Pengelihatan
Penglihatan adalah Senjata Utama Iblis
Penglihatan adalah senjata utama iblis untuk menyesatkan manusia, memegang peranan amat penting dalam mematikan hati manusia.
“Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya”. (An-Nur : 30 dan 31).
Ibnu Qayyim Al-Jau-ziyyah berkata: “Pandangan mata adalah asal dari seluruh petaka yang menimpa seorang insan. Dari pandangan mata melahirkan lintasan di hati. Lintasan di hati melahirkan pikiran, kemudian timbul syahwat. Dari syahwat lahir keinginan kuat yang akan menjadi kemantapan yang kokoh, dari sini pasti akan terjadi perbuatan di mana tidak ada seorang pun yang dapat mencegah dan menahannya. Karena itulah dinyatakan: “Bersabar menahan pandangan itu lebih mudah daripada bersabar menanggung kepedihan setelahnya.”
Seorang penyair berkata:
Setiap kejadian berawal dari pandangan
dan api yang besar itu berasal dari percikan api yang dianggap kecil
Berapa banyak pandangan mata itu mencapai ke hati pemiliknya
seperti menancapnya anak panah di antara busur dan tali busurnya
Selama seorang hamba membolak-balikkan pandangannya menatap manusia,
dia berdiri di atas bahaya
(Pandangan adalah) kesenangan yang membinasakannya, hunjaman yang memudharatkan.
Maka tidak ada ucapan selamat datang terhadap kesenangan yang justru mendatangkan bahaya. (Ad-Da`u wad Dawa`, hal. 234)
Namun bila kita bisa menggunakan mata untuk melakukan ketaatan kepada Allah maka kita akan mendapatkan balasan yang sangat besar. Sebagaimana diterangkan oleh Rasulullah tentang tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan Allah pada hari di mana tiada naungan kecuali naungannya, di antaranya beliau menyebutkan:
“Dan seseorang yang berdzikir kepada Allah sendirian kemudian berlinang air matanya”. (HR Bukhari).
Bukan hanya dengan air mata, mata yang terjaga di saat perang di jalan Allah SWT pun mampu menjadi jaminan seseorang terhindar dari siksa neraka. Sabda Rasulullah SAW, “Tiga mata yang tidak akan melihat siksa neraka, yaitu mata yang terjaga saat perang di jalan Allah, mata yang menangis karena Allah dan mata yang terpelihara dari larangan Allah”. (HR At-Thabrani).
Dalam hadis yang lain Rasulullah SAW bersabda, “Tiga mata tidak akan melihat api neraka, yaitu mata yang tercungkil ketika perang di jalan Allah, mata yang meronda di jalan Allah dan mata yang menangis karena Allah”. (HR Hakim).
Allah memerintahkan kita untuk menjaga pandangan kita dari hal-hal yang di haramkanNya. Allah berfirman:
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”. Katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (QS. AN Nuur, 30-31)
“Sesungguhnya Allah menetapkan atas anak Adam bagiannya dari zina, dia akan mendapatkannya, tidak mustahil. Maka zinanya mata dengan memandang (yang haram) dan zinanya lisan dengan berbicara, sementara jiwa itu berangan-angan dan berkeinginan. Sedangkan kemaluan yang membenarkan semua itu atau mendustakannya.” (HR. Al-Bukhari)
Bahaya Pandangan Mata
Muslim ibnul Walid Al-Anshari berkata:
Aku peroleh untuk hatiku satu pandangan yang menyenangkan mataku
Namun ternyata pandangan itu menjadi kesengsaraan dan bencana bagiku
Tidaklah berlalu padaku sesuatu yang lebih berbahaya daripada hawa nafsu
Maha Suci lagi Maha Tinggi Dzat yang telah menciptakan hawa nafsu
(Adhwa`ul Bayan, Al-Imam Asy-Syinqithi, 6/191)
Ibnu Mas’ud berkata: “Tidak ada suatu pandangan kecuali di dalamnya setan ingin menggoda”
Ar Robi’ bin Khutsaim menundukkan pandangannya, saat sekelompok wanita lewat beliau tundukkan kepalanya ke dadanya sehingga para wanita itu mengira beliau buta, para wanita itu memohon perlindungan kepada Allah dari kebutaan”.
