yan...
- Natal, Intoleransi dan Budaya Konyol Di Indonesia
- Merenungi Esensi Kecintaan Terhadap Rasulullah Saw
- Mengapa Malaysia Memusuhi Indonesia?
- Blog Perusak
- Bagaimana Cara Membantu di Saudara-Saudara di Pale...
- Hipnotis Bagian Dari Konspirasi?
- Ajaran Musyrik Dalam Tari Pendet dan Reog
- Natal 25 Desember
- Hubungan Kristen dan Yahudi
- Trik Zionis Menguasai Palestina
- Kuas Dari Bulu Babi Beredar di Indonesia
- Slash - Sweet Child O Mine tab
- Iron Maiden - Mother Russia tab
- Edcoustic – Sebiru Hari Ini
- Edcoustic – Muhasabah Cinta
- Edcoustic – Pemuda Palestina
- Edcoustic – Nantikanku Di Batas Waktu
- Edcoustic – Menjadi Diriku Chord
- Guns N Roses - Sweet Child O Mine chords
- Pengelihatan
- Musik Melenakan Umat Islam
- Black Crowes Hard To Handle Chords
- One Direction - What Makes You Beautiful chords
- Nabi Muhammad S.A.W.
- Simple Plan - Jet Lag chords
-
▼
Januari
(26)