Ibnu Abbas berkata: “Setan berada dalam diri seorang laki di tiga tempat: mata,hati dan kemaluannya. Sementara pada diri wanita di: mata, hati dan sifat lemahnya”
Isa bin Maryam berkata: “Penglihatan akan membangkitkan syahwat di hati dan sudah cukup itu menjadi sebuah kesalahan (dosa)”
Ma’ruuf berkata: “Jagalah pandangan kalian walau dari kambing betina”
Hasan bin Abi Sinankeluar dari rumahnya pada hari raya. Setelah pulang istrinya bertanya kepadanya: “Berapa banyak wanita cantik yang engkau lihat?” beliau menjawab: “Demi Allah, saya tidak melihat kecuali ke ibu jariku sejak keluar sampai pulang”
Cegahlah Pandangan Yang Buruk, Itu Lebih Baik Dari Mengobati
Rasulullah telah meminta umatnya untuk mencegah pandangannya sebagai tindakan prefentif. Diantaranya adalah:
- Memalingkan wajah dari yang haram
“Fadhl bin Abbas membonceng Rasulullah SAW pada hari Arafah. Fadhl yang saat itu masih sangat muda memandang dan mengawasi para wanita di Arafah. Maka Rasulullah SAW berkali-kali menggerakkan tangannya untuk memalingkan wajah Fadhl dari memandang mereka. Namun Fadhl berkali-kali memandang ke arah mereka lagi. Maka Rasulullah SAW bersabda, “Anak saudaraku, pada hari ini barang siapa mampu mengendalikan pendengaran, penglihatan, dan lisannya, niscaya ia akan diampuni Allah.” (HR. Ahmad)
- Melarang wanita mengangkat kepalanya sebelum laki-laki saat shalat berjemaah agar tidak melihat pada aurat.
- Melarang wanita saat berangkat ke masjid memakai wewangian.
- Melarang seorang istri menceritakan wanita lain secara detail kepada suaminya.
- Melarang umatnya duduk-duduk di pinggir jalan.
- Allah melarang para wanita untuk menghentak-hentakkan kakinya saat berjalan
Efek Langsung Memandang Yang Haram
- Rusaknya hati.Pandangan seperti anak panah yang meluncur deras, kalau tidak membunuh maka dia akan melukai. Dia seperti bola api yang mengenai kayu bakar kalau tidak membakar habis semuanya dia akan membakar sebagian.
- Mengurangi kecerdasan
Imam Syafi’i pernah mengadukan kepada gurunya Waki’ tentang susahnya beliau menghafal. Gurunya memberi nasehat untuk menjauhi kemaksiatan.
- Turunnya musibah
‘amr bin Murroh berkata: “saya melihat seorang wanita yang menakjubkan lalu mataku buta, aku berharap itu akan menjadi pengampunnya
- Menghilangkan ketaatan
Hudzaifah berkata: “Barangsiapa yang membayangkan wanita di balik pakaiannya maka batallah puasanya.
- Melalaikan dari Allah
Saat pandangan mulai menjamah yang haram maka akan menimbulkan rasa malas dalam hati untuk mendekatkan diri kepada Allah dan hari akhir.
- Boleh dilempar matanya
“kalau ada seseorang yang mengintip ke rumahmu sementara engkau tidak mengizinkannya lalu engkau lempar matanya dengan batu sehingga buta maka tiada dosa bagimu” (HR. Bukhari)
Cara Menahan Pandangan Buruk
- Menikah
- Puasa
- Ingatlah kejelekannya
قال ابن مسعود رضي الله عنه: “إذا أعجبت أحدكم امرأة فليذكر مناتنها
Ibnu Mas’ud berkata: “apabila ada wanita yang menarik perhatian kalian, maka ingatlah hal-hal buruk darinya”
Ibnu Mas’ud berkata: “apabila ada wanita yang menarik perhatian kalian, maka ingatlah hal-hal buruk darinya”
- Mendatangi Isterinya
- Berdoa
اللهم إني أعوذ بك من شر سمعي، ومن شر بصري، ومن شر لساني، ومن شر قلبي
“ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari keburukan pendengaranku, penglihatanku, lisanku dan keburukan hatiku”
Kisah nyata tentang pandangan
Basri adalah seorang pengusaha sukses di kotanya. Tahun itu ia mengajak semua anggota keluarganya untuk melakukan ibadah haji, termasuk Andi anaknya. Hari itu adalah tanggal 5 Dzul Hijjah. Kondisi Masjidil Haram hari itu sudah amat penuh. Mereka sekeluarga dan rombongan dari sebuah travel di Jakarta tengah melakukan thawaf umrah.
Usai berthawaf tujuh kali, Basri, Andi dan keluarganya menyempatkan untuk minum air zamzam dari keran-keran yang telah disediakan. Di sana, Basri memberitahukan kepada Andi yang bermata minus untuk mengusapkan matanya dengan air zamzam seraya berdoa agar diberi kesembuhan atas matanya.Mendengar nasehat itu, Andi pun melakukannya. Selain ia ingin sembuh dari mata yang minus, ia pun sudah lelah dengan kaca dan besi yang menggantung di sekitar wajahnya.
Maka sungguh, begitu ia usai berdoa dengan khusyuk dan mengusapkan air zamzam pada matanya, maka sedikit demi sedikit matanya sudah mulai terang tak ubahnya sebuah kamera yang baru saja menemukan fokusnya. Andi begitu gembira, seolah tak percaya ia gunakan kacamata yang ia punya. Benar saja, begitu kacamata di pasang maka pandangan menjadi rabun, namun saat dilepaskan maka begitu jelas pandangan terlihat. Andi bersyukur kepada Allah Swt atas anugerah ini, namun ia belum menceritakannya kepada Basri ayahnya. Selepas itu mereka pun hendak melakukan sa’i antara bukit Shafa dan Marwa.
Sebab ia pernah melakukan haji dan umrah berkali-kali, Basri mengusulkan kepada keluarganya untuk melakukan sa’i secara terpisah dari rombongan dan mengambil lokasi di lantai 2 masjid. Maka seluruh anggota keluarga pun menyetujui.
Jutaan manusia saat itu berada di dalam masjid. Mencari celah untuk berjalan pun sulit sekali. Padahal untuk naik ke lantai 2, banyak sekali anak tangga yang harus dilalui. Namun enam orang anak-beranak ini tidak mengurungkan niat mereka untuk mencapai lantai 2 masjid dan bersa’i di sana.
Mengingat sesak dan penuhnya orang yang berkerumun, Basri meminta istri dan 3 orang putrinya untuk menaiki tangga terlebih dahulu. Sementara ia dan Andi berjalan di belakang demi menjaga keamanan.
Satu putaran anak tangga sudah dilalui, padahal masih ada 3 putaran lagi yang harus dilalui untuk tiba di lantai 2. Pada pemberhentian pertama anak tangga itu, sungguh Ka’bah amat begitu cantik terlihat.
Basri menunjuk ke arah Ka’bah sambil berkata kepada Andi, “Lihat tuh…, Ka’bah indah betul!” Meski dari jarak kurang lebih 100 meter, Andi dapat melihat dengan jelas Ka’bah tanpa harus mengenakan kacamata. Bahkan tulisan kaligrafinya pun terlihat jelas oleh kedua matanya. Andi semakin bertambah yakin bahwa kedua matanya telah pulih.
Namun setelah melihat Ka’bah, Basri menggoda Andi untuk melihat pemandangan selanjutnya, “Nak… tuh lihat di sebelah sana, perempuan Turki cantik-cantik ya? Putih, mancung, tinggi lagi….!” Andi pun penasaran dengan ucapan ayahnya, maka Andi pun mencari titik dimana jari ayahnya menunjuk.
Benar saja, di sana terlihat seorang wanita Turki sedang duduk sambil menatap Ka’bah. Wanita tersebut sungguh cantik sehingga memikat pandangan 2 orang anak-beranak ini.
Namun sayang, keduanya lupa bahwa mereka tengah berada di rumah Allah Swt.
Maka serta-merta, pandangan yang tadinya begitu jelas dirasakan Andi, kini perlahan menjadi pudar dan semakin buram. Andi merasakan hal itu sedikit demi sedikit, ia beristighfar di dalam hati agar Allah Swt tidak menjadikan matanya minus lagi. Namun sayang, ia telah berbuat maksiat di rumah Allah Swt, meskipun hanya memandang ke seorang wanita, yang itu sering kali ia perbuat di tanah air.
Andi pun menangis menitikkan air mata, sementara ayahnya tak mengerti kenapa anaknya menangis.
Dari Abu Hurairah Ra dari Nabi Saw yang bersabda, “Dituliskan
atas keturunan Adam bagiannya dari zina yang tidak mungkin dapat ia
hindari. Kedua mata, zinanya adalah pandangan. Kedua telinga, zinanya
adalah mendengar. Lisan, zinanya adalah berbicara. Tangan, zinanya
adalah memegang. Kaki, zinanya adalah melangkah. Hati, zinanya adalah
berhasrat dan berkhayal. Kesemuanya ini hanya tinggal didukung oleh
kemaluannya, atau malah ditinggalkannya.” Hadits Muttafaq Alaih.
Source : eramuslim.com
18.06
|
Label:
Tafakur
|
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Blogroll
Blogger templates
Blogger news
Labels
Pages
Diberdayakan oleh Blogger.
Pengikut
Popular posts
Archive
-
▼
2013
(31)
-
▼
Januari
(26)
- Inilah Tujuan Operasi Militer Perancis di Mali yan...
- Natal, Intoleransi dan Budaya Konyol Di Indonesia
- Merenungi Esensi Kecintaan Terhadap Rasulullah Saw
- Mengapa Malaysia Memusuhi Indonesia?
- Blog Perusak
- Bagaimana Cara Membantu di Saudara-Saudara di Pale...
- Hipnotis Bagian Dari Konspirasi?
- Ajaran Musyrik Dalam Tari Pendet dan Reog
- Natal 25 Desember
- Hubungan Kristen dan Yahudi
- Trik Zionis Menguasai Palestina
- Kuas Dari Bulu Babi Beredar di Indonesia
- Slash - Sweet Child O Mine tab
- Iron Maiden - Mother Russia tab
- Edcoustic – Sebiru Hari Ini
- Edcoustic – Muhasabah Cinta
- Edcoustic – Pemuda Palestina
- Edcoustic – Nantikanku Di Batas Waktu
- Edcoustic – Menjadi Diriku Chord
- Guns N Roses - Sweet Child O Mine chords
- Pengelihatan
- Musik Melenakan Umat Islam
- Black Crowes Hard To Handle Chords
- One Direction - What Makes You Beautiful chords
- Nabi Muhammad S.A.W.
- Simple Plan - Jet Lag chords
-
▼
Januari
(26)
0 komentar:
Posting Komentar